Buya Hamka Saat Meninggal Jenazahnya Tersenyum, Ini Fotonya Jarang Terekspos
Buya Hamka meninggal dunia pada hari Jumat di bulan Ramadhan dan jenazahnya tersenyum.
Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama sekaligus sastrawan ternama Tanah Air.
Sepanjang hidupnya, Hamka dikenal sebagai sosok ulama besar yang toleran terhadap perbedaan, namun juga tegas dalam hal-hal prinsip terutama soal akidah. Ia merupakan orang yang sangat gigih dalam membela Islam.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa Mahalini memeluk agama Islam? Kita mulai dari cerita di Bali dulu ya, dari saat Mahalini memohon izin untuk ditemani oleh Aa Ikky dan tentunya meminta izin untuk berpindah keyakinan, sudah mendapat izin dari orang tua, dan segala macam," ujar Deni Uwaw saat diwawancara di Kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (8/5/2024).
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
Kurang lebih 40 tahun lalu, Buya Hamka meninggal dunia di usia 73 tahun. Tepatnya pada tanggal 24 Juli 1981. Namun, foto jenazah Hamka yang tersenyum justru ramai beredar di media sosial belakangan ini. Berikut potretnya:
Buya Hamka Meninggal Dunia
Buya Hamka meninggal dunia pada tanggal 24 Juli 1981, tepat di hari Jumat pada bulan Ramadhan. Pada saat itu, kepergian Hamka menghadap sang khalik tentu menimbulkan kesedihan mendalam bagi hampir seluruh umat Islam di Indonesia.
Melansir dari keterangan unggahan di Instagram @sahabatsurga, disebutkan bahwa ribuan pelayat bahkan sampai mengantre untuk ikut menyalatkan jenazah Buya Hamka pada saat itu. Hal itu sebagai salah satu bukti kecintaan masyarakat terhadap sang ulama.
"Beliau wafat di pagi hari jumat, 24 Juli 1981, di bulan Ramadhan... Dishalatkan ribuan pelayat secara bergelombang," tulis keterangan unggahan.
Meninggal Dalam Keadaan Tersenyum
Melalui unggahan @sahabatsurga, membagikan sebuah foto yang disebut sebagai potret jenazah Buya Hamka 40 tahun silam.
Buya Hamka meninggal dunia pada usia 73 tahun. Dalam unggahan tersebut, terlihat Hamka meninggal dunia dalam keadaan tersenyum.
Berikut foto yang disebut sebagai jenazah Buya Hamka, dilansir dari Instagram @sahabatsurga, berdasarkan unggahan di grup Facebook 'Mengenal Buya Hamka'.
Instagram/@sahabatsurga ©2021 Merdeka.com
"Apa yang membuat Buya Hamka meninggal dalam keadaan tersenyum?," tulis keterangan foto.
Komentar Netizen
Setelah dibagikan, unggahan itupun langsung menjadi sorotan dari warganet dan dibanjiri beragam komentar.
"Kematian yang membuat iri seluruh umat Islam, di hari Jumat pas bulan Ramadhan dan jenazah dalam keadaan tersenyum. InshaAllah beliau meninggal dalam keadaan husnul khotimah," kata @gupin***
"emoga kita semua saat menghadap Rabb dalam keadaan Husnul khotimah. Aamiin," kata @efnaz***
"masyaAllah luar biasa prinsip beliau, meninggal di hari jumat, bertepatan dengan ramadhan, insyaAllah masuk surga tanpa hisab, aamiin," tulis @harry***
"Masyaa allah.. dan beliau adalah orang yg mengislamkan ibu saya dan istrinya lah yg memberikan nama islami kepada ibu saya.. insyaa allah husnul khatimah buya," ungkap @niefu***
Sosok Buya Hamka
©2020 brilio.net
Selain sebagai ketua MUI pertama, Buya Hamka juga dikenal sebagai tokoh Masyumi dan ulama Muhammadiyah. Jika berkaitan dengan akidah, Hamka memang merupakan ulama yang sangat tegas dan tak kenal kompromi.
Salah satu contoh ketegasan itu adalah saat dirinya berani mengeluarkan fatwa yang sampai saat ini bahkan masih menjadi diskusi keagamaan hingga memantik perdebatan. Yakni mengeluarkan fatwa haram bagi umat Islam terkait perayaan Natal bersama.
Bahkan, pada 19 Mei 1981, Hamka akhirnya memilih mundur dari jabatannya sebagai Ketua MUI karena merasa ditekan oleh menteri agama waktu itu, Alamsyah Ratu Perwiranegara. Hamka memilih mundur daripada harus menganulir fatwa tersebut.
"Beliau adalah tokoh yang toleran terhadap perbedaan, namun tegas dalam hal2 prinsip... Beliau memilih mundur dari jabatannya karena memilih membentengi aqidah umat Islam," tulis keterangan foto.