Cerita Jusuf Hamka Pernah 'Dimiskinkan' Menteri dan Raja Hutan, Menolak Beri Saham Pabriknya Ditutup Paksa
Jusuf Hamka kembali ke Samarinda dan mengenang masa lalunya dengan datang ke pabrik yang ditutup oleh seorang menteri.
Bos tol Indonesia, Jusuf Hamka kembali ke Samarinda, Kalimantan Timur. Di sana, ia napak tilas bangunan-bangunan yang pernah menjadi bagian dari sejarah hidupnya. Salah satunya sebuah masjid yang dibangun pakai uang pribadinya pada tahun 1980-an.
Selain masjid ada juga bangunan pabrik yang dulu pernah menjadi sumber penghasilannya. Namun, pabrik tersebut kini sudah tutup karena dihentikan paksa oleh menteri dan seorang yang disebut oleh Jusuf Hamka sebagai ‘Raja Hutan’.
- Jusuf Hamka Bakal Kejar Utang Negara ke Dirinya Rp800 M Hingga Pemerintahan Prabowo
- Jusuf Hamka Dinilai Bisa Atasi Kemacetan Jakarta
- Jusuf Hamka Buka Suara Namanya Diduetkan dengan Kaesang di Pilkada Jakarta: Kalau Jadi Nanti 'Kabah'
- Babak Baru Jusuf Hamka Tagih Utang ke Pemerintah, Mahfud Md Sampai Angkat Suara
Pada saat itu, Jusuf Hamka juga mengatakan jika hendak dimiskinkan oleh dua orang tersebut, tapi takdir berkata lain. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Cerita Jusuf Hamka Pernah Dimiskinkan oleh Menteri
Dalam sebuah unggahan di akun @jusufhamka, ia membagikan kenangan saat masih berada di Samarinda. Jusuf Hamka mengelola sebuah pabrik yang pernah ia bangun dan mempekerjakan sekitar 11.000 karyawan. Namun pabrik tersebut ditutup paksa.
Sosok yang menutup paksa adalah Menteri Kehutanan RI ke-3, Djamaloedin Soeryohadikoesoemo. Menurut Jusuf Hamka, penutupan itu dilatarbelakangi karena Djamaloedin minta agar sebagian saham pabrik diserahkan ke ‘Raja Hutan’.
Jusuf Hamka menolak, imbasnya pabriknya dihentikan paksa. Jusuf Hamka juga mengaku ia berusaha dimiskinkan oleh menteri dan raja hutan tersebut. Namun, takdir berkehendak lain.
“Allah malah memberkati Babah dengan rezeki lain yang berlimpah , di antara rezeki berupa materi, ada yang Allah tambahkan, yaitu rezeki yang tidak bisa dicari, namun bisa diberikan hanya dari Sang Khalik, namanya rezeki tersebut adalah: KEHORMATAN DAN KASIH SAYANG,” tulis Jusuf Hamka.
Kembali Lagi ke Samarinda
Dalam video tersebut, Jusuf Hamka memperlihatkan kembali lagi ke Samarinda karena tempat tersebut adalah tanah kelahirannya. Melihat kembali masjid dan TPA yang pernah dibangunnya sebelum mualaf.
Pria yang akrab disapa dengan nama Babah Alun itu bahkan bertemu dengan mantan karyawan yang bekerja dengannya selama puluhan tahun. Jusuf Hamka bernostalgia masa lalu saat berjuang melawan kerasnya kehidupan.
“Saya telah kembali ke Samarinda dan kita bangun Samarinda karena ini tanah leluhur saya,” ucap Jusuf Hamka.
Di pabrik tersebut, Jusuf Hamka juga memiliki sebuah bangunan gedung yang diberi nama dengan nama ibu kandungnya yaitu Suwanti. Tidak hanya gedung, nama itu juga ditulis dalam sebuah kapal untuk mengabadikan sang ibunda.
“Ini nama ibu saya. Anak yang berbakti sama orang tua nggak pernah melupakan ibu bapaknya siapa. Ibu bapaknya orang kere, orang miskin kita abadikan,” kata Jusuf Hamka.