Cerita Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Saat Disunat Teriak Obat Bius Belum Bereaksi 'Jangan Pakai Gunting, Disentil-sentil dulu'
Jusuf Hamka nostalgia kisah saat dirinya disunat sebelum masuk Islam. Jusuf Hamka berteriak kesakitan karena obat biusnya belum bereaksi.
Jusuf Hamka nostalgia kisah saat dirinya disunat sebelum masuk Islam. Jusuf Hamka berteriak kesakitan karena obat biusnya belum bereaksi.
Cerita Bos Jalan Tol Jusuf Hamka saat Disunat Teriak Obat Bius Belum Bereaksi 'Jangan Pakai Gunting, Disentil-sentil dulu'
Bos jalan tol Indonesia, Jusuf Hamka adalah salah satu konglomerat Indonesia. Ia dikenal memiliki kekayaan yang melimpah karena banyak usaha yang dijalankannya sangat sukses.
Jusuf Hamka atau yang juga dikenal dengan nama Babah Alun awalnya bukanlah seorang Muslim. Sampai pada tahun 1981, ia bertemu dengan Buya Hamka dan bersyahadat menyatakan diri sebagai Muslim.
Jusuf Hamka memiliki kisah yang unik saat dirinya baru disunat. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Jusuf Hamka Disunat
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di channel Youtube Novel Baswedan memperlihatkan Jusuf Hamka yang bercerita kenangan saat ia hendak disunat ketika masih berusia 17 tahun.
Jusuf Hamka mengalami pengalaman yang unik saat itu. Ketika dokter akan menjalankan aksinya, Jusuf Hamka tiba-tiba menyetop sang dokter dengan teriakan. Ia meminta untuk menunggu sebentar selama 10 menit.
Bukan tanpa alasan, ia merasa bahwa obat bius yang diberikan oleh sang dokter belum sepenuhnya bereaksi sehingga jika saat itu langsung disunat maka Jusuf Hamka akan merasakan sakit yang luar biasa.
“Waktu disunat itu, yang lain mah aman-aman saja. Giliran saya disunat pas mau kena saya berteriak karena obat biusnya rupanya belum bereaksi penuh. Langsung saya teriak ‘waduh’, saya bilang gitu,” kata Jusuf hamka.
“Tunggu-tunggu, 10 menit katanya. Setelah 10 menit dia coba lagi, saya bilang jangan pakai gunting dong, disentil-sentil dulu saja. Begitu dia aman langsung kres kres kres,” lanjut Jusuf Hamka.
Nostalgia dengan Ibunda
Jusuf Hamka selama ini dikenal sebagai pengusaha besar yang baik hati. Ia kerap membagikan uang dan berbagi rejeki dengan sesama tanpa pamrih. Namun, ternyata aksi tersebut bukan tanpa alasan.
Jusuf Hamka mengaku bahwa aksi tersebut dilakukan dalam rangka mengenang masa-masa sulitnya saat masih di Samarinda. Ia pernah menemani ibunya berjualan nasi kuning dan Jusuf Hamka bertugas untuk menenteng keranjangnya.
“Saya ingin nostalgia waktu ibu saya di Samarinda itu dagang nasi kuning dan saya yang nenteng termos nasinya. Di kala saja ada rezeki saya kan bisa ada hari ini karena kebaikan orang-orang. Terutama orang-orang yang tanpa pamrih,”
jelas Jusuf Hamka.
Maka dari itu, ia sampai sekarang masih sering berbagi dan memberikan sedikit rejeki kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk terima kasih kepada orang-orang yang dulu pernah memberikan bantuan kepadanya.