Cerita Rieke Diah Pitaloka Pernah Dirampok di Luar Negeri, Sampai Tidur di KBRI 'Rezeki Janda Saleh'
Politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengaku pernah dirampok saat berada di Stasiun Rotterdam di Belanda.
Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menceritakan pengalaman pahitnya saat berada di luar negeri. Politikus PDI Perjuangan itu mengaku pernah dirampok saat berada di Stasiun Rotterdam di Belanda.
Cerita Rieke Diah Pitaloka Pernah Dirampok di Luar Negeri, Sampai Tidur di KBR 'Rezeki Janda Saleh'
Pengakuan Rieke diutarakan saat mengobrol dengan Anang Hermansyah dan diunggah di kanal Youtube The Hermansyah A6 belum lama ini.
- 10 Potret Rumah Ria Ricis yang Dijual, Dulu Sebut Dibeli Teuku Ryan Sebelum Menikah
- Rieke Diah Pitaloka Ungkap Sebelum Pengumuman Bakal Cawapres Wajah Mahfud MD lebih "Menyala"
- Soal Jodoh, Rieke Diah Pitaloka Selalu Berdoa Minta Dipertemukan dengan Orang yang Mendukung Perjuangan Untuk Negara
- Asri dan Luas, Begini Potret Rumah Mewah Rieke Diah Pitaloka yang Penuh Sejarah
Pengalaman tersebut menjadi salah satu catatan hidup Rieke hingga akhirnya menunaikan janjinya untuk ibadah umrah tak lama setelah peristiwa tersebut.
Rieke Diah Pitaloka bahkan mengaku kehilangan uang hingga puluhan juta rupiah hingga menginap di kediaman Dubes RI untuk Belanda karena kehabisan uang pasca dirampok.
Memperjuangkan Arsip Nasional di UNESCO
Kronologi bermula saat Rieke Diah Pitaloka tengah memperjuangkan arsip penting Indonesia untuk bisa masuk ke Memory of The World di UNESCO.
Beberapa peristiwa bersejarah diajukan oleh Rieke ke UNESCO karena dinilai bermanfaat bagi Indonesia.
"Konferensi Asia-Afrika, Pidato Soekarno di PBB, sama Gerakan Non Blok pertama, karena saya kebetulan Duta Arsip Nasional Republik Indonesia kita berjuang untuk Memory of The World, karena ini penting untuk Indonesia untuk Bargaining position," ungkap Rieke Diah Pitaloka
Dirampok Saat Membayar Minuman
Setelah melakukan pertemuan di Leiden, Rieke mengatakan hendak langsung pergi ke Paris menggunakan kereta melalui Stasiun Rotterdam.
Tujuannya ke Paris adalah untuk bertemu Dubes RI dan perwakilan RI di UNESCO guna membahas Arsip Nasional yang hendak diajukan.
"Saya mau naik kereta abis MoU di Leiden di Rotterdam mau naik kereta ke Paris sendiri untuk ke UNESCO ketemu Dubes RI di Paris ketemu perwakilan RI di UNESCO naik kereta dirampok di Rotterdam," kata Rieke.
Kejadian bermula saat Rieke tengah membayar minum di stasiun. Saat lengah, ia kehilangan tasnya seketika saat hendak pergi.
"Jadi uang itu biasa bekas amplop amplop cokelat aku kumpulin aku bisa pergi. Tapi saat itu saya gak pisahin jadi ditaruh di satu tas kerja gitu karena ribet kan sendirian terus rombongan arsip nasional misah ada yang ke beberapa tempat ke Portugal. Karena saya naik kereta mau bayar minum mencet pin gini tas gak ada. Di Stasiun Rotterdam hati-hati. Karena sekarang lagi krisis Eropa," ucap Rieke. "Terus hilang semua tapi paspor untung semua aku keluarin. Kartu kredit, handphone, uang, semua hilang. Nangis di stasiun," tambah anggota DPR RI tersebut.Menginap di KBRI Belanda
Rieke Diah Pitaloka mengatakan bahwa jumlah nominal uang yang hilang saat itu setara dengan ongkos umroh.
Karena tak lagi memiliki uang, ia pun sempat meminta bantuan Dubes RI di Belanda untuk menginap.
"Itu sama kaya ongkos aku umroh. Terus aku istigfar gitu. itu gara-gara gak jadi pergi. Terus nginep di KBRI di Dubes R|I untuk Belanda baik banget. Terus nginep di KBRI, dikasih makan, rezeki janda sholeh," lanjutnya. Setelah kembali ke Indonesia, Rieke pun menunaikan ibadah umroh pada saat Hari Kemerdekaan RI ke 88 dalam kalender Hijriah.