Jenderal Polri Lulusan Terbaik Bicara Kematian Depan Anggotanya, Bikin Hati Bergetar
Tak hanya memberikan pesan yang membuat hati bergetar kepada anggota lainnya, Irjen Pol, Wahyu Widada rupanya merupakan sosok Jenderal Polri yang cerdas.
Pangkat dan jabatan tak ada artinya. Hal tersebut merupakan pesan yang disampaikan oleh sosok inspiratif pemegang jabatan tertinggi Polda Aceh.
Tak hanya memberikan pesan yang membuat hati bergetar kepada anggota lainnya, Irjen Pol Wahyu Widada rupanya merupakan sosok anggota Polri yang cerdas. Sepak terjang semasa pendidikan hingga berkarier di Korps Bhayangkara.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Mengapa polisi meningkatkan patroli di wilayah Medan? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Lantas, seperti apa pesan yang membuat banyak anggota Polri terdiam itu? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Berpesan Agar Tak Sombong
Sebuah video berdurasi pendek yang diunggah pada akun Instagram @tnipolri_lovers hingga kini terus mendapatkan atensi publik. Sosok yang begitu menarik perhatian tersebut adalah Irjen Pol. Wahyu Widada.
Berhadapan dengan sejumlah anggota secara virtual tak menyurutkan semangat Irjen Wahyu untuk tetap berkobar. Dengan lantang, ia memberikan pesan berharga untuk selalu rendah hati.
Instagram/@tnipolri_lovers ©2021 Merdeka.com
"Hanya orang-orang yang sombong yang tidak takut pada kematian," ucapnya.
Meski berjarak, semua partisipan yang tergabung dalam video call conference tersebut langsung terdiam. Irjen Wahyu berbicara soal kematian dan balasannya.
"Kita yang masih hidup ini diberikan kesempatan untuk bertaubat. Apakah ada yang yakin di antara kita di sini kalau sekarang mati terus masuk surga? Kalau saya enggak," tegasnya.
Pangkat dan Jabatan Bukan Segalanya
Lebih jauh, Irjen Wahyu mengingatkan para anggota mengenai kesombongan di mata Tuhan. Kesombongan di dunia tersebut dapat berawal dari pangkat dan jabatan yang dimiliki.
Padahal, pangkat dan jabatan dapat sewaktu-waktu direnggut dari kenyamanan dunia. Suasana pertemuan tersebut masih berlangsung dengan khidmat.
Instagram/@tnipolri_lovers ©2021 Merdeka.com
"Ingat. Iblis itu diusir dari surga karena kesombongannya. Maka saya ajak rekan-rekan semua jangan menjadi orang yang sombong. Pangkat dan jabatan ada masanya, suatu hari akan sampai pada akhir pengabdian," katanya.
Ajak Bertugas dengan Maksimal
Menjelang akhir video yang dibagikan tersebut, Irjen Wahyu tak henti-hentinya untuk berpesan agar para anggota mampu mendedikasikan diri bagi masyarakat. Tugas tersebut tak lain harus dilaksanakan dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya.
"Sekarang ini kita masih diberikan kesempatan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, kita laksanakan pengabdian kita dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Instagram/@tnipolri_lovers ©2021 Merdeka.com
"Saya selalu sampaikan, selalu ada ruang untuk beribadah, selalu ada ruang untuk berbagi,"
Sepak Terjang Irjen Pol. Wahyu Widada
Sebelum berkarier di tubuh Polri, Irjen Pol Wahyu merupakan lulusan terbaik dari Akpol tahun 1991. Setelah itu, Irjen Pol Wahyu lantas melanjutkan pendidikan ke PTIK dan lulus pada tahun 1998.
Instagram/@tnipolri_lovers ©2021 Merdeka.com
Beberapa waktu kemudian, beliau kembali menyabet predikat lulusan terbaik setelah mengenyam pendidikan Polri di Sespim pada tahun 2006. Beliau juga merupakan jebolan Sespimti pada tahun 2014.
Sebelum memegang jabatan sebagai Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu sempat menjabat sebagai Kapolda Gorontalo, Wakapolda Riau, Karojianstra SSDM Polri, Staf Kepresidenan, Kapolres Metro Tangerang Kota, hingga Wakapolres Bekasi.
Video Irjen Wahyu Beri Pesan Lantang
Berikut videonya.
View this post on Instagram