Kesaksian Keluarga Tawanan Hamas Asal Thailand saat Disandera: Tidak Disiksa & Diberi Makanan Enak
Keluarga tawanan Hamas asal Thailand mengungkap kondisi saudaranya setelah menjadi tawanan.
Keluarga tawanan Hamas asal Thailand mengungkap kondisi saudaranya setelah menjadi tawanan.
Kesaksian Keluarga Tawanan Hamas Asal Thailand saat Disandera: Tidak Disiksa & Diberi Makanan Enak
Kelompok militan Palestina, Hamas turut membebaskan warga negara asing dalam kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel.
Pada salah satu wawancara, keluarga tawanan asal Thailand mengungkap keadaan terkini saudaranya usai dibebaskan Hamas.
Dia menyebut, jika saudara laki-lakinya dalam keadaan sehat dan sangat baik ketika dibebaskan oleh pejuang Hamas. Simak ulasan selengkapnya:
- Gaya Titi Kamal saat Menikmati Keindahan Pantai di Phi Phi Island Thailand, So Sweet Banget Bareng Suami
- Pengakuan Warga Negara Thailand yang Ditawan Hamas, Tak Pernah Disiksa dan Diberi Makanan Enak
- Disebut Thailandnya Garut, Begini Suasana Syahdu Leuwi Tonjong Cihurip yang Bikin Betah
- Petaka Gudang Kembang Api di Thailand, Satu WNI Alami Gangguan Pendengaran dan Luka di Hidung
Kesaksian Keluarga Tawanan Hamas
Melansir dari Instagram @cordova.media, membagikan video merekam kesaksian seorang wanita bernama Roongarun Wichanguen.
Dia merupakan keluarga dari salah satu tawanan Hamas yang sempat ditangkap di wilayah Israel.
Sebelumnya, Hamas disebut sempat menangkap 10 warga Thailand dan 1 warga Filipina untuk dijadikan sandera.
Para warga negara asing tersebut mayoritas adalah buruh tani yang dipekerjakan oleh Israel.
Ungkap Keadaan Saudaranya
Setelah mendengar kabar saudaranya ditangkap Hamas, Wichanguen mengaku jika dia dan keluarga sempat merasa pasrah.
Dia mengira jika saudara laki-lakinya telah dibunuh oleh Hamas.
Namun ternyata perkiraan tersebut salah.
Dia kemudian mendapatkan kabar jika saudaranya masih hidup dan akan segera dibebaskan oleh Hamas.
"Saya sangat bahagia sebab harapan itu seperti kembali. Dia adalah tawanan, dia mungkin disiksa atau dibunuh di terowongan itu tetapi tiba-tiba harapan itu ada,"
kata Wichanguen dikutip dari Instagram @cordova.media (27/11).
Perempuan asal Thailand itu juga mengungkap, jika saudaranya bercerita diperlakukan sangat baik oleh para pejuang Hamas.
Dia mengatakan tidak mendapatkan kekerasan fisik sama sekali, diberi tempat layak, dan makanan yang enak.
"Wajahnya sangat bahagia dan dia terlihat baik-baik saja. Dia mengatakan tidak disiksa atau dipukuli dan dia telah diberi makanan yang enak," ungkap Wichanguen
"Dia dirawat dengan sangat baik. Sepertinya dia tinggal di sebuah rumah, bukan terowongan," tambahnya.
Pernyataan keluarga tawanas Hamas asal Thailand itupun kemudian ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Palestina-Israel Lakukan Pertukaran Tawanan
Israel dan Hamas melakukan pertukaran tawanan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara pada Jumat (24/11) lalu.
Israel setuju melakukan gencatan senjata selama empat hari. Mereka berjanji tidak akan melakukan serangan apapun ke wilayah jalur Gaza dalam jeda waktu tersebut.
Sesuai kesepakatan, Israel juga berjanji akan membebaskan 150 warga Palestina yang dipenjara. Sementara Hamas akan melepas 50 sandera di Gaza.