Panduan Cara Mengerjakan Salat Tarawih yang Benar Beserta Niat & Tata Cara Ibadahnya
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi seluruh umat islam melaksanakan segala bentuk ibadah baik wajib maupun sunnah untuk mendapatkan pahala.
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi seluruh umat islam melaksanakan segala bentuk ibadah baik wajib maupun sunnah untuk mendapatkan pahala. Salah satu ibadah yang hanya akan dilakukan pada saat Ramadhan adalah salat tarawih secara berjamaah.
Abu Hurairah menulis sabda Rasulullah SAW yang mengatakan:
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tarawih? Doa sholat tarawih pendek perlu dipahami oleh setiap muslim, terutama untuk Anda yang tidak sempat sholat ke masjid, dan memilih sholat tarawih dan witir sendiri di rumah.
-
Kapan doa sholat tarawih dibaca? Salah satu doa sholat tarawih yang biasanya dibaca setelah sholat tarawih adalah doa untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
-
Apa saja isi doa yang dibaca setelah sholat Tarawih? Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Siapa yang biasanya melakukan sholat Tarawih? Salat tarawih adalah salat sunnah yang hanya dilakukan ketika bulan ramadan.
-
Apa itu sholat tarawih? Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah khusus yang hanya terdapat di bulan Ramadan.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)
Dalam penempatan waktunya, salat sunnah ini dilakukan selepas Isya secara berjamaah di masjid. Kaum muslimin wajib mengetahui cara mengerjakan salat tarawih dengan benar termasuk niat dan tata-cara ibadahnya.
Dilansir Merdeka.com dari Liputan6.com, Kamis (6/4), berikut panduan cara mengerjakan salat tarawih yang benar.
Niat Salat Tarawih
a) Niat sholat Tarawih Sendiri
“Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa.”
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
b) Niat sholat Tarawih Sebagai Imam
“Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillaahi ta’alaa.”
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
c) Niat sholat Tarawih Sebagai Makmum“Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta‘ala.”
Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Tata Cara Salat Tarawih
Sholat tarawih memang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang artinya,
“Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat,” (H.R. Bukhari)
Ada yang mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat sesuai dengan keterangan hadis Rasulullah SAW. Tetapi ada pula yang mengerjakan 20 rakaat sesuai dengan yang dikerjakan oleh Umar Bin Khattab sekaligus sesuai dengan keputusan yang disepakati ulama atau ijma’.
Berikut tata cara sholat tarawih:
1. Niat
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Surat Alquran
6. Ruku’
7. I’tidal
8. Sujud
9. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)
10. Sujud Kedua
11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua.
12. Membaca Surat Al-Fatihah
13. Membaca Surat Alquran
14. Ruku’
15. I’tidal
16. Sujud
17. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)
18. Sujud Kedua
19. Tasyahud Akhir
20. Salam
Bacaan Doa Setelah Salat Tarawih
Berikut adalah bacaan doa setelah salat tarawih:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadha-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”