Penampakan Gapura Wisata Pantai Toronipa Sultra Habiskan Rp32 M Tapi Ternyata Dibuat dari 'Papan', ini Kata Pejabat Pemprov
Gapura wisata Pantai Toronipa viral lantaran dibangun dengan bahan papan GRC kopong dengan anggaran Rp32 miliar.
Sebuah bangunan gapura di atas jembatan wisata Pantai Toronipa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara viral dan jadi sorotan.
Meski terlihat megah bak London Bridge di Inggris, terungkap sebuah fakta mengejutkan yang ada di balik bangunan tersebut.
- Viral Gerbang Wisata Rp32 Miliar di Kendari Ternyata Dalamnya Kopong, Malah Jadi Kandang Ayam
- Gerbang Wisata Toronipa-Kendari Tuai Sorotan Usai Rusak, Telan Anggaran Rp32 Miliar dan Kini Jadi Kandang Ayam
- Viral Aksi Pungli di Lokasi Wisata Jawa Barat, Menteri Sandiaga Uno Bakal Ambil Langkah Begini
- Menjelajah Desa Wisata Pronojiwo di Lumajang, Surga Wisata Berlatar Gunung Semeru
Meski dibangun dengan anggaran puluhan miliar rupiah, gapura tersebut ternyata dibangun dengan bahan papan GRC 'kopong' hingga membuat publik bertanya-tanya.
Video penampakan jembatan itu pun sempat viral di media sosial hingga mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Seperti apa wujudnya?
Melansir dari Instagram @medsos_rame, Jumat (13/9) berikut penampakan gapura viral di Sultra selengkapnya.
Penampakan Gapura Pantai Toronipa
Gapura tersebut berada di akses utama menuju Pantai Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Jumlah gapura itu ada empat berjajar di sepanjang jembatan.
Sekilas bangunan itu terlihat megah seperti dibuat beton dengan desain dinding bata merah.
Namun belakangan terungkap bahwa gapura Pantai Toronipa hanya terbuat dari rangka baja dan plafon Glass Reinforced Concrete (GRC) dengan bagian dalam yang kopong.
Menurut informasi, GRC sendiri merupakan campuran dari beton dan serat kaca (fiber), serat kaca yang digunakan adalah serat kaca anti-alkali dan berdaya tahan tinggi
Pemerintah setempat merancang bangunan itu dengan kiblat London Bridge dan menyerap anggaran proyek senilai Rp33 miliar serta baru diresmikan pada Februari 2024.
Meski tergolong baru, terlihat sudah banyak kerusakan di beberapa sudut bangunan.
Jadi Ternak Kandang Ayam
Jembatan megah itu pun meninggalkan lubang yang cukup besar hingga mampu dimasuki binatang seperti ayam.
Bahkan dalam video yang beredar, dalam bangunan itu memiliki ruang yang cukup besar sehingga tak kokoh seperti penampakannya.
Lokasi kopongnya pun juga dipakai untuk kandang ayam dan tampak banyak yang bertengger di dalam rangka.
"Selama ini masyarakat mungkin banyak yang mengira empat gerbang yang cukup besar ini dibangun dengan campuran beton yang utuh," ucap pria dalam video.
"Saya juga baru tahu ternyata di dalamnya kosong seperti ini," lanjutnya.
Klarifikasi Pemprov Sulawesi Tenggara
Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Syamsul memberikan penjelasan terkait viralnya gapura kawasan wisata Toronipa yang berbahan papan dan menghabiskan anggaran Rp32 miliar.
Pahri membenarkan bahwa gapura tersebut adalah papan yang terbuat dari campuran semen dengan fiber kaca atau GRC dengan konstruksi baja.
Menurutnya secara konstruksi gapura itu mampu bertahan 25 tahun, namun belakangan mengalami kerusakan karena aksi vandalisme.
"Kenapa kosong di dalam [gapura], karena untuk sebagai tempat maintenance kalau ada kerusakan kita sediakan tangga di dalamnya untuk perbaikan gapura. Bahannya itu sampai 25 tahun, kalau beton kah susah dibentuk, ini kita pakai konstruksi baja," ujar Pahri kepada wartawan, Rabu (11/9).
Pahri juga telah melihat sendiri situasi gapura tersebut. Menurut pengamatannya, gapura tersebut banyak ditemukan coretan bekas vandalisme.
"Kami lihat sendiri di lapangan, rusaknya itu bukan faktor alam, (tapi) dirusak. Kami masuk di dalam kita temukan batu besar, di lempari dan kayak dipotong dengan sengaja. Itu vandalisme atau apa, tapi kenyataannya seperti itu," jelas Pahri.
Pihaknya juga sedang mengumpulkan bukti-bukti aksi perusakan gapura wisata tersebut untuk kemudian dilaporkan ke kepolisian.
Mengenai kondisi bangunan yang rusak, ia mengatakan hal tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor.