Pengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Bukan hal yang mudah, ternyata situasi genting kerap dihadapi oleh sang mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Berikut cerita pengalamannya.
Pengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko membagikan cerita pengalamannya saat bertugas menjadi Kepala Staf Kepresidenan.
Bukan hal yang mudah, ternyata situasi genting kerap dihadapi oleh sang mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu.
- Jokowi Mendadak Sopiri Panglima TNI dan Kapolri, Dua Jenderal Bintang 4 Senyum Lebar jadi Penumpang
- Kondisi Terkini Anggota TNI & Polri yang Keracunan Makanan Saat Geladi Pengamanan Jelang Kunjungan Jokowi ke Tasik
- Geladi Pengamanan Jelang Kunjungan Jokowi di Tasik, Puluhan TNI hingga Polisi Keracunan Makanan Sampai Muntah-Muntah
- Merinding Aksi Perwira Remaja TNI AD di Istana, Bikin Jokowi Hingga Panglima Terpukau
2023/Merdeka.com
Lewat unggahan dalam akun media sosial pribadi, Moeldoko membeberkan kisah ketika menjalankan tugas di Istana Negara mendampingi Presiden Joko Widodo.
Beberapa momen menegangkan dipaparkan dengan gamblang oleh Moeldoko.
Seperti apa ceritanya? Simak lanjutan ulasan selengkapnya berikut, Kamis (10/8).
Ungkap Beberapa Kasus Tinggi Risiko
Sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko belum lama ini mengungkap bahwa dirinya dan para staf pernah mengalami beberapa situasi genting. Salah satu di antaranya adalah momen saat membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI).
Hal ini dipaparkan eks Panglima TNI itu ketika diberikan pertanyaan dalam perbincangan bersama salah seorang pembawa acara wanita.
"Situasi yang Pak Moel ingat di Istana yang paling genting, paling mengegangkan yang membuat mungkin Pak Moel enggak pulang dari Istana ada enggak?," tanya pembawa acara.
2023/Merdeka.com
"Ya ada beberapa kasus yang high risk (risiko tinggi) ya. Sebagai contoh, pembubaran FPI itu, itu ukuran-ukuran cukup high risk ya," tutur Moeldoko dalam video unggahannya di Instagram @dr_moeldoko.
2023/Merdeka.com
Lakukan Kalkulasi Prediksi dan Tindakan saat Ada Situasi Genting Untuk menangani dan menghadapi setiap situasi genting, Moeldoko dan tim selalu melakukan kalkulasi prediksi dan juga tindakan yang harus diterapkan. Segala persiapan matang menjadi kunci di setiap tugasnya.
"Kedatangan Pak Rizieq kemarin itu juga sudah betul-betul kita kalkulasi dengan baik. Sehingga kita sudah memitigasi, kira-kira apa yang akan terjadi dan seterusnya," cerita Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga sudah memikirkan bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapi keadaan atau situasi dengan risiko tinggi.
Selalu Mengikuti Situasi Global yang Terjadi, Ungkap Jokowi Sangat Concern
Tidak hanya di dalam negeri, Moeldoko mengatakan bahwa pihaknya turut mengamati situasi yang terjadi secara global. Bahkan ia membenarkan jika Presiden Jokowi memiliki concern terhadap hal itu.
"Situasi secara global, kita selalu mengikuti itu. Bagaimana dampaknya kenaikan energi, kenaikan pangan dan seterusnya itu juga selalu kita hitung," paparnya.
"Betul-betul presiden itu sangat concern itu," imbuh Moeldoko.
Instagram/dr_moeldoko.
Sekilas Tentang Moeldoko Moeldoko merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi AD yang dulu sempat menjadi Panglima TNI. Kini dirinya mengemban tugas sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang dijalani sejak 17 Januari 2018, dalam Kabinet Kerja hingga Kabinet Indonesia Maju dibawah pimpinan Jokowi. Lalu Moeldoko juga terpilih menjadi Ketum Parta Demokrat 2020-2025 versi Kongres Luar Biasa. Perlu diketahui bahwa sosok tegas dan penuh wibawa ini adalah alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik. Moeldoko juga merupakan peraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.