Penganut Bumi Datar Makin Bingung saat Mengunjungi Antartika
Pastor Will Duffy membawa kelompok Bumi datar ke Antartika untuk membuktikan fenomena matahari 24 jam. Beberapa peserta mengakui kekeliruan mereka.
![Penganut Bumi Datar Makin Bingung saat Mengunjungi Antartika](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2024/12/19/1734566314716-sjts4.jpeg)
Seorang pastor bernama Will Duffy membawa kelompok penganut teori Bumi datar ke Antartika dalam misi yang disebut "Eksperimen Akhir."
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa tidak ada penghalang fisik maupun metaforis yang mencegah mereka mengunjungi kawasan tersebut, sekaligus menunjukkan keberadaan matahari yang bersinar selama 24 jam di musim panas.
-
Kenapa ilmuwan kaget Bumi datar? 'Kami telah mempelajari pembentukan planet sejak lama, tetapi belum pernah kami berpikir untuk memeriksa bentuk planet saat terbentuk dalam simulasi. Kami selalu berasumsi bahwa mereka berbentuk bola,' ujar dia seperti dikutip dari GreekReporter, Kamis (8/2).
-
Bagaimana kondisi kering Antartika mempengaruhi ilmuwan? Para ilmuwan yang bekerja di Antartika bahkan menyatakan bahwa udara yang sangat kering membuat makanan ringan seperti keripik kentang dan popcorn tidak akan pernah basi. Rambut dan handuk juga dapat kering dengan cepat setelah mandi, dan masalah jamur hampir tidak pernah terjadi.
-
Kenapa Bumi terlihat datar? Melansir laman Space pada Rabu (27/11), tampaknya Bumi terlihat datar disebabkan oleh keterbatasan perspektif manusia. Sebagai makhluk kecil yang berdiri di atas permukaan bola yang sangat besar, kemampuan manusia untuk melihat kelengkungan bumi sangat terbatas.
-
Apa yang terjadi jika Bumi datar? Banyak muncul fenomena-fenomena aneh bila Bumi berbentuk datar. Apa saja? Fakta Bumi itu bulat telah dikemukakan oleh para ilmuwan sejak puluhan tahun yang lalu.
-
Siapa yang menentang teori Bumi datar? Fakta Bumi itu bulat telah dikemukakan oleh para ilmuwan sejak puluhan tahun yang lalu.
-
Bagaimana Bumi menjadi datar? Planet ini diketahui terbentuk dari cakram protoplanet – cincin debu dan gas yang mengelilingi bintang – namun bagaimana tepatnya hal ini terjadi masih menjadi perdebatan. Teori yang paling umum diterima disebut pertambahan inti, di mana partikel debu mulai saling menempel, membentuk objek yang semakin besar hingga tumbuh menjadi planet.
Fenomena ini, menurut Duffy, tidak mungkin terjadi jika Bumi berbentuk datar.
“Saya menciptakan Eksperimen Akhir untuk mengakhiri perdebatan ini sekali dan untuk selamanya. Setelah perjalanan ini, tidak perlu lagi ada perdebatan tentang bentuk Bumi,” ujar Duffy dalam pernyataan resminya sebelum perjalanan dikutip Futurism, Kamis (19/12).
Selama perjalanan, salah satu penganut teori Bumi datar, Jeran Campanella, mengakui kekeliruannya terkait fenomena matahari tengah malam.
“Kadang-kadang kita salah dalam hidup. Saya yakin sebelumnya bahwa tidak ada matahari yang bersinar selama 24 jam. Namun kini, saya percaya itu memang ada,” ungkap Campanella.
Meskipun demikian, tidak semua anggota kelompok sepenuhnya yakin. Austin Whitsitt, salah satu peserta, menyatakan masih memerlukan lebih banyak data dari perjalanan tersebut untuk memastikan kesimpulannya.
Bagi Duffy, keberhasilan perjalanan ini lebih dari sekadar membuktikan fakta ilmiah. Ia merasa lega bahwa ia dan kelompoknya berhasil mencapai Kutub Selatan dengan selamat, sembari berharap eksperimen ini dapat mengakhiri perdebatan yang panjang tentang bentuk planet ini.