Pengertian Proses Produksi Lengkap dengan Jenis, Tahapan dan Karakteristiknya
Secara umum, terdapat tiga jenis produksi, yakni produksi massal, kustomisasi massal, dan kustomisasi. Selain itu, manajer operasi pun mengklasifikasikan proses produksi dalam dua cara, pertama proses input diubah menjadi output dan kedua ialah waktu proses.
Saat sebuah perusahaan menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, pasti akan melalui proses produksi yang ketat. Baik dari perencanaan, pengembangan, pra produksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi. Setiap langkah akan ditangani secara serius. Pada tahap input pembuatan produk hingga tahap output saat mereka menjual ke pelanggan.
Proses produksi yang tepat untuk setiap perusahaan biasanya bergantung pada faktor-faktor seperti teknologi yang tersedia, jumlah produk yang bisa dihasilkan, dan struktur organisasi.
-
Apa alasan utama perusahaan melakukan produksi? Memenuhi kebutuhan pasar: Memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar adalah tujuan utama dari produksi.
-
Apa yang dihasilkan Aan dari usaha tasnya? Aan menjual produk handcraft-nya itu di berbagai platform mulai dari media sosial Instagram, e-commerce dan offline. Rutin ikut bazar Saat ini usahanya terus berkembang. Produk tasnya sudah mulai mengikuti acara bazar sampai ke Jakarta lewat kegiatan yang diadakan oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Kelurahan Buaran Indah. Aan juga sosok yang tidak pernah puas. Ia terus meningkatkan kualitas produknya lewat berbagai pelatihan kewirausahaan sebagai tempat untuknya belajar memperluas pasar.
-
Apa tujuan dari badan usaha? Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Mengapa proses produksi dianggap penting bagi perusahaan? Proses produksi merupakan unsur yang sangat penting.
Salah satu tugas paling pokok yang harus dilakukan pemilik bisnis adalah produksi barang. Dalam menjalankan proses atau tahapan produksi, diperlukan kerjasama tim dan sistem manajemen produksi yang baik. Dengan kerjasama yang baik, bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam perencanaan produksi, keputusan awal melibatkan jenis, barang atau jasa. Pertimbangan penting adalah jenis barang atau jasa yang diproduksi, karena barang yang berbeda mungkin memerlukan proses produksi yang berbeda.
Secara umum, terdapat tiga jenis produksi, yakni produksi massal, kustomisasi massal, dan kustomisasi. Selain itu, manajer operasi pun mengklasifikasikan proses produksi dalam dua cara, pertama proses input diubah menjadi output dan kedua ialah waktu proses.
Untuk lebih jelasnya, simak selengkapnya pengertian proses produksi beserta jenis dan karakteristiknya, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (18/2).
Pengertian Proses Produksi
©2014 Merdeka.com/shutterstock/EDHAR
Melansir dari Law Insider, lini produksi atau proses produksi adalah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan pengangkutan bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan 'produk jadi' ke tempat penyimpanan pertama. Termasuk pengangkutan barang dalam proses.
Arti singkatnya, proses produksi adalah suatu proses, jalur, metode, kegiatan atau teknik, atau rangkaian atau kombinasi proses, jalur, metode, atau teknik, yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk (barang - jasa) untuk mencapai hasil yang direncanakan. Istilah ini memiliki arti yang sama seperti yang didefinisikan untuk istilah "proses produksi".
Dalam istilah lain, proses produksi adalah metode menggunakan input atau sumber daya ekonomi, seperti tenaga kerja, peralatan modal atau tanah, untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen. Proses produksi biasanya mencakup cara memproduksi secara efisien dan produktif untuk dijual, agar bisa dijangkau pelanggan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas.
Dikutip dari Hash Micro, produksi sendiri didefinisikan sebagai kegiatan menciptakan atau menambah nilai barang. Dengan demikian, proses produksi merupakan rangkaian tahapan yang harus dilalui dalam menghasilkan barang atau jasa.
Semisal barang yang dimaksud adalah benda, mempunyai sifat fisika dan kimia serta mempunyai waktu tertentu. Pada saat yang sama, jasa tak memiliki sifat fisik dan kimia serta tidak punya periode antara produksi dan konsumsi.
Proses ini juga mengolah bahan baku dan bahan pelengkap secara manual dengan menggunakan peralatan untuk menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari aslinya. Dengan kata lain, proses produksi juga bisa diartikan sebagai kegiatan menggabungkan berbagai faktor produksi untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi konsumen.
Tujuan Proses Produksi
©2014 Merdeka.com/shutterstock/violetkaipa
Terdapat sejumlah tujuan dari proses produksi yang patut diketahui, di antaranya:
- Memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan dari ketersediaan barang dan jasa
- Menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan
- Memberikan nilai tambah pada suatu produk
- Memenuhi permintaan pasar, baik dari pasar domestik maupun internasional
- Memperoleh keuntungan agar suatu perusahaan mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan
- Menghasilkan barang ekspor untuk menambah sumber devisa negara
- Merangsang tumbuhnya usaha produksi lainnya sehingga dapat menyerang pengangguran
- Sebagai pengganti produk yang rusak, kadaluarsa, atau barang yang habis karena pemakaian
Catatan: Kombinasi input adalah metode tenaga kerja dan modal yang digunakan untuk membuat suatu produk. Sebelum memutuskan berapa banyak produk yang akan diproduksi dan metode pembuatannya, Anda harus memastikan biaya material dan pembayaran karyawan dengan jumlah yang cukup adil.
Hal ini memastikan Anda memperoleh pendapatan yang cukup dari produk yang dipasarkan, menghasilkan laba yang layak dan stabil secara finansial, yang membantu perusahaan berfungsi dengan baik. Sehingga tujuan dan rencana awal bisa tercapai, bahkan perusahaan tetap bergerak maju.
Tahapan Proses Produksi
©2014 Merdeka.com/shutterstock/EDHAR
Secara umum, proses produksi terbagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dari aktivitas spesifik hingga keputusan untuk melakukan sesuatu yang berdampak besar. Akan sangat membantu jika Anda memiliki rencana dalam tahap produksi. Sehingga tidak kehilangan arah atau tujuan.
Proses perencanaan ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam proses produksi. Seperti produk apa yang akan dibuat, jumlah bahan baku yang digunakan, biaya yang dibutuhkan, dan jumlah tenaga kerja untuk melakukan produksi.
2. Penentuan Aliran
Routing atau perutean adalah suatu kegiatan untuk menentukan urutan kegiatan dari proses produksi. Fokus dari tahap ini, mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, dan kontrol kualitas hingga distribusi barang-barang manufaktur.
3. Penjadwalan
Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu produksi harus dilakukan setelah alur dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja para karyawan dan durasi setiap alur produksi.
Dalam prakteknya, jadwal induk akan dibuat di tahap ini. Lalu dibagi atau dipecah lagi menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.
4. Pengiriman
Pengiriman pesanan untuk memulai produksi adalah kegiatan dalam menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian pesanan untuk mulai diproduksi setelah jadwal ditetapkan. Dalam pengiriman ini, dimaksudkan dari tahapan awal sampai ke konsumen.
Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan dengan sukses, maka Anda bisa yakin bahwa proses produksi telah berhasil.
Karakteristik Proses Produksi
ilustrasi pabrik mobil © ppmindustries.co.uk
1. Karakteristik Proses Produksi Berdasarkan Proses
- Produksi Langsung
Proses ini meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer adalah kegiatan produksi yang diambil langsung dari alam, misalnya pertanian, pertambangan, dan sebagainya.
Sedangkan proses sekunder adalah kegiatan produksi yang menambah nilai tambah pada barang yang sudah ada, misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan, dan masih banyak lagi.
- Produksi Tidak Langsung
Kegiatan produksi yang hanya memberikan hasil dari keahlian atau produk berupa jasa. Misalnya jasa mekanik, jasa antar, jasa kesehatan, konsultasi, dan sejenisnya.
2. Berdasarkan Karakteristik Proses Produksi
- Proses Ekstraktif
Kegiatan produksi dengan mengambil produk langsung dari alam.
- Proses analitis
Aktivitas produksi yang memisahkan suatu produk menjadi bentuk yang kian mirip dengan aslinya.
- Proses Fabrikasi
Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
- Proses Sintetis
Proses menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi suatu bentuk produk. Prosedur sintetik pun sering disebut sebagai proses perakitan.
3. Karakteristik Berdasarkan Periode Produksi
- Produksi Berkelanjutan
Produksi yang menggunakan berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar tanpa terpengaruh oleh musim atau kondisi cuaca, dan waktu.
- Produksi Intermiten
Produksi yang tidak berjalan sepanjang waktu. Biasanya dipengaruhi oleh perubahan musim, pesanan, dan berbagai faktor lainnya.
Jenis Proses Produksi Berdasarkan Periode
ilustrasi uang, www.usatoday.com
Dalam proses produksi, tentu dibutuhkan waktu yang berbeda tergantung pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan hal itu, proses dibagi menjadi empat jenis yakni:
1. Proses Jangka Pendek
Kegiatan produksi yang secara cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa bagi konsumen. Misalnya produksi makanan seperti roti bakar, gorengan, dan lain-lain.
2. Proses Jangka Panjang
Kegiatan produksi yang memakan waktu lama. Contohnya menanam padi di ladang atau membangun rumah. Produksi dibutuhkan waktu yang lama.
3. Proses Berkelanjutan
Proses ini merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan secara berurutan. Melalui beberapa tahapan dalam prosesnya hingga menjadi suatu produk jadi. Misalnya pabrik yang memproduksi kertas, gula, dan lain-lain.
4. Intermediate
Proses ini merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan mentah dengan cara menggabungkannya menjadi suatu produk jadi. Contoh, proses produksi mobil, dimana suku cadang mobil dibuat secara terpisah, mulai dari setir, rangka, mesin, ban, dan sebagainya.
Jenis Proses Produksi Berdasarkan Produknya
Berbagai jenis bisnis produksi bisa diterapkan tergantung pada produk dan kebutuhan perusahaan, meliputi:
1. Produksi Massal
Dalam produksi massal, karyawan terus menerus memproduksi barang yang sama. Setelah produk mencapai akhir lini, produk tersebut sepenuhnya lengkap dan siap dikirim ke pelanggan. Saat satu bagian produk sedang dikerjakan, bagian lain juga beroperasi, yang membuat prosesnya lebih efisien dan produktif.
2. Produksi Kerajinan
Proses non-otomatis yang biasanya digunakan pada produk yang membutuhkan perawatan dan perhatian khusus untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen.
3. Produksi Batch
Perusahaan biasanya menggunakan produksi batch saat harus menghasilkan beberapa kelompok barang. Karyawan bekerja di subbagian dari setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian yang berbeda dari batch tertentu.
Mirip dengan proses produksi massal, tetapi alih-alih menciptakan hanya satu produk. Tapi ini bisa lebih dari satu macam produk.
4. Produksi Layanan
Proses ini memerlukan otomatisasi layanan tertentu kepada pelanggan. Menawarkan layanan pribadi yang memungkinkan pelanggan menerima bantuan. Metode produksi layanan lainnya adalah dukungan teknis.
5. Penyesuaian Massal
Jenis proses ini adalah jalur produksi massal yang menciptakan produk yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pelanggan mungkin memiliki opsi untuk penyesuaian tertentu.
Faktor Mempengaruhi Proses Produksi
1. Faktor Alam
Faktor alam dapat menjadi faktor pendukung sekaligus faktor penghambat, karena alam tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
2. Tenaga Kerja
Dalam faktor produksi tenaga kerja mengandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
3. Faktor Modal
Modal atau faktor produksi modal berkaitan dengan sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang proses produksi atau lain sebagainya. Modal bisa hadir dalam bentuk uang, peralatan dan lain sebagainya.
4. Faktor Keahlian
Keahlian atau keterampilan seseorang dalam memanfaatkan atau menggunakan faktor produksi dalam rangka menghasilkan barang atau jasa dan juga menanggung risiko dalam setiap usaha.