Melihat Proses Pembuatan Getuk Magelang, Camilan dari Bahan Singkong Pilihan yang Resepnya Diwariskan Turun Temurun
Pembuatan getuk di Magelang diwariskan secara turun-temurun. Mereka tidak rela makanan warisan nenek moyang itu punah.
Getuk merupakan camilan khas Magelang. Kuliner itu sangat populer sebagai oleh-oleh untuk para wisatawan. Getuk sendiri merupakan makanan yang terbuat dari ketela.
“Awalnya makanan ini tidak punya nama. Tapi kemudian dimakan dan dirasakan enak, terus yang makan ‘mantuk-mantuk’ (mengangguk). Sambil di’geget’ (digigit) sama ‘mantuk-mantuk’ kok enak. Makanya makanan ini disingkat ‘getuk’ digeget karo mantuk-mantuk,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang, Sugeng Priyadi, dikutip dari kanal YouTube kancabudaya.
-
Apa saja resep olahan singkong tradisional khas Sumut? Berbagai macam varian olahan singkong kini mudah ditemui di beberapa daerah di Indonesia. Berikut beberapa resep olahan singkong tradisional dan kekinian yang dilansir dari Cookpad: Resep Olahan Singkong Tradisional: Gethuk Lindri Bahan: - 1 kg singkong kupas lalu cuci dan potong-potong - 150 gram kelapa parut - Pewarna makanan - 1 sendok teh garam - 100 gram gula pasir Taburan: - Kelapa parut secukupnya - Garam secukupnya lalu kukus sebentar. Setelah bahan-bahan disiapkan, berikut resep gethuk lindri yang enak: 1. Langkah pertama, panaskan kukusan, kemudian kukus singkong bersama 150 gram kelapa parut hingga matang selama 30 menit. 2. Setelah itu, angkat pindahkan dalam wadah sedikit lebih besar lalu taburi 1 sendok teh garam dan 100 gram gula pasir aduk sampai rata. 3. Siapkan alat penggiling singkong. Giling sedikit-sedikit hingga habis. 4. Bagi menjadi 3 bagian. Beri pewarna. Kemudian giling bentuk panjang-panjang, tata di piring dan sajikan. Resep Olahan Singkong Tradisional: Klepon Singkong Bahan: - 300 gram singkong parut, peras airnya - 3 sendok makan santan - 2 tetes pasta pandan - 4 sendok makan tepung ketan - 1/4 sendok teh garam Bahan selanjutnya, yaitu: Bahan isi: - Gula aren atau gula merah secukupnya Bahan taburan: - 100 gram kelapa setengah tua, parut - 1 lembar daun pandan, simpulkan - 1/4 sendok teh garam Cara membuat: 1. Langkah pertama, aduk kelapa parut dan garam lalu kukus bersama daun pandan. 2. Dalam wadah campur singkong parut, tepung ketan, santan, dan garam. 3. Kemudian tambahkan pasta pandan aduk hingga rata dan bisa dibentuk, lalu beri isian. 4. Masukkan dalam kukusan yang telah dialasi daun pisang. 5. Kukus adonan kurang lebih 20 menit/sampai matang, angkat. 6. Lalu gulingkan di kelapa parut yang telah dikukus. 7. Sajikan.
-
Makanan khas apa yang berasal dari Bukittinggi? Karupuak Sanjai, merupakan salah satu kudapan yang terbuat dari keripik singkong yang cukup populer. Bukan sekedar makanan ringan saja, camilan ini ternyata menyimpan sejarah yang cukup panjang.
-
Dari mana asal nasi tepeng? Nasi tepeng adalah salah satu makanan khas dari daerah Gianyar, Bali.
-
Bagaimana proses pembuatan Geguduh? Geguduh menggunakan bahan dasar pisang kepok yang ditumbuk halus sampai menemukan tekstur yang diinginkan. Kemudian, pisang yang sudah halus tadi dicampurkan dengan tepung terigu lalu aduk hingga tercampur rata. Biasanya, masyarakat Lampung akan menambahkan variasi rasa seperti selai, susu, atau beberapa pemanis tertentu agar rasa lebih kaya dan variatif. Kemudian, barulah adonan tersebut digoreng dalam minyak panas.
-
Bagaimana cara membuat gethuk gulung? Kupas singkong lalu cuci bersih, kemudian kukus/rebus sampai matang. Lalu haluskan menggunakan sendok nasi/yang lainnya sambil tambahkan garam dan gula, dan tambahkan mentega agar tidak lengket di tangan. Kemudian bagi adonan menjadi 2, satu adonan berwarna putih,dan satunya diberi warna hijau, Lalu siapkan plastik yang lebar untuk menggilas adonan, pertama ambil warna hijau. Gilas sampai rata, lalu timpa dengan warna putih. Gilas lagi sampai rata. Setelah rata lalu gulung secara perlahan agar hasilnya rapi, Setelah selesai digulung bisa langsung dipotong/dimasukan kulkas sebentar agar tidak hancur saat dipotong. Lalu potong tipis-tipis, dan taburi dengan kelapa parut. Bisa juga digoreng menggunakan tepung. Sajikan.
-
Apa saja resep makanan tradisional Indonesia yang terkenal? Tidak hanya budaya dan keindahan alamnya saja, Indonesia juga dikenal memiliki berbagai makanan tradisional yang begitu lezat. Apalagi Indonesia juga mempunyai berbagai macam rempah-rempah yang membuat setiap masakan menawaran cita rasa khas yang memukau lidah. Karenanya, tidak sedikit dari turis mancanegara yang tertarik menikmati sajian makanan tradisional Indonesia.
Di Magelang sendiri, ada sebuah kampung yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pembuat getuk. Mereka sudah membuat getuk dalam kurun waktu yang lama dan usaha mereka sudah diwariskan secara turun-temurun.
Berikut selengkapnya:
Pelopor Pembuatan Getuk
Salah satu dusun yang anggota masyarakatnya memproduksi getuk adalah Dusun Karet. Dulu di kampung itu ada satu pembuat getuk yang tinggal di dusun tersebut. Seiring waktu, saudara lainnya juga ikut membuat getuk dan berkembang ke tetangga sekelilingnya.
Sampai sekarang, pembuatan getuk di Dusun Karet telah diwariskan dari generasi ke generasi. Maka tidak heran, saat berkunjung ke kampung itu, akan ditemukan beberapa plakat penjual getuk di sana.
Salah satu usaha getuk yang terkenal di Dusun Karet adalah Getuk Gondok. Pencetusnya adalah Mbah Gondok, salah seorang tokoh di kampung itu yang menjadi salah satu pelopor pembuatan kuliner getuk. Kini usaha itu diteruskan oleh Hj. Sri Rahayu, salah satu keturunan Mbah Gondok.
Diwariskan Secara Turun-Temurun
Penerus pembuatan getuk dari keturunan Mbah Gondok tak hanya Sri Rahayu seorang. Ada Rifa Zulaecha pemilik usaha Getuk Pojok Bu Endang. Ia mengakui kalau usaha getuk yang ia jalankan merupakan sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun.
Sebelumnya Rifa berjualan getuk di emperan kaki lima. Karena ada penataan kota, ia kemudian pindah jualan ke Pasar Rejowinangun dan membeli kios di sana untuk berjualan getuk.
“Dulu belum ada peminatnya. Soalnya orang-orang berpikir "ah ini cuma singkong". Tapi sekarang di era modern ini tren konsumsi singkong lagi melonjak lagi,” kata Rifa dikutip dari kanal YouTube Kanca Budaya.
Dibuat dari Singkong Pilihan
Dalam sehari, getuk yang diproduksi oleh Getuk Gondok mencapai 160-200 kg. Sedangkan saat hari Sabtu-Minggu produksinya mencapai 1-3 kuintal.
Bahan mentah singkong yang dibuat Rifa berasal dari pengepul yang berdomisili di Kaliangkrik. Menurutnya, pemilihan singkong untuk pembuatan Getuk bukanlah perkara mudah. Singkong itu harus berasal dari singkong pilihan yang jarang ditemui pada banyak tempat.
“Biasanya para pengepul sudah tahu mana singkong yang cocok untuk proses pembuatan getuk. Jadi saya sudah percaya sama orang itu,” kata Rifai.
Proses Pembuatan Getuk
Pembuatan getuk memerlukan sebuah proses yang panjang. Pertama, ketela dikupas. Setelah itu, barulah daging ketela bisa dicuci. Setelah dicuci, ketela kemudian dimasukkan ke dalam sebuah wadah panci berukuran besar dan dikukus selama dua jam.
Setelah proses itu selesai, ketela selanjutnya ditumbuk lalu diberi garam sempai merata, Setelah itu getuk dipilah-pilah mana yang lembut dan mana yang masih kasar. Kemudian getuk diberi pewarna mananan dan gula. Barulah setelah itu getuk dimasukkan ke penggilingan.
Rela Berkorban demi Eksistensi Getuk
Ahmad Lilik Tri Sutanto mengakui bahwa ia punya mimpi yang ingin diwujudkan. Namun demi membantu ibunya, Sri Rahayu, Lilik memilih jalan hidup sebagai pembuat getuk. Apalagi kalau bukan dia, usaha pembuatan Getuk Mbah Gondok ini sudah tidak ada yang meneruskan lagi. Mau tidak mau ia harus meneruskan usaha pembuatan getuk dengan tulus Ikhlas demi membantu ibunya.
“Harapannya setiap perajin getuk bisa mempertahankan ciri khas pembuatan getuk masing-masing. Jangan meniru produknya orang lain,” kata Lilik.
Festival Getuk
Dalam setahun sekali, Pemerintah Kota Magelang biasanya menyelenggarakan acara Festival Getuk. Acara ini biasanya digelar dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kota Magelang. Biasanya acara ini menyedot animo dari berbagai daerah. Harapannya, acara ini bisa mengeksplorasi varian getuk dari berbagai daerah.
“Tahun ini Grebeg Gethuk dibarengi dengan Festival Gethuk di Alun-alun sebagai ikon Kota Magelang. Ini sudah menjadi event nasional. Harapannya menjadi internasional, berkelas lebih tinggi,” ungkap Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Sugeng Priyadi dikutip dari Magelangkota.go.id.