Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan
Kuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Kuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan
Sebagai tempat wisata, Jogja kaya akan kuliner. Mulai dari kuliner ala sultan hingga kuliner kelas rakyat. Salah satu kuliner kelas rakyat itu adalah jenang gempol.
Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras.
Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan. Jenang gempol memiliki dua komponen utama yaitu bubur sumsum dan gempol beras.
-
Kuliner apa yang terkenal di Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kenapa gudeg jadi makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula kelapa.
-
Kenapa jenang grendul dimakan di pagi hari? Kudapan ini biasanya disantap pada pagi hari sebelum memulai aktivitas.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Kenapa Rendang Jengkol disukai banyak orang? Banyak orang tidak menyukai jengkol karena baunya yang menyengat dan sulit hilang tersebut. Namun, tak sedikit pula orang suka jengkol justru karena baunya yang khas. Meskipun demikian, ada banyak sekali cara memasak yang dapat meminimalisir bau jengkol, ini jadi salah satu solusi untuk mereka yang ingin mengonsumsi jengkol tapi tidak suka baunya.
-
Kenapa oseng mercon daging sapi menjadi hidangan populer di Yogyakarta? Ini termasuk hidangan populer khususnya di daerah Yogyakarta. Bahkan, terdapat beberapa warung oseng mercon legendaries yang tak pernah sepi pengunjung.
Bubur sumsum terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan gula merah. Sementara itu gempol beras terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan air, lalu dibentuk bulat-bulat dan dikukus.
Jenang gempol memiliki rasa yang manis dan gurih. Hidangan ini biasanya disajikan dalam mangkuk atau gelas kecil. Bubur sumsum gula diletakkan di bagian bawah, kemudian gempol diletakkan di atasnya.
Sumber foto: Liputan6.com
Perpaduan rasa dan tekstur ini membuat jenang gempol menjadi hidangan yang sangat lezat. Kuliner ini dapat ditemukan di berbagai tempat di Yogyakarta, mulai dari pasar tradisional hingga restoran.
Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta. Wanita yang memiliki nama asli Tuminah itu adalah generasi ketiga dari keluarganya yang berjualan jenang gempol secara turun-temurun.
“Kalau jualan di Pasar Pathuk ini sudah lima tahun yang lalu. Saya nerusin ibu jualan di sini. Tapi sebelumnya ya memang jualan jenang gempol sendiri di Jalan Kemetiran. Pelanggan ibu pada nyariin jadi saya yang pindah,” ujar Tuminah dikutip dari Jogjakota.go.id.
Keterampilan membuat jenang gempol Tuminah dapatkan dari ibunya. Karena menggunakan resep keluarga, Tuminah berusaha menjaga kualitas jenang gempol-nya. Hal ini dilakukannya dengan menggunakan jenis beras khusus untuk bahan gempol maupun jenangnya.
“Untuk gempolnya ini orang pada suka karena waktu disiram santan gurihnya pas. Santannya memang unik dan kami bikin dadakan di lapak. Pakainya bukan santan yang direbus mendidih, tapi dari perasan parutan kelapa yang disiram air hangat lalu ditambah sedikit garam,” terang Tuminah.
Pembeli jenang gempol rata-rata merupakan masyarakat lokal Yogyakarta. Bahkan ada salah satu pelanggan yang pindah dan sekarang berdomisili di Jakarta secara khusus memesan sepuluh porsi Jenang Gempol saat pulang ke kampung halaman.
“Kalau sedang ke Yogyakarta pasti beli jenang gempol di sini. Selain buat makan di sini, nanti pesan untuk dibungkus juga untuk dibawa ke Jakarta. Naik pesawat kan hanya satu jam, jadi masih tahan dan bisa disimpan di kulkas untuk besok,” kata Ana, pelanggan jenang gempol asal Jogja yang kini sudah tinggal di Jakarta.