Mencicipi Jajanan Legendaris Kerupuk Bangreng Khas Sumedang, Bungkusnya Unik
Berbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Berbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Mencicipi Jajanan Legendaris Kerupuk Bangreng Khas Sumedang, Bungkusnya Unik
Dibungkus kertas warna warni, jajanan kerupuk yang satu ini terbilang unik. Bentuknya tak kurang dari setengah ukuran jempol orang dewasa, dengan ukuran persegi kecil.
-
Bagaimana rasa kupat tahu Sumedang? Rasanya khas, dengan perpaduan rasa manis dan gurih yang menggugah selera.
-
Apa yang unik dari warung di Sumedang ini? 'Jadi warungnya ini sangat unik ya, yaitu berada di tengah sawah dan di pinggir Sungai Cihonje,' kata seorang kreator video di kanal Youtube Baraya Sumedang, dikutip Merdeka.com, Minggu (21/7)
-
Apa itu Kupat Tahu Sumedang? Kupat tahu menjadi salah satu kuliner andalan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.Penganan ini biasanya disantap sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Rasanya khas, dengan perpaduan rasa manis dan gurih yang menggugah selera. Kupat tahu wajib dicicipi saat mencari sarapan di kota tersebut.
-
Di mana kupat tahu Sumedang dijual? Kupat tahu sendiri menjadi menu sarapan yang mudah dijumpai di sudut-sudut Kabupaten Sumedang.Para penjualnya biasa mangkal mulai di sekitaran Alun-Alun Masjid Agung, halaman depan Rumah Sakit Pakuwon, sampai simpang Jalan Pagerbetis, Kelurahan Cipameungpeuk.
-
Kapan kupat tahu Sumedang dimakan? Penganan ini biasanya disantap sebelum memulai aktivitas di pagi hari.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
Warga Sumedang biasa menyebutnya sebagai Kerupuk Bangreng. Makanan ringan ini melegendaris sejak dulu. Saat berkunjung ke kota ini, jangan lupa sempatkan diri untuk mencicipi lezatnya Kerupuk Bangreng yang renyah.
Dijual di Alun-alun
Kerupuk ini mudah ditemui, salah satunya di kawasan alun-alun, Masjid Agung Kabupaten Sumedang. Penjual kerupuk ini menggunakan pikulan unik, berbentuk tabung besar di depan dan belakangnya. Di sana, terisi penuh bungkusan Kerupuk Bangreng. Saat dikunyah, sensasi renyah berpadu gurih dari bawang putih sangat terasa. Kerupuk Bangreng cocok untuk jajanan sembari menikmati keindahan kota Sumedang.
Dibungkus kertas warna warni
Dikutip dari kanal YouTube Kebudayaan Sumedang, Minggu (20/8), makanan ini memiliki ciri khas dibungkus kertas warna-warni.
Menurut salah satu pelaku usaha Kerupuk Bangreng, Tarsa, kerupuk ini dibungkus dengan kertas telur atau serupa kertas minyak agar menarik. “Sebelumnya menurut orang tua ada empat pabrik di Desa Ambit (Situraja),” kata Tarsa.
Asal usul nama Kerupuk Bangreng
Tarsa mengatakan bahwa istilah Bangreng di kerupuk tersebut muncul dari para pembeli di masa silam. Saat itu, penjual kerupuk ini banyak berjualan di acara kebudayaan desa bernama Bangreng, sehingga para pembeli mengindetikannya dengan kerupuk tersebut. Sebelumnya, kerupuk ini bernama Kerupuk Ronyok, karena dijual secara massif dan direnteng (digantung).
Sudah ada sejak 1940-an
Menurut saksi sejarah lain, kerupuk ini sudah ada sejak zaman transisi antara penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang.
Saat itu, kerupuk ini berasal dari Kecamatan Situraja, dan banyak dijual di acara-acara hajatan. Saat awal-awal, penjualan kerupuk ini masih belum menggunakan kertas warna warni seperti sekarang.
Tersedia dua rasa
Sementara, Kerupuk Bangreng sendiri memiliki dua varian rasa yakni original dan terasi udang. Untuk yang original, bahannya tepung tapioka, penyedap rasa, garam dan bawang putih. Sedangkan untuk yang terasi hampir sama, namun diberi tambahan terasi udang dengan aroma khas. “Jadi memang ada dua varian rasa, original dengan rasa terasi,” kata pembuat Kerupuk Bangreng lain, Udin.
Proses pembuatannya masih tradisional
Udin menambahkan, pembuatannya masih tradisional. Mula-mula adonan tapioka diuleni, lalu dimasukkan ke mesin cetak.
Mesin cetaknya masih terbuat dari kayu panjang, dengan bagian penekan berupa besi berukuran setengah meter, dan diberi pemberat batu.
Saat ini, Kerupuk Bangreng banyak dibuat di sentra rumahan, Kecamatan Situraja, dengan harga yang terjangkau.