Mencicipi Nasi Megono, Kuliner Gurih Khas Jawa Tengah yang Populer di Tengah Masyarakat
Mulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Mulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
Mencicipi Nasi Megono, Kuliner Gurih Khas Jawa Tengah yang Populer di Tengah Masyarakat
Sego Megono merupakan makanan yang cukup populer bagi warga Jawa Tengah. Jenisnya bermacam-macam, tapi namanya tetap sama “Sego Megono”. Mulai dari masyarakat pesisir pantai Pekalongan sampai masyarakat gunung di Temanggung kenal makanan satu ini.
-
Di mana Nasi Gegok populer? Dilansir dari Trenggalekkab.go.id, nasi gegok sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat Trenggalek, khususnya bagi mereka yang tinggal di Kecamatan Bendungan.
-
Kenapa Sego Tempong Mbok Wah jadi kuliner favorit? Cita rasa nikmat dan harga yang terjangkau membuat warung makan milik Puji semakin ramai.
-
Dimana masakan Jawa populer? Indonesia kaya akan makanan yang beragam. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga sebagai warga Indonesia, kita punya pilihan untuk menjajal semua masakan mulai dari ujung timur sampai ujung barat Indonesia.
-
Kenapa nasi lesah populer di Magelang? Magelang menjadi salah satu saksinya mengenai cita rasa khas yang memiliki keterkaitan dengan umat Buddha. Sebab, Magelang memang menjadi tempat yang seringkali disinggahi umat Buddha mengingat Candi Borobudur merupakan lokasi sakral untuk beribadah.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa itu Nasi Gegok? Selain nasi tiwul, Kabupaten Trenggalek punya kuliner lain yang tak kalah menarik untuk dicicipi, yaitu nasi gegok. Yang menjadi ciri khas dari makanan ini adalah rasa pedas dari ikan terinya.
Asal Mula Sego Megono
Dikutip dari Jatengprov.go.id, Sego Megono berasal dari bahasa Jawa, “sego” artinya nasi, lalu “megono” merupakan akronim dari dua kata “mergo” dan “ono” yang artinya “ada”.
Makanan ini merupakan khas Kabupaten Batang. Banyak penjaja Sego Megono yang berjualan di sekitar Alun-Alun Batang.
Di sana, makanan ini dibuat dengan bahan nangka muda yang dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui sehingga terasa pedas dan gurih.
Makanan ini kemudian disajikan dengan nasi hangat serta dipadukan dengan tempe tepung goreng dan sate.
Tak hanya dari Batang, ada pula yang menyebut bahwa asal mula Sego Megono adalah dari Pekalongan. Baru kemudian popularitasnya menyebar ke wilayah-wilayah di sekitarnya seperti Pemalang, Batang, Wonosobo, hingga Temanggung.
Dikutip dari Umpp.ac.id, dulunya makanan ini disajikan untuk para pasukan Kesultanan Mataram di bawah pimpinan Bahureksa ketika hendak berperang melawan VOC di Batavia tahun 1628.
Saat itu rombongan pasukan Mataram memasuki wilayah Pekalongan untuk beristirahat di perkampungan penduduk dalam kondisi lelah dan lapar. Penduduk setempat kemudian bahu membahu mengumpulkan makanan dari setiap rumah untuk diberikan secara sukarela.
Karena yang terkumpul hanya berupa kerak nasi dan tak ada lauk, mereka memanen nangka muda dan mengolahnya dengan bumbu kelapa parut.
Bentuk Nasi Megono
Sekilas, Nasi Megono bentuknya seperti Nasi Tutug Oncom dari Jawa Barat. Tapi Nasi Megono punya ciri khas yang membedakannya, yaitu rasa gurih yang berasal dari parutan kelapa dan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, dan cabai.
Nangka muda yang digunakan dalam Sego Megono biasanya direbus terlebih dahulu sampai lunak. Kemudian dicampur dengan bumbu dan parutan kelapa.
Dikutip dari Rri.co.id, Sego Megono memiliki banyak varian resep, tergantung pada daerahnya dan selera masing-masing. Pada beberapa daerah, Sego Megono dimasak dengan tambahan santan sehingga memiliki rasa yang lebih gurih.
Selain itu, ada juga varian Sego Megono yang menggunakan bunga kecombrang sebagai salah satu bumbunya. Keberadaan bunga kecombrang menciptakan aroma harum dan sedikit pedas. Sego Megono umumnya disajikan bersama tempe orek, sambal, mendoan, tahu bacem, dan lauk pauk lainnya.
Makanan Sego Megono begitu populer di tengah masyarakat Jawa Tengah. Di Comal, Pemalang, banyak warga yang membuka warung makan Sego Megono.
Namun pada akhirnya, seperti dikutip dari Kemdikbud.go.id, bisnis ini menjadi terkesan latah, karena semua orang ingin membuka warungnya sendiri. Ibarat mal, mungkin suatu saat bisnis ini akan mengalami titik jenuh.