Hanya Diwariskan ke Satu Garis Keturunan, Ini Fakta Songket Pandai Sikek dari Sumatra Barat
Ada satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu.
Ada satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu yang berasal dari rumah gadang.
Hanya Diwariskan ke Satu Garis Keturunan, Ini Fakta Songket Pandai Sikek dari Sumatra Barat
Kain Songket yang terkenal
Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan kain songket. Saat ini ada banyak produk busana hingga peralatan ibadah umat muslim yang menggunakan kain songket ini.
-
Apa itu Songket Silungkang? Salah satu kerajinan tradisional kebanggaan masyarakat Minangkabau dan Sumatera Barat yaitu kain Songket Silungkang. Mungkin kebanyakan orang sudah tak asing dengan istilah 'Songket', akan tetapi ada ragam jenis model yang menggunakan teknik tersebut.
-
Apa itu Songket Palembang? Salah satu kekayaan budaya tradisional di Sumatra Selatan yaitu Songket Palembang.
-
Di mana Songket Silungkang berasal? Terkait sejarah dan asal-usul dari kain Songket Silungkang ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa spekulasi bahwa teknik pembuatan kain ini dibawa oleh orang-orang Tiongkok yang kemudian tersebar di wilayah Silungkang.
-
Bagaimana Songket Palembang dibuat? Kata “di-teket“, dalam bahasa Palembang artinya Sulam. Kata tersebut mengacu pada proses penenunan yang memasukkan benang dan peralatan pendukung lainnya ke dalam longsen.
-
Dimana kain songket Minangkabau berasal? Asal-usul lahirnya kain songket Minangkabau tidak lepas dari budaya yang terbentuk sejak Kerajaan Sriwijaya.
-
Apa itu kain songket Minangkabau? Bagi masyarakat Minangkabau, kain songket merupakan sebuah unsur penting selain digunakan untuk busana. Ada nilai sejarah yang cukup tinggi di setiap helai benangnya, mereka sudah mengenal kain tersebut sejak lama, sekira abad 16 sampai 17.
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, songket Pandai Sikek ini menjadi sentra utama kain tenun khas Minangkabau.
Hingga saat ini eksistensi kain tenun ini masih terus lestari dan mayoritas masyarakatnya pun banyak yang membuat kain ini.
Keahlian wanita di Pandai Sikek dalam menenun songket ini pada umumnya diwariskan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga. Biasanya mereka sudah mendapat ilmu menenun sejak usia tujuh sampai delapan tahun.
Proses Pewarisan
Proses pewarisan ilmu menenun di Pandai Sikek ini hanya berdasarkan satu garis keturunan saja, seperti pewarisan dari nenek kepada cucunya dan seterusnya.
Aturan Khusus
Dalam setiap proses pewarisan, ada satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu yang berasal dari rumah gadang. Apabila sumpah tersebut dilanggar maka hidup mereka akan sengsara selamanya.
Proses Pembuatan
Pembuatan tenun songket dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penenunan kain dasar dengan konstruksi tenunan rata atau polos.
Caranya benang-benang yang akan dijadikan kain dasar (ditenun) dihubungkan ke paso (alat penggulung kain yang telah ditenun akan tetapi belum dipotong dari benang pembuat dasar kain).
Posisi benang yang membujur ini oleh masyarakat Pandai Sikek disebut "benang tagak". Setelah itu, benang-benang tersebut direnggangkan dengan alat yang disebut palapah.
Tahap kedua adalah pembuatan ragam hias dengan benang emas. Caranya agak rumit karena untuk memasukkannya ke dalam kain dasar mesti melalui perhitungan yang teliti.
Selain bergantung jenis pakaian yang dibuat dan ukurannya, lama tidaknya pembuatan suatu tenun songket bergantung pada kehalusan dan kerumitan motif songketnya. Semakin halus dan rumit motif songketnya, akan semakin lama pengerjaannya.