Menjaga Kelestarian Kain Celugam, Warisan Kesenian Tradisional dari Lampung Barat
Kain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.
Kain Celugam telah menjadi bagian dari budaya Lampung Barat yang sudah terdaftar dalam sertifikat hak paten agar keberadaannya terus lestari.
Menjaga Kelestarian Kain Celugam, Warisan Kesenian Tradisional dari Lampung Barat
Indonesia memiliki ribuan jenis kain tradisional dengan macam motif yang berbeda-beda. Terkadang kain-kain tersebut sebagai tanda, ciri, bahkan identitas suatu daerah bahkan suku tertentu.Citra tersebut juga tersemat di Kain Celugam yang lahir di Lampung Barat. Kini kain itu sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat setempat dan identitas yang sangat penting bagi mereka. Sejak lama Kain Celugam sudah hidup berdampingan dengan masyarakat. Kain ini kerap digunakan dalam acara adat, salah satunya adalah Alas Kasur Berlapis yang digunakan sebagai tempat duduk para tokoh adat dalam berbagai upacara.
Mari mengenal lebih mendalam tentang Kain Celugam dari Lampung Barat yang dihimpun dari situs indonesia.go.id berikut ini.
Digunakan Singgasana Raja
Dalam bagian tradisi budaya setempat, Kain Celugam ini bahkan digunakan sebagai bahan pelapis untuk singgasana Kerajaan Sekala Barak atau disebut Pudak Palsu.
-
Bagaimana cara Festival Kedawung Ngesti Luhung melestarikan budaya Cirebon? “Kami berusaha untuk menyeimbangkan antara globalisasi dan modernisasi dan itu bisa tertanam dengan adanya kearifan lokal,“ katanya .
-
Bagaimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi dilestarikan? 'Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,' kata Bupati Ipuk.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Bagaimana warga Pucung melestarikan wayang kulit? Tak hanya membuat wayang, bahkan warga Dusun Pucung sampai sekarang masih melestarikan tradisi pementasan wayang.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjaga lingkungan melalui Kelekak? Kelekak dilakukan dengan sengaja agar lahan yang sudah tidak ditanami oleh suatu tumbuhan akan digantikan dengan tanaman buah seperti durian, cempedak, duku, dan jenis tanaman lainnya. Seluruh tanaman tersebut ditinggal dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi hutan tanaman buah di kemudian hari.
Pudak Palsu terdiri dari tumpukan kasur yang menjadi bagian penting dalam upacara kerajaan. Singgasana ini tentunya memiliki tingkatan yang disesuaikan dengan gelar yang memakainya.
Tak hanya itu, motif Kain Celugam yang digunakan sebagai alas duduk itu berbeda-beda tergantung dari tingkatannya. Kain ini terdiri dari potongan-potongan kain segitiga dengan kombinasi warna merah, orange, hitam, dan putih.
Pelengkap Pakaian
Kain Celugam biasa digunakan sebagai bawahan dalam busana perempuan maupun laki-laki. Untuk pakaian perempuan, kain ini kerap digunakan sebagai rok. Sedangkan laki-laki biasa dililitkan di bagian pinggang dan digunakan hingga selutut.
Eksistensi kain ini masih tetap terjaga sampai sekarang. Tak lagi dihadirkan saat upacara tradisional, namun juga menjadi aksesoris sehari-hari seperti taplak meja, tatakan gelas, pembungkus galon, dan lain sebagainya.Agar tetap terjaga kelestariannya, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah memberikan sertifikat hak paten kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
Berkarakter dan Penuh Makna
Setiap motif dari Kain Celugam memiliki karakter dan maknanya masing-masing. Salah satunya seperti motif bernama Puttut Manggus ini.
Motif ini bergambar buah manggus yang berbentuk bunga dan segitiga atau bintang dengan corak warna hitam, putih, merah, dan oranye. Lalu ada motif apipon yang mirip pola bergerigi dan lazimnya digunakan sebagai pemanis pada susunan Kain Celugam.
Begitu juga dengan motif cumcok yang berfungsi sebagai bilai atau pembatas antara satu motif dengan motif lainnya. Cumcok ini memiliki bentuk persegi empat yang disambung dengan warna yang berbeda-beda.