Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.
Tarian telah menjadi bagian integral dari budaya manusia selama berabad-abad, dan tarian tradisional memiliki tempat khusus dalam menghubungkan orang-orang dengan warisan budaya mereka.
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari tradisional adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya dan beragam di Indonesia. Tarian ini memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya. Tari tradisional juga memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari sarana upacara, hiburan, hingga pertunjukan. Jenis-jenis tari tradisional pun sangat beraneka ragam, sesuai dengan latar belakang sejarah, adat, dan kepercayaan masyarakat setempat. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, fungsi, ciri-ciri, dan jenis-jenis tari tradisional di Indonesia.Apa Itu Tari Tradisional?
Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Apa saja yang membedakan tarian tradisional? Biasanya, tarian ini memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan falsafah, budaya, dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang.
-
Apa saja jenis tari modern? Jenis-jenis tari modern di dunia ini sangat beragam, menggabungkan elemen-elemen tradisional, urban, dan inovatif.
-
Di mana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Mengapa Tari Petake Gerinjing penting bagi budaya Indonesia? Kemudian, tarian ini bukanlah hanya sekedar seni tradisional saja, tetapi juga menjadi sarana menyampaikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan pesan moral.
-
Apa itu Tari Kain? Mengenal Tari Kain, Kesenian Tradisional Mirip Gerakan Silat dari Pesisir Selatan Sumbar Sejarah Singkat Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Kain lahir dan berkembang di lapisan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.
Tari tradisional biasanya memiliki ciri-ciri, fungsi, dan makna tertentu yang berkaitan dengan adat, agama, atau cerita rakyat setempat. Tari tradisional juga menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan pulau.
merdeka.com
Tari Tradisional Menurut Ahli
Menurut Muhammad Jazuli dalam buku Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni tahun 2008
Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi kegenerasi. Dengan kata lain, selama tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya termasuk tari tradisional .
Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.
Sementara, menurut Robby Hidayat dalam buku "Wawasan Seni Tari", tari tradisional adalah tarian yang dibawa dengan tata cara yang berlaku di lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.
Sedangkan menurut Aristoteles, Bapak Ilmu Pengetahuan mengatakan seni tari adalah sebuah gerakan ritmis yang mempunyai tujuan untuk menghadirkan sebuah karakter manusia, yang sebagaimana mereka bertindak dan menderita.
Fungsi Tari
Indonesia sendiri punya berbagai macam tari-tarian tradisional yang tersebar di banyak daerah. Tari tradisional ini tidak hanya sebagai bagian dari kebudayaan, tapi juga memiliki fungsi lain. Fungsi tari tradisional yang adalah sebagai berikut:
- Sarana upacara. Tari jenis ini digunakan sebagai sarana upacara, misalnya upacara keagamaan, pelantikan raja, pernikahan, panen, dan lain-lain. Tari sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu disertai berbagai sesaji, serta diiringi tarian dan bunyi-bunyian. Fungsinya untuk menambah kesakralan dan daya magis.
- Sarana hiburan/pergaulan. Tari jenis ini digunakan untuk menghibur penonton. Bahkan terkadang penari mengajak para penonton untuk ikut menari. Fungsinya untuk mempererat hubungan sosial dan mengisi waktu luang.
- Sarana pertunjukan. Tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional, dan tema menarik. Tari pertunjukan juga digunakan untuk meningkatkan industri pariwisata suatu daerah, di antaranya sendratari Ramayana, tari Kecak, dan sebagainya. Fungsinya untuk menunjukkan keindahan dan kekayaan budaya suatu daerah.
Ciri-ciri Tari Tradisional
Setelah mengetahui tari tradisional adalah tari yang berasal dari daerah. Ada beberapa ciri-ciri tradisional, di antaranya:
- Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut
- Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti
- Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
- Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk kepentingan upacara adat atau kegiatan lokal lainnya.
- Memiliki syarat khusus seperti waktu, tempat, dan hanya beberapa orang terpilih saja yang boleh membawakannya
Keunikan tari tradisional membuatnya menarik karena menampilkan berbagai aspek budaya, sejarah, dan kearifan lokal dari daerah asalnya.
Tari tradisional memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari tari lain, seperti gerakan, musik, kostum, riasan, dan properti. Tari tradisional juga memiliki makna dan fungsi yang berkaitan dengan upacara, ritual, hiburan, atau pertunjukan.
merdeka.com
Jenis-jenis Tari Tradisional
Berdasarkan nilai artistik garapannya, tari tradisional dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
1. Tari Primitif
Tari primitif adalah jenis tari yang penggarapan koreografinya belum dilakukan secara serius. Busana kostum dan tata riasnya juga kurang diperhatikan. Jenis tarian tradisional ini jarang dipentaskan dan keberadaannya jarang dijumpai.
2. Tari Klasik
Jenis tari tradisional selanjutnya adalah tari klasik. Tari ini merupakan jenis tari yang sudah mendapatkan banyak perhatian dan biasanya digarap secara serius oleh masyarakatnya dan mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan, atau raja suatu daerah.
3. Tari Rakyat
Tari rakyat adalah jenis tari yang memiliki gerakan dan pola langkah sederhana. Selain itu, tarian ini juga mudah dipelajari dan koreografinya juga sangat sederhana. Sebab, tarian ini lahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok Keraton.
Jenis tari tradisional selanjutnya adalah tari kreasi baru.
Jenis tari ini mengalami aransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman, tetapi masih tetap mempertahankan nilai-nilai yang dimiliki di dalamnya.
Contoh tari kreasi baru, yaitu Tari Merak dari Hawa Barat, Tari Rara Ngigel dari Yogyakarta, dan Tari Nguri dari Sumbawa.
Cara Melestarikan Tari Tradisional
- Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
- Menjaga dan memelihara busana, properti, dan musik yang digunakan dalam tari tradisional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara merawat, membersihkan, dan menyimpannya dengan baik, serta mengganti atau memperbaiki yang rusak atau hilang.
- Mendukung dan mengapresiasi pertunjukan tari tradisional yang diselenggarakan di tempat terbuka, panggung, pura, atau tempat lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menonton, memberi semangat, memberi donasi, atau memberi kritik dan saran yang membangun.
- Memodifikasi dan mengembangkan tari tradisional dengan cara menambahkan gerakan, kostum, properti, atau musik yang sesuai dengan tema dan tujuan pertunjukan. Hal ini dapat menciptakan variasi dan inovasi dalam tari tradisional tanpa menghilangkan ciri khas dan maknanya.