4 Fakta Menarik Tari Guel dari Dataran Tinggi Gayo, Terinspirasi dari Legenda Mencari Gajah Putih
Kesenian tradisional dari Tanah Gayo Aceh ini terinsipirasi dari legenda dua bersaudara yang mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
Kesenian tradisional dari Tanah Gayo Aceh ini terinsipirasi dari legenda dua bersaudara yang mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
4 Fakta Menarik Tari Guel dari Dataran Tinggi Gayo, Terinspirasi dari Legenda Mencari Gajah Putih
Provinsi Aceh begitu banyak ragam kesenian tradisional yang sudah menjadi khasanah budaya bagi masyarakat setempat. Beberapa kesenian tersebut keberadaannya kini masih bisa dijumpai, salah satunya Tari Guel dari dataran tinggi Gayo.
Bagi masyarakat Gayo, kesenian tradisional sudah menjadi bagian dari simbol dan identitas sekaligus budaya lokal yang sampai sekarang masih kerap ditampilkan.
-
Bagaimana Tari Geol Manis ditampilkan? Tari Geol Manis terkenal memiliki gerakan yang anggun, mengikuti irama musik gambang kromong yang menghentak. Tarian ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan seni tradisional Indonesia.
-
Apa itu Tari Geol Manis? Tari Geol Manis gambarkan wajah Jakarta dan Indonesia yang ramah Tari merupakan warisan budaya yang menggambarkan identitas suatu daerah. Salah satu tarian yang menarik untuk disimak adalah Tari Geol Manis.
-
Mengapa Tari Geol Manis diciptakan? Sebenarnya, Tari Geol Manis merupakan tarian kontemporer yang belum lama tercipta. Penggagasnya adalah Samsudin aka Udin Kacrit dari Sanggar Margasari beserta istrinya.
-
Dimana Tari Geol Manis ditampilkan? Tarian ini biasanya dimainkan di sejumlah acara resmi, dan kerap ditampilkan di awal sebagai hiburan tamu undangan yang datang.
-
Tari Tanduak menceritakan apa? Melansir dari beberapa sumber, Tari Tanduak ini menceritakan adu kerbau antar masyarakat Pulau Paco di Minangkabau dan utusan dari Kerajaan Majapahit.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata 'Gandrung' dalam bahasa Jawa artinya 'Tergila-gila' atau 'Cinta habis-habisan'.
Latar belakang lahirnya Tari Guel ini terdapat kisah panjang dan pastinya unik untuk diulas lebih mendalam.
Simak sederet fakta unik dari Tari Guel yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Gabungan dari Beberapa Kesenian
Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Guel adalah perpaduan dari seni sastra, seni musik, dan seni tari itu sendiri.
Eksistensi tarian ini sempat meredup, akan tetapi kembali muncul ketika ditampilkan pada upacara adat tertentu.
Tari Guel menjadi wujud penghormatan terhadap alam dan lingkungan.
Tarian ini bisa menjadi media kesenian untuk memadukan seni sastra, musik, dan gerakan untuk lebih dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
Terinspirasi dari Legenda
Melansir dari Antara, latar belakang munculnya Tari Guel menurut sejarah lisan yang berkembang di masyarakat Gayo terinspirasi dari legenda seorang kakak adik bernama Sengeda dan Bener Meriah. Mereka mencari gajah putih untuk dipersembahkan kepada putri raja.
Maka dari itu, serangkaian gerakan yang ada di Tari Guel ini mencerminkan karakter gajah. Dalam setiap unsur gerakan tari juga sarat makna dan nilai filosifis yang berisikan tentang pesan moral dan sosial.
Ada cerita singkat di balik pencarian gajah putih itu, Sengeda dan Bener Meriah dikhianati oleh pamannya yang menugaskan dua pengawal untuk membunuh mereka. Bener Meriah pun tewas, sementara Sengeda berhasil selamat.
Di sisi lain, sang putri raja dari Kutaraja bertemu dengan seekor gajah putih. Kemudian diadakanlah sayembara yang bisa membawa gajah tersebut akan diberikan hadiah. Sengeda berhasil menemukan gajah putih itu tepat di samping makam kuburan Anak Raja Linge yang dibunuh oleh Bener Meriah.
Masyarakat pun percaya bahwa gajah putih itu merupakan jelmaan dari sosok Bener Meriah.
Penari Gagah dan Maskulin
Secara visual, Tari Guel dimainkan oleh dua orang penari yang berbusana serupa tetapi warnanya yang berbeda yakni menggunakan warna hitam dan putih.
Kemudian, karakteristik dari Tari Guel ini dimainkan dengan hentakan, lentur, sesekali lembut, tetapi tetap menjunjung tinggi maskulin dan gagah. Biasanya para penonton akan terkagum dengan pembawaan dan kegagahan kedua penari tersebut.
Gerakan dalam Tari Guel ini hampir seluruh bagian tubuh pasti digerakkan, mulai dari bahu, tangan, hingga kepala dengan ragam gaya.
Dibawakan dalam Empat Babak
Setiap pertunjukan Tari Guel, ada empat babak baku yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam setiap prosesinya.
Babak pertama yaitu Menatap atau awal komunikasi antara Sengeda dan Bener Meriah dengan harapan gajah putih memahami maksud dari Sengeda.
Kemudian, Babak Kedua yaitu Redep/Dep, bagian ini sang gajah sudah merespons permintaan Sengeda.
Babak ketiga atau Ketibung ini gajah sudah mampu dijinakkan dan bersedia untuk memenuhi permohonan Sengeda.
Di babak terakhir atau Cicang Nangka pada bagian ini penari akan memperlihatkan ungkapan kebahagiaan dan kegembiraan tercapainya maksud dari Sengeda.