Mencicipi Kue Manco Madiun, Kuliner Legendaris Dulu hanya Boleh Dimakan Bangsawan
Kue ini dulu jadi santapan raja dan para bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang. Kini bisa dinikmati siapa saja.
Kini, kue manco bisa dinikmati siapa saja.
Mencicipi Kue Manco Madiun, Kuliner Legendaris Dulu hanya Boleh Dimakan Bangsawan
Festival Manco Madiun 2023 yang digelar Pemdes Tambakmas berhasil memecahkan rekor dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Ada 50 ribu kue di 455 gunungan sesuai dengan Hari Jadi ke-455 Kabupaten Madiun.
Sejarah Kue Manco
Dikenal sebagai kuliner legendaris Kabupaten Madiun, Jawa Timur, kue manco dulunya merupakan makanan kaum elit. Konon kue ini dulu hanya boleh dikonsumsi oleh bangsawan Kerajaan Gelang-Gelang yang ada di Dusun Ngrawan, Desa/Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
-
Bagaimana cara membuat Bakwan Jagung Manado? 350 gr jagung pipihkan2 butir telur1 bungkus Kobe Tepung Bakwan Kress (75gr)2 batang daun bawangSecukupnya minyak goreng1 bungkus BonCabe level 15, rasa Ikan Roa (4,5gr)
-
Kenapa bakwan jagung khas Manado renyah? Kunci untuk mendapatkan kerenyahan bakwan jagung ala Manado ini terletak pada penggunaan tepung beras yang lebih banyak serta tambahan bumbu aromatik khas daerah tersebut.
-
Apa itu nasi uduk macaroon? Nasi Uduk adalah salah satu contoh makanan daerah yang dimodifikasi, perpaduan khas kuliner khas Jakarta dan Perancis. Nasi uduk asal Betawi biasanya dikemas dalam rasa gurih dengan kombinasi aroma rempah. Nasi uduk tradisional kerap disajikan bersama timun, emping goreng, tahu goreng, irisan telur goreng, kering tempe, abon, bawang goreng, suwiran ayam goreng, dan sambal kacang.
-
Kenapa Kue Bingka dulunya hanya untuk Bangsawan? Dulunya Dikonsumsi Kaum Bangsawan Kue Bingka ini dulunya hanya boleh disantap oleh kamu bangsawan maupun kerajaan saja.
-
Kenapa Kue Basung populer di Padang? Jajanan tradisional milik masyarakat Padang ini cukup populer.
-
Apa yang dimakan di Manado? Jika Anda mengunjungi beberapa pasar di Manado, Anda akan menemukan tikus panggang dengan mudah.
Zaman Kerajaan Gelang-Gelang
Keberadaan Kerajaan Gelang-Gelang termuat dalam prasasti Mula Malurung tahun 1255 Masehi. Pemimpin Kerajaan Gelang-Gelang adalah Jayakatwang.
Beberapa sumber menyebutkan kue manco dulunya dikenal sebagai Kue Manco Karuk. Karuk merupakan beras yang digoreng tanpa minyak. Dulu kue ini diselimuti toping karuk dari beras dan ketan berwarna putih dan merah. Menurut sejarah, putih dan merah merupakan warna simbol dari panji-panji Kerajaan Gelang-Gelang.
Perkembangan
Kue Manco pada zaman kerajaan Gelang- Gelang itu berbentuk contong dan dibungkus daun jati. Seiring berjalannya waktu, bentuk kue berubah. Kini bentuknya ada yang bulat, segitiga, dan kotak. Sedangkan bagian
tengahnya kosong dan berserat.
Pada zaman Kerajaan Gelang-Gelang, kue ini jadi santapan raja. Namun, saat ini, kue manco dapat dinikmati siapapun. Kue ini juga banyak ditemui di pasar tradisional hingga toko-toko yang ada di wilayah Madiun.
Pada zaman kerajaan Gelang-Gelang, kue manco hanya memiliki
toping karuk beras dan ketan. Saat ini topingnya lebih beragam, ada wijen dan kacang. Sementara bahan yang digunakan untuk membuat kue manco masih sama yakni tepung ketan dan tepung beras yang dibuat kenyal kemudian digoreng. Selanjutnya, kue manco disiram menggunakan gula aren.
Mitos
Konon, menurut masyarakat, kue manco tidak bisa diproduksi di luar Desa Tambakmas. Pusat pembuatan kue manco di Madiun hanya ada di Desa Tambakmas. Selain desa itu, tidak ada yang berhasil membuat kue manco. Sejarawan asal Kabupaten Madiun, Akhlis Syamsal
Qomar, menjelaskan kepercayaan masyarakat setempat meyakini kue manco hanya berhasil diproduksi di Desa
Tambakmas, seperti dikutip dari kikomunal-indonesia.dgip.go.id,
Kue manco mempunyai makna filosofi mendalam. Kue yang saat dikunyah memiliki kesan lengket itu melambangkan budaya Indonesia, yaitu orang-orangnya memiliki hubungan dekat satu sama lain. Cita rasa manis melambangkan
pengalaman manis saat berkumpul bersama keluarga atau teman-
teman.
(Foto: Instagram @kuemanco.id)