Mencicipi Kue Pelite, Kudapan Favorit Bung Karno di Pengasingan Kota Muntok
Kue Pelite, makanan tradisional dari Kota Muntok yang disenangi oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Bangka Belitung.
Kota Muntok tak hanya menjadi tempat penuh dengan sejarah melainkan juga kulinernya yang patut dicicipi.
Mencicipi Kue Pelite, Kudapan Favorit Bung Karno di Pengasingan Kota Muntok
Kue Populer Masyarakat Muntok
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Pelite atau biasa disebut Penganan Pelite ini menjadi salah satu kudapan favorit dan populer bagi masyarakat Muntok. Kue berwarna putih dan bertekstur lembut ini konon menjadi kudapan favorit Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno. (Foto: kikomunal-indonesia.dgip.go.id)
-
Dari mana asal Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini berasal dari Provinsi Jawa Timur.
-
Makanan kesukaan Soeharto? Wader atau ikan teri memang makanan kesukaan Soeharto.
-
Apa itu Kue Sengkulun? Kue Sengkulun merupakan salah satu kekayaan kuliner tradisional yang masih tersisa di Jakarta. Sayangnya, keberadaannya semakin sulit ditemukan seiring dengan kemajuan zaman.Berbentuk lapis, cita rasa Sengkulun benar-benar memikat lidah.
-
Dimana Kue Sengkulun populer? Kue Sengkulun sebelumnya telah lama dikenal di kalangan masyarakat Betawi sejak puluhan tahun silam. Namun sisi menariknya adalah, kue ini hanya menjadi kudapan khas warga Betawi di seputaran wilayah Jakarta saja.
-
Apa bentuk Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Kue Bongko jadi menu takjil favorit di Minangkabau? Hal ini dikarenakan keberadaannya tidak bisa dijumpai saat hari-hari biasa.
Kue Favorit saat di Pengasingan
Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949. Ia diasingkan bersama Mohammad Hatta, Haji Agus Salim, dan Mohammad Roem. Menurut masyarakat setempat, dulunya Bung Karno sering dibawakan makanan oleh masyarakat setempat. Dari semua makanan yang dibawakan kepadanya, Kue Pelite ini adalah favoritnya.
Mirip Kue Talam
Masih mengutip dari sumber yang sama, Panganan Pelite ini sangat mirip dengan kue Talam yang ada di beberapa kota Indonesia. Secara kasat mata, kue ini berwarna putih dengan tekstur yang begitu lembut. Untuk rasanya, kue ini manis berpadu dengan rasa gurih ditambah dengan wanginya aroma pandan. Kue ini hampir sama dengan Jojorong khas Banten atau kue Tetu khas Sulawesi Tengah, hanya berbeda pada bagian isinya saja. Kue Pelite diisi dengan gula pasir, sedangkan Jojorong diisi gula merah.
Ada Makna Filosofis
Masyarakat di Kota Muntok juga menyebut Kue Pelite dengan nama Kue Sampan karena bentuknya yang mirip dengan sampan atau perahu nelayan. Ciri khas kue ini yaitu menggunakan takir dari daun pandan yang berbentuk persegi empat. Takir selain berfungsi sebagai wadah, Takir juga mengandung makna filosofis, yaitu gabungan dari kata Takwa dan Dzikir. Dua hal tersebut menjadi wadah amalan manusia sebagai mahluk tuhan.
Kemudian, Takir sendiri juga melambangkan banyak hal, mulai dari kesederhanaan, kreativitas yang canggih, sekaligus simbol dari kemandirian masyarkat Kota Muntok di masa lalu sebelum mengenal sendok dan piring yang dibawa oleh budaya Eropa. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Eksistensi Kue Pelite
Sampai saat ini, kue satu ini masih sangat populer di kalangan masyarakat. Ini dikarenakan kue tersebut memiliki sejarah dan mengingatkan dengan sosok Presiden RI pertama, Ir Soekarno yang sangat menyukai makanan tradisional dari Kota Muntok. Tak hanya itu, para pengusaha Kue Pelite juga masih mempertahankan cara lama dalam proses pembutannya.