Apam Putih Bohai Khas Pandeglang, Kue yang Diburu saat Ramadan
Kue kukus berwarna putih bertekstur lembut beraroma tape dan gurih yang dimakan dengan gula merah cair itu dikenal dengan nama kue apam putih khas Pandeglang.
Kue kukus berwarna putih bertekstur lembut beraroma tape, berasa gurih dan dimakan dengan gula merah cair itu dikenal dengan nama kue apam putih khas Pandeglang.
Apam Putih Bohai Khas Pandeglang, Kue yang Diburu saat Ramadan
Kue ini merupakan salah satu kuliner yang diburu masyarakat Pandeglang dan sekitarnya untuk santapan berbuka puasa di bulan Ramadan.
Apam putih yang cukup tersohor di Pandeglang yakni apam putih bohai dari Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Di Kadu Bumbang, apam yang dibuat dengan tepung beras dan tape ini dijual dengan harga Rp10 ribu. Sementara gula merah cair dijual terpisah seharga Rp5 ribu per dua bungkus plastik.
Sukra (45), putra dari Haji Ucah, pembuat apam di Kadu Bumbang, mengatakan bahwa keluarganya telah turun menurun memproduksi apam putih.
Dalam sehari di bulan Ramadan, mereka memproduksi satu kuintal tepung beras untuk dijadikan kue khas itu.
"Kalo sekarang satu kuintal per hari, kalo dulu bisa sampai dua kuintal. Karena sudah banyak yang produksi sendiri untuk dijual, jadi mulai menurun," ujar Sukra saat ditemui di Kadu Bumbang.
Sukra mengungkapkan, apam putih produksi Kadu Bumbang disebut apam bohai karena ukurannya lebih besar dan tebal di bandingkan apam produksi daerah lain di Pandeglang.
"Enggak tahu itu anak-anak, jadi disebut apam bohai. Mungkin karena besar dan tebal tebal," ungkapnya.
Sukra mengatakan, ayahnya sudah menggeluti pembuatan kue apam putih selama 30 tahun lebih.
"Sudah turun menurun, ini sudah 30 tahunan, turunan ketiga," papar Sukra.
Keberadaan apam tidak hanya hadir di tiap Ramadan, melainkan juga di hari-hari biasa. Namun, permintaan akan makanan khas Pandeglang ini meningkat tajam selama Ramadan.