Penyebab Gigi Berlubang yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Beberapa penyebab gigi berlubang yang perlu diwaspadai semua orang.
Penyebab Gigi Berlubang yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Gigi berlubang merupakan salah satu masalah gigi yang paling umum. Semua orang dari berbagai kalangan usia berpotensi mengalami kondisi ini.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan gigi berlubang. Simak ulasannya dilansir dari klikdokter dan berbagai sumber, Rabu (17/7/2024):
Penyebab Gigi Berlubang
Bakteri yang menjadi penyebab gigi berlubang adalah streptococcus mutans dan lactobacillus.
Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi.
Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi. Berikut beberapa penyebab munculnya plak di gigi yang menjadi akar masalah utama dari gigi berlubang:
1. Tidak menjaga kebersihan gigi
Tidakmenjaga kebersihan gigi dapat memicu plak bakteri mengumpul di permukaan gigi.
Bakteri akan terus berkembang bila gigi tidak dirawat dengan baik.
Jadi, sebaiknya bersihkan gigi dengan menyikatnya minimal 2 kali sehari terutama sebelum tidur dan saat pagi hari.
Gizi buruk ternyata juga bisa memicu gigi berlubang. Hal ini dikarenakan tubuh kekurangan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D.
Masalah ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat gigi lebih rentan terhadap serangan bakteri penyebab plak yang menyebabkan gigi berlubang.
3. Celah gigi dalam dan masalah enamel
Celah gigi dapat menjadi tempat bagi plak bakteri untuk berkembang.
Sementara masalah enamel membuat gigi lebih rentan terhadap serangan bakteri dan asam. Keduanya berkontribusi dalam mempercepat proses pembentukan lubang pada gigi.
4. Mulut kering
Mulut yang cenderung kering juga bisa memicu gigi berlubang. Kekeringan yang berlebihan pada mulut mengurangi keberadaan enzim lisozim.
Lisozim adalah enzim dalam air liur yang secara alami mampu menghambat pertumbuhan plak.
Mulut yang kering dapat membatasi kemampuannya dalam melawan bakteri dan menyebabkan kerusakan gigi.
5. Kebiasaan menggeretakkan gigi
Menggeretakkan gigi saat sedang tidur dapat menghilangkan lapisan enamel gigi, sehingga lebih rentan terhadap pembusukan.
6. Menyikat gigi berlebihan
Ternyata, menyikat gigi secara berlebihan justru tidak baik karena dapat mengikis enamel gigi. Apalagi, jika menyikatnya terlalu keras dan kasar.
Sebaiknya, saat menyikat gigi harus dengan lembut dan tidak boleh terburu-buru.
Gunakan juga sikat gigi yang lembut dan usahakan untuk selalu menggantinya setiap 3-4 bulan sekali.
-
Mengapa karang gigi berbahaya bagi kesehatan? Karang gigi dapat membuat masalah pada kesehatan mulut dan bahkan menyebabkan penyakit gusi.
-
Kenapa gigi gingsul bisa menimbulkan masalah kesehatan? Mempunyai gigi gingsul terkadang menjadi dilema. Gigi gingsul dianggap bisa mempermanis tampilan, akan tetapi bila ingin mengikuti saran medis, gigi yang tak tumbuh pada tempatnya sebaiknya memang perlu mendapat penanganan. Sebab, gigi gingsul atau maloksusi gigi lainnya bisa menimbulkan beragam masalah, contohnya:* Mengganggu proses mengunyah atau menggigit makanan.* Cedera gusi akibat proses mengunyah.* Gigi tidak berfungsi dengan baik. * Membersihkan sulit menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.* Bicara cadel. * Menurunkan kepercayaan diri (untuk sebagian orang).
-
Apa penyebab utama kista gigi? Berikut adalah beberapa penyebab utama kista gigi:1. Infeksi Gigi:Infeksi pada akar gigi atau jaringan sekitarnya akibat gigi berlubang atau kerusakan gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan terbentuknya kista gigi.
-
Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi sakit gigi? "Oleh sebab itu jika merasa sakit gigi maka segera ke dokter gigi untuk diperiksa dan ditangani," kata dokter Mirza.
-
Apa itu karang gigi? Karang gigi merupakan plak yang menumpuk pada permukaan gigi dan bisa semakin menebal seiring waktu.
Faktor gaya hidup yang berubah-ubah menjadi salah satu penyebab gigi berlubang. Perubahan ini biasanya melalui penurunan sistem imun tubuh.
Saat pola makan, pola tidur, dan aktivitas berubah, tubuh perlu menyesuaikan diri.
Tak sedikit di antara mereka yang justru memengaruhi sistem imunitas tubuh.
Akibatnya, tubuh rentan terkena penyakit, seperti mulut kering dan tumbuhnya bakteri di gigi.
Gejala Gigi Berlubang
Terdapat gejala-gejala yang menandakan adanya gigi berlubang, yaitu:
- Sakit saat menggigit atau mengunyah makanan tertentu
- Adanya rasa sakit spontan meskipun tanpa ada rangsangan
- Gigi terasa ngilu saat minum air dingin
- Makanan sering tersangkut
- Terdapat nafas yang tidak sedap
- Permukaan gigi yang berwarna hitam
Pengobatan Gigi Berlubang
1. Penambalan
Cara mengatasi gigi berlubang yang pertama ialah dengan melakukan penambalan di dokter gigi.
Jika lubang gigi masih kecil dan tidak dalam, bisa langsung segera melakukan tambal gigi.
2. Perawatan saluran akar
Jika gigi berlubang mencapai saluran akar, dokter akan melakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu.
Caranya dengan mengeluarkan jaringan saraf dan pembuluh darah yang membusuk.
Setelah bersih dari jaringan saraf dan pembuluh darah yang busuk, selanjutnya dokter akan mengisi saluran tersebut dengan obat.
Setelah itu, gigi akan dokter tambal atau dokter bisa juga membuatkan restorasi atau mahkota di atasnya.
3. Pembuatan mahkota
Jika kerusakan gigi sudah parah hingga meninggalkan sisa mahkota yang sedikit, pengobatan bisa dengan melakukan pembuatan mahkota gigi.
4. Pencabutan
Pencabutan biasanya dilakukan apabila gigi yang berlubang sudah terlalu parah dan tidak bisa dilakukan perawatan lain.
Gigi berlubang yang dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan beberapa komplikasi masalah kesehatan, seperti:
- Abses gigi.
- Pembengkakan dan munculnya nanah di sekitar gigi.
- Gigi patah.
- Gangguan mengunyah.
- Kehilangan gigi.
- Infeksi pada area mulut dan gigi.
- Penurunan berat badan atau gangguan nutrisi.
Mencegah Gigi Berlubang
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Menggunakan teknik menggosok gigi dengan benar.
- Selalu membersihkan sela-sela gigi setiap hari dengan menggunakan dental floss.
- Menghindari penggunaan tusuk gigi.
- Makan makanan yang bergizi dan seimbang.
- Kurangi asupan camilan yang mengandung gula tinggi.
- Kurangi makanan atau minuman yang bersoda atau yang bersifat asam.
- Perbanyak minum air putih.
- Rutin melakukan kunjungan ke dokter minimal enam bulan sekali.