Penyebab Perubahan Iklim Global & Dampaknya, Ini Negara yang Paling Bertanggung Jawab
Setiap manusia sudah sepantasnya untuk mengetahui penyebab perubahan iklim global.
Setiap manusia sudah sepantasnya untuk mengetahui penyebab perubahan iklim global. Setelah ditunda bertahun-tahun, perubahan iklim kini akhirnya menjadi agenda terdepan dunia. Hal ini lantaran perubahan iklim secara langsung dan terus menerus berdampak di seluruh aspek kehidupan manusia. Tak hanya manusia, makhluk hidup lainnya juga ikut merasakan dampak dari perubahan iklim.
Tidak bisa dipungkiri, manusia kini mulai merasakan dan melihat sejumlah perubahan mendasar dari lingkungan hidup. Suhu bumi yang semakin panas, iklim dan cuaca yang tak menentu, lapisan ozon yang kian tipis hingga terjadi bencana alam yang silih berganti. Perubahan-perubahan tersebut diakibatkan oleh beberapa penyebab perubahan iklim global yang justru banyak disebabkan oleh manusia.
-
Apa penyebab utama perubahan iklim yang mengancam Indonesia? Lebih lanjut, Rheza menambahkan bahwa terjadinya perubahan iklim juga bersumber dari aktivitas umat manusia yang banyak menyumbang karbon dioksida yang menghasilkan efek gas rumah kaca."Sebenernya definisi dari perubahan iklim itu adalah akibat pada aktivitas dari manusia, terutama yang menggunakan sumber energi fosil," ujarnya seraya menambahkan, "Apalagi ditambah kita menghadapi emisi gas rumah kaca, gas rumah kaca itu contohnya karbon dioksida."
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Di mana saja dampak perubahan iklim dirasakan? Perubahan iklim memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Berikut dampak penyebab perubahan iklim, antara lain: Menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Di mana kenaikan suhu global dapat menyebabkan meluasnya gurun pasir? Kenaikan suhu dapat menyebabkan gurun pasir meluas ke area yang sebelumnya subur. Ini mengurangi lahan yang tersedia untuk pertanian dan habitat alami, serta meningkatkan risiko kekeringan dan kelaparan.
-
Kenapa penebangan hutan bisa menyebabkan perubahan iklim? Emisi gas rumah kaca timbul akibat penebangan hutan, pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Hutan menyerap karbon dioksida, penebangan hutan juga mengakibatkan berkurangnya penyerapan emisi gas rumah kaca.
Melihat fenomena-fenomena itu, para pemimpin dunia akhirnya lebih memperhatikan dan menjadikan perubahan iklim sebagai isu penting. Terbaru, para pemimpin dunia berkumpul dalam KTT iklim PBB atau COP26 di Glasgow, Skotlandia. Meski begitu, peran masyarakat dunia masih sangat diperlukan dalam mengatasi perubahan iklim.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dunia adalah mengetahui penyebab perubahan iklim global. Dengan begitu, mereka akan mengupayakan untuk mengurangi aktivitas yang menjadi penyebab perubahan iklim global. Lantas apa saja penyebab perubahan iklim global beserta dampak dan negara-negara yang paling bertanggung jawab? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyebab Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim tidak hanya terjadi melalui proses global warming atau pemanasan global. Perubahan iklim ini ternyata dapat dipicu oleh kegiatan manusia khususnya yang berhubungan langsung dengan lingkungan hidup. Berikut beberapa penyebab perubahan iklim global yang harus diperhatikan:
1. Gas Rumah Kaca
Penyebab perubahan iklim yang pertama adalah adanya gas rumah kaca. Beberapa gas yang dimaksud seperti metana, karbon dioksida, dinitrogen oksida hingga gas berfluorinasi. Seperti namanya, gas-gas tersebut cenderung bertindak seperti rumah kaca. Di mana mencegah panas matahari keluar ke luar atmosfir bumi.
2. Peningkatan Penggunaan Kendaraan Bermotor
Penyebab perubahan iklim global kedua yaitu peningkatan penggunaan bahan bakar fosil. Biasanya dihasilkan dari kendaraan bermotor yang digunakan oleh manusia. Tahukah kalian, bahan bakar fosil cenderung memberikan efek polusi di mana berasal dari gas kimia yang dilepaskan ke udara.
3. Peningkatan Kegiatan yang Menghasilkan Emisi
Bukan hanya itu saja, peningkatkan kegiatan yang menghasilkan emisi juga menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Sadar atau tidak, sejumlah kegiatan manusia secara tidak langsung mampu meningkatkan proses perubahan iklim global. Kegiatan-kegiatan manusia yang menghasilkan emisi antara lain penebangan hutan hingga pembakaran batu bara.
Penyebab Perubahan Iklim Lainnya
Penyebab perubahan iklim juga bisa karena dipengaruhi oleh perbuatan manusia yang tidak memperhatikan lingkungannya. Contohnya seperti pembakaran bahan bahan bakar fosil dan deforestasi. Selain itu, terdapat beberapa penyebab perubahan iklim lainnya yang juga dipengaruhi oleh perbuatan manusia, seperti:
©2020 Merdeka.com
1. Tempat pembuangan sampah
Pada umumnya seseorang akan membuang sampah makanan dan taman ke dalam tempat sampah. Sampah-sampah tersebut nantinya akan dibawa dan terkubur di lokasi pembuangan sampah akhir. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, maka akan terbentuk gas methan. Gas methan inilah yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.
2. CFC pada kulkas dan aerosol
CFC atau chloro-fluoro-carbo biasanya digunakan sebagai pendingin di lemari es. Selain itu CFC juga menjadi bahan pembakar pada aerosol. Tahukah kalian, CFC ini merupakan penyebab perubahan iklim yang tak kalah dahsyatnya. Sebab, CFC mampu menimbulkan sekitar 10.000 kali 'efek rumah kaca' dari CO2. CFC juga dapat menghancurkan ozon, bagian penting yang ada di lapisan atas atmosfer.
3. Pertanian dan peternakan
Sebagian petani ada yang menambahkan pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah. Namun siapa sangka, beberapa dari nitrogen itu justru akan berubah menjadi Nitro Oksida (N2O), gas rumah kaca yang sangat kuat. Selain itu, sapi ternyata juga menghasilkan gas methan ketika rumput mengalami peragian di perutnya. Diketahui ada sekitar 1,2 miliar ternak sapi di dunia. Itu artinya sapi-sapi tersebut mampu meningkatkan dan menambah kadar gas rumah kaca di seluruh dunia.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim tentu saja akan memberikan berbagai macam dampak negatif bagi makhluk hidup dan bumi. Bahkan, dampak negatif tersebut kini sudah bisa dirasakan oleh setiap orang.
Adapun dampak dari perubahan iklim global adalah sebagai berikut:
- Cuaca ekstrem
- Kondisi alam tak menentu
- Perubahan pola curah hujan
- Kenaikan suhu permukaan air laut
- Berpengaruh pada kualitas air
- Pemicu kepunahan pada makhluk hidup
- Meningkatnya wabah penyakit
- Banyak terjadi bencana alam
Negara yang Paling Bertanggung Jawab
Para pemimpin dunia berkumpul dalam KTT iklim PBB atau COP26 di Glasgow, Skotlandia. Ini merupakan enam tahun setelah membuat Perjanjian Paris yang menetapkan langkah tindakan besar dalam mencegah pemanasan global. Kesepakatan yang dicapai di Paris ini bertujuan untuk membatasi pemanasan global hingga jauh di bawah 2 derajat Celcius. Upaya yang lebih ambisius ditujukan untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius.
"Tidak ada penghasil emisi besar yang melakukan tindakan yang cukup. Secara kolektif, kita tidak berada di jalur untuk menghindari perubahan iklim yang berbahaya atau memenuhi Perjanjian Paris," jelas peneliti senior di Pusat Kebijakan Energi Global Universitas Columbia, David Sandalow kepada ABC News.
©2013 Merdeka.com
Adapun negara-negara yang paling bertanggung jawab atas perubahan iklim dunia meliputi:
a. China
Menurut Center for Climate and Energy Solutions, China bertanggung jawab sekitar 26 persen dari emisi gas rumah kaca dunia. Angka yang lebih besar dari gabungan semua negara maju.
b. Amerika Serikat
Sedangkan, Amerika Serikat menyumbang 13 persen emisi. Meskipun persentasenya lebih kecil dari China, menurut para ahli, Amerika tetap bertanggung jawab atas kerusakan yang dibuatnya. Menurut Sandalow, misi kumulatif yang disumbangkan Amerika selama seabad terakhir mungkin dua kali lebih besar dari China.
c. India
India menyumbang 6 persen emisi gas rumah kaca. Menurut Sandalow, pemerintah India memiliki "target sangat ambisius" terkait energi listrik terbarukan. Paket anggaran stimulus baru India ini termasuk sejumlah inisiatif atau program ramah iklim seperti USD3 miliar untuk pengembangan baterai serta tenaga surya. Sayangnya, India terus membangun pembangkit listrik tenaga batu bara.
d. Inggris
Tuan rumah COP26 ini merupakan negara OECD (Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi) pertama yang mengadopsi tujuan nol-bersih dan membuatnya terikat secara hukum. Inggris diketahui telah mengurangi emisi karbon lebih dari setengahnya sejak tahun 1990, menurut analisis yang dirilis pada Maret oleh Carbon Brief, sebuah situs web yang mengkhususkan diri dalam sains dan kebijakan perubahan iklim. Inggris menyumbang sekitar 1 persen emisi global per tahun. Climate Action Tracker menilai tindakan yang diambil Inggris "hampir cukup" tapi masih ada kesenjangan besar "antara ambisi dan tindakan".
e. Australia
Australia diketahui menyumbang hanya 1 persen emisi gas rumah kaca dunia. Meski begitu, negara ini masih menjadi eksportir terbesar batu bara. Pada akhir 25 Oktober, PM Scott Morrison berjanji menargetkan emisi karbon nol bersih pada 2050.