Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penyebab Kita Masih Kegerahan Meski Suhu AC Sudah Paling Rendah

Ini Penyebab Kita Masih Kegerahan Meski Suhu AC Sudah Paling Rendah<br>

Ini Penyebab Kita Masih Kegerahan Meski Suhu AC Sudah Paling Rendah

MASINDO membahas mengenai permasalahan publik di berbagai sektor

Bertepatan dengan International Day of Clean Air 2023, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menggelar agenda diskusi media yang fokus mengangkat tema "Menanamkan Nilai-Nilai Sadar Risiko untuk Mengatasi Masalah Publik Demi Menuju Visi Indonesia Emas 2045" di Century Park Hotel, Senayan pada Selasa (12/9).

Dalam kegiatan tersebut, MASINDO membahas mengenai permasalahan publik di berbagai sektor, termasuk sektor lingkungan. Dimana akhir-akhir ini Indonesia tengah menghadapi risiko perubahan iklim yang menganggu kehidupan masyarakat.

"Mungkin kita sadari pada bulan bulan terakhir ini kita kalau tidur malam panas banget, AC pun suhunya paling rendah," ujar Pengamat Kebijakan Publik Center of Youth and Population Research (CYPR), Boedi Rheza saat sesi diskusi, Selasa (12/9).

Mengacu pada keresahan tersebut, nyatanya perubahan iklim berkontribusi besar dalam memengaruhi kenaikan suhu, terkhusus di Indonesia.

Ini Penyebab Kita Masih Kegerahan Meski Suhu AC Sudah Paling Rendah

"Nah ternyata perubahan iklim ini efek dari emisi gas rumah kaca itu membuat kenaikan suhu," kata Rheza memberi keterangan.

Lebih lanjut, Rheza menambahkan bahwa terjadinya perubahan iklim juga bersumber dari aktivitas umat manusia yang banyak menyumbang karbon dioksida yang menghasilkan efek gas rumah kaca.

"Sebenernya definisi dari perubahan iklim itu adalah akibat pada aktivitas dari manusia, terutama yang menggunakan sumber energi fosil," ujarnya seraya menambahkan, "Apalagi ditambah kita menghadapi emisi gas rumah kaca, gas rumah kaca itu contohnya karbon dioksida."

Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.

Ketua MASINDO, Dimas Syailendra Ranadireksa, menjelaskan upaya sadar risiko perlu diimplementasikan oleh semua pihak dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, diperlukan peran masyarakat secara aktif dengan meningkatkan kesadaran untuk tidak mengesampingkan risiko dan aktif mencari informasi guna mencegah terjadinya masalah publik.

"Secara berkelanjutan, MASINDO memasyarakatkan nilai sadar risiko melalui edukasi, diskusi publik, advokasi media, kampanye sosial, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah," ujar Dimas saat paparan sambutannya, Selasa (12/9).

Pada kesempatan yang sama, Peneliti Utama Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dede Anwar Musadad menjelaskan untuk merealisasikan Visi Indonesia Emas Tahun 2045 diperlukan implementasi manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari.

"Berbicara mengenai Visi Indonesia Emas 2025, kita harus optimistis. Dalam ilmu kesehatan, kehidupan adalah bagaimana mengelola risiko. Jadi kita harus bersiap menghadapi risiko ke depan. Kami juga memberikan apresiasi kepada MASINDO yang telah berjuang dalam membangun awareness masyarakat untuk mulai sadar risiko," jelasnya di depan para tamu undangan dan rekan media, Selasa (12/9).

Kebakaran Gunung Arjuno-Welirang Meluas, Akses Wisata Alam Ditutup
Kebakaran Gunung Arjuno-Welirang Meluas, Akses Wisata Alam Ditutup

Penutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya
Jerat Utang di Balik Kemudahan Paylater
Jerat Utang di Balik Kemudahan Paylater

Tingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Lengkap Panglima TNI soal Prajurit Lawan Arah Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ
Pernyataan Lengkap Panglima TNI soal Prajurit Lawan Arah Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sejumlah orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan beruntun di Tol MBZ.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Babak Baru Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua di Serang, RZ dan RH Jadi Tersangka Perzinahan
Babak Baru Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua di Serang, RZ dan RH Jadi Tersangka Perzinahan

Kasus dugaan perselingkuhan itu dilaporkan istri tersangka berinisial NR (22).

Baca Selengkapnya
Coba Selamatkan Anjing Peliharaan, Pensiunan ASN Tewas Ditabrak Kereta Api di Medan
Coba Selamatkan Anjing Peliharaan, Pensiunan ASN Tewas Ditabrak Kereta Api di Medan

Upaya pria lanjut usia berinisial ES (61) menyelamatkan anjingnya berakhir tragis. Pensiunan ASN ini tewas ditabrak kereta api bersama binatang peliharaannya.

Baca Selengkapnya
Kesal Rumah Tangga Dicampuri sampai Istri Minta Cerai, Menantu Bunuh Mertua
Kesal Rumah Tangga Dicampuri sampai Istri Minta Cerai, Menantu Bunuh Mertua

Korban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.

Baca Selengkapnya
Asosiasi Rokok Elektrik Minta Pengaturan Zat Adiktif Terpisah, Ini Alasannya
Asosiasi Rokok Elektrik Minta Pengaturan Zat Adiktif Terpisah, Ini Alasannya

RPP Kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah terdiri dari 1.166 pasal. Dari 26 pasal yang ada, cenderung melarang terhadap IHT.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Kejagung Periksa Ayah Menpora Dito Ariotedjo Terkait Kasus Korupsi Impor Emas
Kejagung Periksa Ayah Menpora Dito Ariotedjo Terkait Kasus Korupsi Impor Emas

Kejagung sebelumnya telah menggeledah sejumlah tempat terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas.

Baca Selengkapnya