20 April Hari Fiksi Iklim Internasional, Ketahui Sejarahnya
Perubahan iklim adalah isu penting yang tidak boleh diabaikan.
Perubahan iklim adalah isu penting yang tidak boleh diabaikan.
20 April Hari Fiksi Iklim Internasional, Ketahui Sejarahnya
Perubahan iklim memang menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat dunia saat ini. Di mana bumi semakin panas, bahkan beberapa daerah mengalami kekeringan hingga gagal panen. Bukan hanya itu, berbagai bencana alam juga semkin sering terjadi.Tak heran, jika masalah iklim harus terus digaungkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satunya melalui cerita fiksi. Bahkan ini fiksi menjadi cara menarik sekaligus efektif untuk menyebarluaskan isu tentang perubahan iklim dan gerakan-gerakan perubahan.
Bahkan, ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Fiksi Iklim Internasional setiap 20 April. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut tentang sejarahnya. Berikut kami merangkum informasinya, bisa Anda simak.
-
Apa yang menyebabkan perubahan iklim global? Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa jenkyns, di mana lava dan gas vulkanik meledak melalui celah besar di permukaan bumi, menyebabkan pemanasan global dan kepunahan tumbuhan besar-besaran.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Kenapa kenaikan suhu global menyebabkan perubahan iklim? Kenaikan suhu global menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem.
-
Apa penyebab utama dari perubahan iklim? Lebih lanjut, Rheza menambahkan bahwa terjadinya perubahan iklim juga bersumber dari aktivitas umat manusia yang banyak menyumbang karbon dioksida yang menghasilkan efek gas rumah kaca.
-
Kapan suhu global naik? Di tengah perubahan iklim yang semakin cepat, kenaikan suhu global menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi bumi? Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2. Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
Sejarah Hari Fiksi Iklim Internasional
Sebelum dijelaskan sejarah Hari Fiksi Iklim Internasional 20 April, perlu dipahami pengertiannya.
Fiksi iklim adalah cerita atau film yang berhubungan dengan perubahan iklim atau cerita tentang pemanasan global. Fiksi iklim sering kali bersifat spekulatif dan mencoba menunjukkan bagaimana manusia akan menghadapi bencana iklim di dunia. Dalam cerita fiksi iklim, teknologi untuk memerangi perubahan iklim sering kali disertakan.Istilah fiksi iklim sebenarnya relatif baru. Istilah ini mulai menjadi terkenal sekitar tahun 2010, di mana pengetahuan masyarakat tentang masalah perubahan iklim semakin meningkat. Bahkan, kini semakin banyak buku bermunculan tentang topik tersebut.
Istilah 'cli-fi' secara resmi diciptakan oleh penulis lepas Dan Bloom pada tahun 2011 dalam siaran pers untuk sebuah novel “Polar City Red” karya Jim Laughter yang membahas pengungsi iklim di masa depan Alaska. Bloom menerbitkan “The Cli-Fi Report,” sebuah sumber online yang menyajikan segala hal tentang fiksi iklim. Fiksi iklim menyoroti dan mengintensifkan risiko perubahan iklim saat ini dan masa depan dengan cara unik yang tidak bisa dilakukan oleh media berita.
Dampak Risiko Perubahan Iklim
Setelah mengetahui sejarah 20 April Hari Fiksi Iklim Internasional, berikutnya akan dijelaskan dampaknya.
Perubahan iklim dapat memberikan berbagai dampak signifikan di kehidupan masa depan, termasuk:1. Peningkatan suhu global: Naiknya suhu global dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam pola cuaca, termasuk gelombang panas yang lebih sering dan intens, serta peningkatan frekuensi dan keparahan badai tropis.
2. Kenaikan permukaan air laut: Mencairnya es di kutub dan gletser gunung dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang berpotensi menyebabkan banjir, erosi pantai, dan bahaya bagi pulau-pulau kecil serta kawasan pesisir.
3. Perubahan pola hujan: Perubahan iklim dapat mengganggu pola hujan, menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah dan banjir di wilayah lainnya. Ini bisa mengancam ketahanan pangan dan menyebabkan kerugian ekonomi.
4. Kerusakan ekosistem: Perubahan iklim dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem yang penting bagi kehidupan, seperti hutan hujan tropis, terumbu karang, dan padang rumput. Ini dapat menyebabkan kepunahan spesies dan memengaruhi ketersediaan sumber daya alam.
5. Kesehatan manusia: Peningkatan suhu dapat meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti nyamuk dan tikus. Polusi udara yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
6. Kerentanan infrastruktur: Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko kerusakan infrastruktur kritis seperti jembatan, jalan, dan sistem air bersih. Ini dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
7. Konflik dan migrasi: Perubahan iklim dapat menjadi pendorong migrasi manusia dari daerah yang terkena dampak ekstrim perubahan iklim, seperti kekeringan atau banjir, yang dapat meningkatkan tekanan pada wilayah penerima dan bahkan menyebabkan konflik.
Cara Mengatasi Perubahan Iklim
Selain sejarah 20 April Hari Fiksi Iklim Internasional, penting juga dipahami cara mengatasi.
Mengatasi perubahan iklim memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim yang sedang terjadi:
1. Transisi ke energi terbarukan: Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Meningkatkan efisiensi energi: Memperbaiki efisiensi energi dalam transportasi, bangunan, dan industri dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meminimalkan konsumsi energi yang tidak perlu.
3. Perlindungan hutan dan ekosistem: Memelihara hutan-hutan dan ekosistem lainnya dapat membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mempertahankan keragaman hayati, yang juga penting untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.
4. Mengurangi pembakaran hutan: Menghentikan dan mencegah pembakaran hutan yang tidak terkendali atau illegal adalah langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempertahankan ketersediaan habitat bagi berbagai spesies.
5. Pengembangan transportasi berkelanjutan: Memperluas penggunaan transportasi berkelanjutan seperti transportasi umum, sepeda, dan mobil listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi.
6. Pengurangan limbah dan daur ulang: Mengurangi limbah dan mendorong daur ulang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah organik dan mengurangi kebutuhan akan produksi bahan baru.
7. Peningkatan kesadaran dan pendidikan: Meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya, serta mendidik masyarakat tentang tindakan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi jejak karbon mereka, merupakan langkah penting dalam memobilisasi dukungan untuk tindakan iklim.
8. Kebijakan publik yang pro-lingkungan: Pemerintah dapat mendorong perubahan dengan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung energi terbarukan, efisiensi energi, penghijauan transportasi, dan praktik-praktik ramah lingkungan lainnya.
9. Kolaborasi internasional: Kerja sama antar negara dalam mengatasi perubahan iklim sangat penting, termasuk dalam hal pengurangan emisi, transfer teknologi hijau, dan dukungan finansial bagi negara-negara berkembang untuk mengadopsi solusi-solusi berkelanjutan.