CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Hasil Rekayasa Manusia, Begini Faktanya
Dalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
Dalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
CEK FAKTA: Benarkah Perubahan Iklim Hasil Rekayasa Manusia, Begini Faktanya
Sebuah video beredar di media sosial yang bernarasi bahwa perubahan iklim merupakan hasil rekayasa dan tipu daya yang dilakukan oleh institusi besar.
Video yang dilengkapi dengan teks terjemahan Bahasa Indonesia dimuat oleh akun @purefact.id melalui Instagram, sedangkan video aslinya berjudul 'Luke Belmar Proves Climate Change Is A Scam In 2 Minutes' diunggah di Youtube oleh akun Luke Belmar Archive.
Dalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol.
Diketahui salah satunya merupakan Luke Belmar, seorang wiraswasta yang juga aktif mengunggah konten terkait bisnis, investasi, dan pendiri komunitas wiraswasta Capital Club.
"Saya pikir perubahan iklim adalah tipuan sebagai sebuah premis umum dan saya pikir lembaga-lembaga besar menggunakannya sebagai bentuk kontrol. Namun saya pikir kita sedang berada di titik di mana ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju hingga ke titik di mana orang mungkin mulai berperan sebagai Tuhan.
ujar Luke Belmar dalam video dikutip merdeka.com, Senin (13/5).
"Di luar sana sudah semakin gila. Kami memiliki miliaran dolar untuk penelitian dan pengembangan, semacam main-main.
Kita mulai melakukan penyemaian awan, mulai melakukan beberapa hal gila dengan vaksin dan mulai melakukan beberapa hal gila dengan bereksperimen pada kloning dan semua hal aneh semacam ini,"
ujar Luke Belmar dalam video dikutip merdeka.com, Senin (13/5).
Penelusuran:
Faktanya, perkataan Luke Belmar adalah misinformasi yang sudah diklarifikasi langsung oleh United Nations (UN).
Dalam video Youtube berdurasi 2 menit 4 detik itu, UN melampirkan catatan terkait perubahan iklim yang menandakan bahwa klaim Luke Belmar dianggap menyesatkan.
"Climate change refers to long-term shifts in temperatures and weather patterns. Human activities have been the main driver of climate change, primarily due to the burning of fossil fuels like coal, oil and gas (Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas),"
tulis UN dalam keterangannya.
Dilansir dari laman UN, suhu rata-rata permukaan bumi saat ini sekitar 1,2°C lebih hangat dibandingkan suhu pada akhir tahun 1800-an (sebelum revolusi industri) dan lebih hangat dibandingkan suhu sebelumnya dalam 100.000 tahun terakhir.
Dekade terakhir (2011-2020) merupakan dekade terpanas yang pernah tercatat, dan masing-masing dekade terakhir ini lebih hangat dibandingkan dekade sebelumnya sejak tahun 1850.
Dampak perubahan iklim saat ini mencakup, antara lain, kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran hebat, naiknya permukaan air laut, banjir, mencairnya es di kutub, bencana badai, dan menurunnya keanekaragaman hayati. Selain itu, perubahan iklim juga dapat berdampak bagi kesehatan, kemampuan kita untuk menanam pangan, perumahan, keselamatan dan pekerjaan.
Beberapa orang juga sudah lebih rentan terhadap dampak iklim, seperti masyarakat yang tinggal di negara kepulauan kecil dan negara berkembang lainnya.
Reporter Magang: Alma Dhyan Kinansih