Potret Anak Tukang Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita TNI AD, Disalami Panglima dan Kasad
Ingin tahu potret anak tukang jagung bakar yang jadi pilot wanita pertama, hingga disalami Panglima dan Kasad?
Penerbang wanita pertama TNI AD, merupakan anak dari tukang jagung bakar asal Kota Medan. Dialah Letda CPN (K) Puspita Ladiba, kini menjabat sebagai Co Pilot TNI AD.
Dalam unggahan video channel Youtube resmi TNI AD,wanita yang akrab disapa Diba ini menceritakan perjalanan panjang meraih sukses seperti sekarang.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Bagaimana kemampuan TNI AU saat itu dibandingkan dengan negara tetangga? “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo.Hal itu dimuat dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan Sesko TNI AU resmi didirikan? Seskoau resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus 1963.
Sejak awal langkahnya di dunia militer, Letda Ladiba telah mengukir banyak prestasi. Hingga mendapat ucapan selamat dari Panglima dan Kasad TNI. Ingin tahu potret anak tukang jagung bakar yang jadi pilot wanita hingga disalami Panglima dan Kasad? Berikut ulasannya.
Penerbang Wanita TNI AD
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Letda Ladiba resmi diangkat menjadi pilot wanita TNI AD pertama sejak 2019, setelah dirinya lulus dari Akmil. Wanita asal Medan ini direkrut untuk jadi penerbang.
Dia mengaku baru tahu bahwa ada korps penerbang di TNI AD. Ladiba begitu bangga menerima kesempatan jadi penerbang wanita pertama. Kini disusul oleh pilot wanita lain bergabung di korps yang sama.
Apel Bersama WAN TNI 2019
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Potret Ladiba saat melakukan apel bersama WAN TNI 2019 yang dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, bersama sang istri tercinta, Diah Erwiany. Di saat yang bersamaan, kedatangan tamu istimewa Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Penyelenggaraan apel sekaligus menyerahkan penghargaan pada Ladiba, selaku pilot wanita pertama di TNI AD.
Dilantik di Usia 24
Letda Ladiba tergabung dalam Prajurut Terbang wanita atau disebut Srikandi Wira Amur. Belum lama ini, dia merayakan ulang tahunnya ke 25 pada Selasa, 5 Mei.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Wanita kelahiran Borneo ini telah berhasil membalikkan keadaan keluarga. Setelah lulus dari akademi militer, direkrut jadi pilot, dan dilantik saat masih berusia 24 tahun.
Terbang Antar Logistik ke Pedalaman Papua
Keahlian Letda Ladiba sudah tidak diragukan lagi. Hingga dia kerap menerima tugas terbang sampai wilayah Timur Indonesia. Bertugas di daerah tersebut terhitung sulit, melihat kondisi alam dan fasilitas terbangnya begitu berbeda dengan di Jawa.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
"Rasa lelah hilang. Dan sangat sangat bersyukur. Senang bisa membantu memberikan bantuan logistik. Dan tau bagaimana sulit dan susahnya orang-orang hidup di pedalaman papua. Tunggu kak diba balik ya adek akbar dan khalid," tulis Ladiba dalam caption.
Perjalanan Menuju Timika, Papua
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Potret kebahagian Ladiba kerap dibagikannya di laman Instagram. Setiap perjalanan tugasnya ke berbagai kota tak lupa diunggah. Menjadi sosok inspirasi bagi anak muda lain yang memiliki cita-cita sama dengan dirinya.
Makin Banyak Jam Terbang
Ukiran prestasi dan kemampuan yang selalu ditunjukkan Ladiba, membuat banyak amanah baru yang harus diembannya. Dia mengaku, kini jadi memiliki jam terbang ke berbagai kota.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
"Terima kasih sir. Kenangan yang tak terlupakan saat ferry flight dari makassar-selayar-labuanbajo-bima-lombok-bali-surabaya-semarang-jakarta. Ya Allah..... Terima Kasih aku diberi kesempatan melihat indahnya Ciptaanmu. Bell 412 EP HA-5180," tulis Ladiba dalam caption.
Ayah Sopir, Ibu Jual Jagung Bakar
Meski ayah Ladiba seorang sopir rental, Herry Naldi Febri tetap berusaha mencukupi segala kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Diba sempat dikira berbohong saat menceritakan pekerjaan ayah, dan ibunya yang berjualan jagung bakar di pinggir jalan.
Banyak yang meragukan seorang anak sopir bisa masuk taruni Akmil. Tapi Diba tak pernah merasa malu, malah bangga atas perjuangan kedua orang tuanya.
Jadi Anggota Paskibraka
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Ladiba saat SMA sudah pernah menjadi anggota Paskibraka Kota Medan. Hingga kegigihannya mampu mengantar Diba mewakili Sumatra Utara untuk jadi Paskibraka tingkat nasional di Istana Negara.
Tak Punya HP
Kehidupan Ladiba sejak kecil terhitung di bawah kata sederhana. Masa sekolahnya dilalui dengan kesederhanaan. Sampai suatu ketika di masa SMA, teman-teman telah memiliki handphone selain dirinya.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Tak ingin merepotkan kedua orang tua, Diba berusaha menabung sendiri. Ditambah tugasnya sebagai Paskibraka, ada uang sponsor yang begitu berarti kala itu. Sebagian hasilnya diserahkan pada ayah dan ibu.
Sempat Diragukan Banyak Orang
Melalui wawancara dengan Tim Humas TNI AD, Diba bercerita tatkala dulu kerap diragukan asal-usulnya. Baik dari teman seangkata, pelatih, hingga petugas kebersihan di Akmil meragukan Diba.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Meski begitu, dia tidak pernah merasa minder dengan latar belakang keluarganya yang begitu sederhana. Diba menganggap santai dan tidak mempermasalahkan pendapat orang lain.
Kerap Membantu Orang Tua Jual Jagung Bakar
Sudah terhitung dua tahun Ladiba berada di korps penerbang TNI AD. Dia bertanggung jawab dalam mempersiapkan segala hal sebelum terbang, seperti mengecek mesin dan briefing ke rekan satu tim.
Instagram puspitaladiba ©2020 Merdeka.com
Meski begitu, setiap Ladiba ada jadwal libur pasti disempatkan untuk pulang ke Medan. Mengisi waktu luang di rumah, dengan membantu ibundanya mengangkat dan menjual jagung bakar.
Video Ladiba Terbangkan Helikopter ke Papua
Berikut salah satu momen saat Letda Ladiba menerbangkan helikopter, bertugas ke wilayah Papua.
View this post on Instagram