Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia
Berikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.
Berikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.
Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia
Mengenal sejarah bangsa sendiri tentu menjadi suatu kesenangan tersendiri.
Sebagaimana diketahui, ada begitu banyak peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Baik itu berupa benda, bangunan, video rekaman hingga selembar foto.
Seperti potret lawas Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat. Lantas bagaiaman potretnya mengandung kenangan masa lampau?
Melansir dari akun Instagram arsip_indonesia bersumber Arsip Nasional RI, Kamis (19/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
- Cerita Mahfud Jabat Ketua MK, Pernah Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan karena Ancam Kelangsungan Pondok Pesantren
- Pagelaran Wayang Warnai Meriahnya Gebyar Malam Puncak Hari Guru Nasional Kota Pasuruan
- Potret Lawas Pernikahan Jenderal TNI Eks Penguasa Indonesia, Kecantikan Pengantin Wanita Jadi Sorotan
- Peningkatan Kompetensi Guru Masih Jadi Tantangan Pendidikan RI
Potret lawas Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara beredar di media sosial.
Terlihat, Ki Hadjar Dewantara tengah terbaring lemas di atas ranjang.
Instagram arsip_indonesia bersumber Arsip Nasional RI
Tidak sendiri, tampak dalam foto sosok penguasa Indonesia tengah bersama Ki Hadjar Dewantara. Rupanya, Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno tengah menjenguknya saat sedang sakit.
Dikatakan, foto tersebut diambil pada 22 Februari tahun 1959. Atau lebih tepatnya sekitar 2 bulan sebelum Ki Hadjar Dewantara menghembuskan napas terakhirnya.
Di mana pemilik nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini meninggal dunia pada 26 April 1959.
Instagram arsip_indonesia bersumber Arsip Nasional RI
Ki Hadjar Dewantara kemudian dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang ke-2 oleh Soekarno.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.
merdeka.com
Sejak masa sekolah, kita tentu sudah dikenalkan akan sosok Ki Hadjar Dewantara.
Ia merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia juga adalah sosok peletak dan perintis pendidikan Nasional berbasis kebudayaan.
Ki Hadjar Dewantara juga menjadi pendiri Perguruan Taman Siswa.
Di mana itu adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi Indonesia untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
merdeka.com
Atas jasa-jasanya mengembangkan pendidikan di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional oleh Presiden Soekarno.Bahkan, tanggal kelahirannya yakni 2 Mei 1889 kini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.
Selain itu, bagian dari semboyan ciptaannya 'tut wuri handayani' menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
Nama Ki Hadjar Dewantara juga diabadikan sebagai salah satu nama kapal perang Indonesia yaitu KRI Ki Hajar Dewantara.
Potret Ki Hadjar Dewantara juga diabadikan pada uang kertas pecahan Rp20.000 tahun edisi 1998.
Untuk diketahui, Ki Hadjar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga bangsawan Kadipaten Pakualaman.
Ia merupakan putra dari GPH Soerjaningrat dan cucu dari Paku Alam III.
Ki Hadjar Dewantara menamatkan pendidikan dasarnya di Europeesche Lagere School, sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang berasal dari Eropa.
Kemudian, Ia sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA. Akan tetapi, Ia tidak menyelesaikannya hingga tuntas akibat kondisi kesehatan yang buruk.
merdeka.com
Ia lantas bekerja sebagai seorang penulis dan wartawan di beberapa surat kabar.
Di bidang ini, Ki Hadjar Dewantara tergolong salah seorang penulis yang handal pada masanya. Gaya tulisannya pun bersifat komunikatif dengan gagasan-gagasan yang antikolonial.