Potret Haru Bocah Rauf Sehari Sebelum Dibunuh Ibu Kandungnya Sendiri, Rajin Bersihkan Kandang Sapi
Potret Muhammad Rauf (13) korban penganiayaan dan pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Potret Muhammad Rauf (13) korban penganiayaan dan pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Potret Haru Bocah Rauf Sehari Sebelum Dibunuh Ibu Kandungnya Sendiri, Rajin Bersihkan Kandang Sapi
Seorang bocah di Desa Parigimulya, Subang, Jawa Barat jadi korban pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Muhammad Rauf (13), ditemukan tewas di saluran irigasi atau sungai di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Indramayu.
Rauf dianiaya dan dibunuh oleh ibunya sendiri, Nurhani (40) dibantu oleh sang paman S (24) serta kakeknya, W (70).
Video merekam potret Rauf yang diambil sehari sebelum kejadian pembunuhan ramai beredar di media sosial. Simak ulasannya:
- Awalnya Takut, Ini Potret Rayyanza yang Girang Banget Berenang sama Sus Rini
- 10 Potret Rumah Mewah Thariq Halilintar, Raffi Ahmad Salfok Lihat Brankas Hingga Sajadah di Kamar Pribadinya
- Keturunan Sultan Banten, Begini Potret Lawas Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI saat Muda
- Sri Sultan HB X Tolak Usulan Prabowo Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke DIY
Potret Rauf
Melansir dari unggahan di akun Tiktok @m.armand.s.st, membagikan video merekam potret Rauf yang disebut diambil satu hari sebelum hari kejadian pembunuhan.
"Satu hari sebelum terbunuh dia selalu setiap hari bersihin kandang," tulis keterangan video.
Dalam video, terlihat bocah remaja itu sedang membersihkan bekas-bekas pakan sapi yang berserakan di luar kandang.
Sering Tidur di Kandang
Di unggahannya yang lain, perekam video mengatakan jika Rauf memang biasa bekerja untuk membersihkan kandang sapi miliknya.
Bahkan, hampir setiap hari Rauf memilih untuk tidur di kandang dibandingkan pulang ke rumah.
"Dia biasa tidur di sini sehari-hari. Ini tangganya. Tapi sebelum dibongkar ya. Saya tidak tahu bakal pulang ke rumah ibunya, seandainya enggak pulang mungkin tidak terbunuh," kata perekam video.
"Kalau enggak di sini biasanya di rumah saya. Dan dia selalu ingin di sini sesuai kehendak kemauannya sendiri karena dia enggak mau pulang ke rumah. Kalau pulang pasti selalu dipukulin sama ibunya karena dia selalu bilang seperti itu," kata perekam video.
Kronologi Pembunuhan
Rauf memang dikenal oleh masyarakat di lingkungan rumahnya lebih sering hidup menggelandang.
Selain kerap tidur di kandang sapi, Rauf juga biasa tidur di pos ronda hingga tempat umum lainnya.
Kedua orang tua Rauf disebut sudah bercerai dan dia selama ini tinggal bersama kakeknya.
Rauf dianiaya oleh ibunya yang mengaku kesal dengan tingkah sang anak. Dia dipukul hingga kepalanya dibenturkan ke tembok.
Kalimat Terakhir
Kepada polisi, Nurhani mengatakan anaknya masih sempat bicara walaupun tubuhnya penuh luka setelah dianiaya.
Kata terakhir yang diucapkan korban, ialah 'Ma sakit Ma, Ma saya ngantuk Ma, capek Ma'.
Usai dianiaya, ibu korban menyuruh paman Rauf untuk membuang sang anak ke saluran irigasi dalam kondisi hidup.
Saat ditemukan, tubuh Rauf suda penuh luka dengan tangan terikat di belakangnya.