Potret Menyedihkan Pendidikan di Indonesia, Bangunan SMA negeri di NTT Cuma Terbuat dari Anyaman Bambu Bolong
Begini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Begini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Potret Menyedihkan Pendidikan di Indonesia, Bangunan SMA negeri di NTT Cuma Terbuat dari Anyaman Bambu Bolong
Penjabat (PJ) Bupati Alor, Zeth Sony Libing berkunjung ke SMA Negeri Pureman di Langkuru, Pureman, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur belum lama ini.
Kunjungan tersebut sekaligus untuk memantau kondisi sekolah yang kini sangat memprihatinkan.
Sekolah tersebut berada jauh di pelosok desa dan tampak dalam kondisi yang jauh dari kata layak pakai.
- Potret Miris Pendidikan Indonesia, Siswa SD Tertimpa Plafon Kelas yang Ambrol
- Potret Sulaiman Putra Bungsu Oki Setiana Dewi Sekolah di Mesir, Pesonanya Kian Curi Perhatian
- Potret Atta Bangga Lulus SMA di Usia 29 Tahun: Tidak Ada Kata Terlambat
- Potret Lawas Siswi SMA 70 Tahun 1997, Sosok Annisa Pohan Jadi Sorotan
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, sekolah tersebut hanya terbuat dari anyaman bambu dan berdiri di atas bebatuan.
Seperti apa penampakan SMA Negeri Pureman? Melansir dari Instagram @ndorobei.official, Selasa (26/3) simak informasi selengkapnya.
Pj Bupati Alor Tinjau Sekolah Memprihatinkan
Pj Bupati Alor, Zeth Sony Libing bersama dengan jajarannya mendatangi SMA Negeri Pureman di Kabupaten Alor.
Didampingi guru dari sekolah tersebut, ia terlihat sempat masuk ke dalam salah satu ruang kelas yang tengah kosong tanpa ada siswa.
"Ini salah satu ruang kelasnya? Kelas berapa ini?," ucap Pj Bupati Alor tersebut.
"Iya bapak, kelas 10," jawab seorang guru.
Sekolah tersebut hanya berupa gubuk yang terbuat dari anyaman bambu dan berdiri di pondasi sederhana dengan jalanan penuh pasir dan batu.
Atap sekolah hanya berupa seng yang sudah usang dan membuat panas saat matahari tengah terik.
"Ini apa? SMA?," tambah Zeth.
"SMA bapak jadi ada dua kelas," sambung seorang guru.
Terlihat jendela kelas pun dalam kondisi menyedihkan. Terdapat lubang besar karena anyaman yang jebol karena termakan oleh waktu.
Beberapa dinding juga tampak sudah terkelupas dan sangat membahayakan bila musim hujan tiba.
Salah seorang guru menjelaskan bahwa siswa terkadang harus keluar dari kelas saat siang hari karena akan kepanasan akibat atap seng.
"Dan ini memang kalau sudah jam 9 ke atas anak-anak sudah tidak bisa (belajar) karena panas. Jadi mereka keluar," ucap guru tersebut.
Mendengar keluhan dan melihat kondisi yang terjadi, Zeth Sony Libing pun akan memberi usulan kepada pemerintah pusat untuk bisa memberikan bantuan perbaikan terhadap sekolah tersebut.
Ramai Disorot Warganet
Kondisi sekolah tersebut yang ditemukan dalam keadaan tak layak pakai turut dikomentari warganet via kolom komentar.
Tak sedikit yang miris karena keadaan sekolah tersebut. Berikut di antaranya.
"Sedih banget, di negara Indonesia ini yang katanya kaya raya kekayaan alamnya masih ada sekolah yang seperti ini di daerah saudara kita di bagian timur Indonesia ini. Bersyukur kalian yang bisa sekolah yang layak banget zaman sekarang," tulis akun @imron_aliiiii.
"Ya Allah , masih lebih baik sekolahku zaman SD tahun 84 😢😢," tulis akun @yayuk_sri_rhy
"SUNGGUH-SUNGGUH MEMPERHATINKAN INDONESIAKU INI..😢," tulis akun @gibrn_007