Pramugari Larang Penumpang Pakai Tisu Toilet di Pesawat, Alasannya Mengejutkan
Sebagian besar maskapai penerbangan hanya menyediakan tisu toilet untuk penumpang selama perjalanan di dalam pesawat.
Kate, seorang pembuat konten TikTok yang juga berprofesi sebagai pramugari, memberikan saran yang cukup mengejutkan. Ia merekomendasikan agar penumpang pesawat tidak menggunakan tisu toilet setelah buang air.
"Itu (tisu toilet) bisa jadi terkena kecing pria karena mereka tidak bisa mengontrolnya," ungkap Kate yang mengklaim dirinya sebagai ahli awak kabin, dilansir oleh NY Post.
- Pramugari Cantik Menangis Tersedu-sedu saat Terbang, Penyebabnya Pilot Beberkan Informasi ke Penumpang
- Terungkap, Ini Alasan Penumpang Dilarang Keras BAB di Toilet Bus
- Ternyata Ini Penyebab Kencangnya Bunyi Toilet Pesawat saat Disiram, Isi Toilet Tak Langsung Dibuang di Udara
- Malam Tahun Baru 2024, Pengelola Gedung di Sudirman-Thamrin Diminta Sediakan Toilet untuk Warga
Namun, tisu toilet bukanlah benda terburuk yang ada di pesawat. Cher, seorang pramugari dengan pengalaman lima tahun, menjelaskan bahwa beberapa permukaan di pesawat adalah yang paling kotor, seperti penutup jendela, sabuk pengaman, kabin di atas kepala, dan dudukan toilet.
"Dalam perjalanan karier saya, saya hanya melihat dudukan toilet dibersihkan sekali," katanya dalam sebuah video yang menjadi viral.
Rosa Sanchez, seorang pembersih kabin pesawat profesional yang bekerja untuk beberapa maskapai besar, juga mengonfirmasi betapa kotornya toilet pesawat. Ia mengatakan, terkadang di kamar mandi akan ada darah di lantai, toilet, dinding, dan ada kotoran serta urin di toilet.
Kate pun setuju dengan pernyataan ini. Ia menambahkan bahwa kotoran tidak hanya terdapat di dudukan toilet, tetapi juga bisa menyebar di lantai dan tempat lainnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar penumpang tidak melepas sepatu atau berjalan telanjang kaki di pesawat.
"Kamu lebih baik tidak mencoba berjalan ke kamar mandi dengan hanya memakai kaus kaki atau kaki telanjangmu," tegasnya.
Penumpang BAB di Lantai Toilet Pesawat
Masalah buang hajat di pesawat dapat menimbulkan dampak yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu insiden terjadi pada penerbangan EasyJet menuju London baru-baru ini. Para penumpang terlihat panik dan berteriak saat penerbangan mereka mengalami penundaan untuk ketiga kalinya. Penundaan terakhir disebabkan oleh seseorang yang buang air besar di lantai toilet pesawat.
"Cukup lucu (dengan) buang air besar di toilet depan, jadi sekarang kita bermalam di sini," kata pilot yang membuat penumpang lain terkejut.
"Kami sekarang akan menurunkan semua orang dan mengatur (pemesanan kamar) hotel (untuk penumpang), lalu kita akan terbang kembali besok pagi," tambahnya.
Pengumuman ini disampaikan setelah penerbangan EZY8054 mengalami beberapa penundaan, menurut keterangan seorang penumpang kepada Daily Mail. Pesawat tersebut awalnya direncanakan berangkat dari Tenerife pada 15 Oktober 2023, pukul 20.05 waktu setempat, dan dijadwalkan tiba di Inggris pada pukul 12.20 keesokan harinya. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan etika saat menggunakan fasilitas di pesawat.
Diskusi Panjang Antara penumpang dan Pihak Maskapai
Sebelum pesawat dijadwalkan berangkat, staf maskapai penerbangan bertarif murah tersebut menawarkan voucer senilai hampir 610 dolar AS (sekitar Rp9,6 juta) kepada penumpang yang bersedia pindah ke penerbangan lain. Hal ini dilakukan karena pesawat yang tersedia tidak cukup besar untuk menampung seluruh penumpang yang telah membeli tiket. Namun tidak ada penumpang yang bersedia menerima tawaran voucer tersebut.
"Harus mengeluarkan 10 orang dari pesawat, yang menyebabkan banyak perdebatan, dan itu memakan waktu dua jam. Pesawatnya (terlalu) berat. Jadi, mereka secara acak menaruh barang bawaan kami di penerbangan lain ke Gatwick (bandara London), dan itu memakan waktu berjam-jam," kata penumpang, easyJet .
Setelah situasi tersebut akhirnya teratasi, pilot mengumumkan bahwa penerbangan dibatalkan. Akibat pembatalan ini, semua penumpang terpaksa menghabiskan satu malam tambahan di Tenerife, dan mereka mengeluhkan bahwa easyJet tidak dapat menyediakan akomodasi hotel untuk seluruh penumpang.
Sebuah pernyataan di situs resmi mengenai pelacakan penerbangan menyebutkan, karena permintaan yang sangat tinggi, tidak dapat menemukan kamar hotel di daerah tersebut.
Jika penumpang membutuhkan akomodasi hotel dan bisa memesan sendiri, pihak maskapai akan mengganti biaya kamar, makan, dan perjalanan ke serta dari hotel.
"Dalam hal ini, kami meminta Anda mencari akomodasi yang berbintang tiga atau setara," tambah pernyataan tersebut.
Maskapai Mengucapkan Permohonan Maaf
Beberapa penumpang memilih untuk mengekspresikan kekecewaan mereka melalui media sosial. Salah satu dari mereka menuliskan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, "@easyJet dengan 'sangat baik' menunda penerbangan selama 3,5 jam tanpa memberikan informasi, lalu membatalkannya karena ada 'kesalahan' di lantai toilet."
Penumpang lain yang diwawancarai oleh Daily Mail mengatakan, "Seluruh kejadian ini ditangani dengan sangat buruk, padahal itu bisa saja hanya sebuah kecelakaan. Kami sering mengalami masalah dengan penerbangan kami, sehingga ada kemungkinan seseorang secara tidak sengaja melakukan kesalahan."
Juru bicara EasyJet memberikan klarifikasi mengenai situasi tersebut dalam sebuah pernyataan kepada The Independent. Mereka mengatakan, EasyJet dapat mengonfirmasi bahwa penerbangan EZY8054 dari Tenerife ke London Gatwick pada tanggal 15 Oktober awalnya ditunda karena beberapa tas perlu diturunkan untuk diterbangkan pada penerbangan berikutnya demi alasan keselamatan, mengingat pesawat mengalami kelebihan berat.
Lebih lanjut, juru bicara tersebut menjelaskan, penerbangan kemudian ditunda hingga malam karena pesawat memerlukan pembersihan tambahan.
"Kami menyediakan akomodasi hotel untuk semua pelanggan, namun karena ketersediaan hotel di sekitar lokasi terbatas, kami memberi tahu setiap pelanggan yang memesan sendiri bahwa mereka akan menerima penggantian dana," kata juru bicara EasyJet.
Juru bicara tersebut menegaskan, keselamatan dan kesejahteraan pelanggan serta kru kami adalah prioritas utama EasyJet.
"Meskipun situasi ini berada di luar kendali kami, kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," katanya.