Pujian & Pertanyaan ke Cewek ini Sangat Sopan di RI, Tapi di Jepang Ternyata Bisa Bikin Masalah
Niat hati memuji cantik dan menanyakan rencana akhir pekan, WNI di Jepang dituduh pelecehan seksual.
Peribahasa 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi' benar-benar dirasakan oleh seorang WNI yang bekerja di Jepang.
Lewat unggahan video TikTok pribadinya, pria yang diketahui bernama Ary menceritakan pengalaman rekannya saat dituduh melakukan pelecehan seksual oleh rekannya warga Jepang.
- Menakjubkan! 8 Potret Puspa Dewi, 'Nenek Tercantik di Indonesia', Liburan ke Jepang di Usia 57 Tahun
- Memprihatinkan, KemenPPPA Catat Pidana Asusila dan Kekerasan Seksual Anak di Jawa Sangat Tinggi
- Cantik & Awet Muda di Usia 52 Tahun, Potret Dian Nitami Liburan ke Jepang Curi Perhatian
- Jenderal TNI Wanita Beri Pesan Penting soal Bucin, Sosoknya Langsung jadi Sorotan
Dari ceritanya tersebut, temannya itu merasa tidak melakukan pelecehan namun dianggap mengganggu usai memuji 'cantik' teman wanitanya itu.
Kisah tersebut pun ramai dan jadi sorotan di media sosial hingga menjadi pembelajaran berarti bagi siapapun.
Seperti apa cerita selengkapnya? Melansir dari TikTok @ary9262, Senin (25/11) berikut ulasannya.
Kenal Akrab dan Sering Bercanda
Pengalaman pahit dialami salah seorang rekannya yang bekerja di Jepang. Dalam cerita tersebut, rekan Ary memiliki teman wanita asal Jepang berada di pekerjaan yang sama.
Meski akrab, keduanya diketahui tidak memiliki hubungan apa-apa lantaran pasangan sang wanita juga bekerja di tempat yang sama meski berbeda lantai.
"Mereka ya namanya satu kerjaan ya akrab lah ya, sering komunikasi, sering kerja bareng akrab. Jadi saking akrabnya, cewek itu sering godain sebagai teman," ucapnya.
Keakraban di antara keduanya pun bak dua sahabat yang sering melempar candaan. Meski sering mendapat candaan fisik, temannya tidak pernah melakukan sentuhan apapun ke rekan kerjanya tersebut.
"Misalnya itu temanku di sana suka sama kamu (kawanku) ini. Kadang cewek ini sering mukul pundaknya, mukul perutnya, bercanda walau enggak pernah dibalas fisik juga cuma dibalas temanku pakai kata-kata aja, sering godain dia juga tapi sambil ketawa juga," sambungnya.
Dianggap Pelecehan Seksual
Masalah muncul ketika temannya itu sedang mengerjakan pekerjaan yang sama. Niat hati memberi pujian, teman Ary justru tak menduga akan berakhir apes.
"Satu ketika temanku karena mereka kerja buang sampah, jadi buang sampahnya itu harus naik atau turun lift gitu aku kurang paham juga."
"Temanku bilang 'anata ha kawaii yo ne', baru setelah itu dia bilang 'yasumi no hi ha doko ni ikuno?'. Jadi maksudnya di sini 'kamu cantik ya? kalau hari libur kamu mau ke mana?' gitu loh cuma sebatas itu dan itu setelah terjadi pertanyaan itu ya udah bercanda lagi biasa seperti biasa jadi nggak ada masalah dan temanku juga nggak tahu itu ada apa-apa nggak ada," jelasnya.
Setelah candaan itu, siapa sangka jika teman Ary justru mendapat panggilan dari kantor dan agennya.
"Jadi suatu ketika setelah kejadian itu dua atau tiga hari yang lalu, jadi dipanggil kumiainya kalau kumiainya itu dapat kabar dari atasan, orang kantor lah kalau mereka diminta untuk rapat (musyawarah) katanya gitu dan temanku juga agak bingung ada masalah apa atau gimana gitu kan tapi mereka bertiga diundang datang temanku juga udah mikirnya aneh-aneh," ucapnya.
Dari keterangan yang didapat, temannya itu diduga melakukan Sekuhara atau pelecehan seksual kepada teman kerjanya saat berada di lift.
Teman wanitanya itu mengaku terganggu karena dipuji cantik dan ditanya akan kemana di hari libur.
"Teman satu kerjaanya itu yang perempuan orang Jepang tadi merasa terganggu dengan pertanyaan temanku tadi yang bilang kalau dia cantik dan kalau hari libur kamu mau ke mana itu doang. Dan itu termasuk Sekuhara atau pelecehan seksual di Jepang," katanya.
Budaya Indonesia Berbeda dari Jepang
Ary mengajak siapapun orang Indonesia agar tidak melakukan hal tersebut ketika berada di Jepang.
Menurutnya banyak orang Jepang yang sensitif dan mudah melapor kejadian yang dianggap mengganggu.
"Pandai-pandai jaga komunikasi, lihat situasi karena orang di Jepang ini sedikit-sedikit banyak ngelapor apalagi perempuan dan anak-anak," tegasnya.
Ary menambahkan, apa yang biasa terjadi di Indonesia, belum tentu bisa ditanggapi baik jika berada di Jepang.
"Maksudnya budaya kita mungkin hal kayak gini lumrah, tapi mungkin di Jepang itu merasa terganggu bisa aja dilaporin. Jadi hati-hati. Jadi orang Jepang ini agak sensitif walaupun ini nggak semua orang Jepang," tambahnya.