Retreat Kabinet Merah Putih Pakai Dana Pribadi Prabowo, Bolehkah?
Kegiatan yang melibatkan pejabat negara akan sangat bias jika didanai dengan dana pribadi.
Presiden Prabowo Subianto disebut menggunakan anggaran pribadi dalam kegiatan retreat cabinet merah putih di akademi militer, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berlangsung empat hari dimulai pada Kamis (24/10) hingga Minggu (28/10).
"Pak Prabowo yang membiayainya sendiri," kata Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (28/10) malam.
- Terungkap 3 Fakta Tentang Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil Pakai Dana Pribadi Prabowo
- Tak Pakai Anggaran Negara, Prabowo Rogoh Kocek Pribadi Biayai Retreat Kabinet di Akmil Magelang
- Hari Kedua Retreat, Kabinet Merah Putih Bakal Bahas Anggaran Negara
- Pagi Pertama Retreat Kabinet Merah Putih, Prabowo Ajak Baris Berbaris & Tekankan Disiplin, Kesetiaan
Selama kegiatan retreat, para Menteri melakukan sejumlah aktivitas yang diharapkan dapat meningkatkan keakraban antar para Menteri dan pejabat tinggi.
Di satu sisi, Manager Riset di Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Badiul Hadi berpandangan Langkah Prabowo dengan menggunakan uang pribadi dalam kegiatan retreat cabinet merah putih menimbulkan bias. Sebab, imbuhnya, kegiatan tersebut masuk dalam kategori kegiatan yang dibiayai APBN karena melibatkan menteri dan pejabat negara.
"Penggunaan uang pribadi pejabat negara, mungkin niatnya baik, (tetapi) secara administratif bisa menimbulkan kekaburan antara kewajiban negara dan dan kontribusi pribadi," ujar Badiul kepada merdeka.com, Senin (28/10).
Dia menjelaskaan, prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran publik perlu dijaga, untuk memastikan, niatan baik tersebut tidak menimbulkan penafsiran di publik.
"Artinya kalaupun kegiatan itu dibiayai oleh uang pribadi, tetap dikedepankan transparansi dan aluntabilitas karena menyangkut kegiatan kenegaraan," ucapnya.
"(Kegiatan retreat) itu menurut saya masuk kegiatan kenegaraan, karena melibatkan semua penyelenggaraa negara Presiden dan Wakil Presiden serta para pembantunya," ujarnya.
Testimoni para Menteri usai retreat cabinet merah putih
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengatakan, retreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang semakin memperjelas orientasi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Acara ini keren banget. Sangat menyenangkan dan menggembirakan. Pertama, saya merasa retreat ini menambah kejelasan visi, misi, dan tujuan serta orientasi pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo," kata Raja Juli Antoni, dikutip dari Antara.
Raja Juli mengatakan, orientasi pemerintahan Prabowo-Gibran adalah kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa.
Dia menyampaikan sesi retreat diperkuat oleh sesi-sesi materi oleh para menteri dan kepala badan yang memberikan orientasi pemerintahan ke depan.
Sementara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan, retreat yang diadakan selama 24-27 Oktober 2024 bagi Kabinet Merah Putih membentuk dan menciptakan para anggotanya menjadi 'super team' untuk dapat memecahkan berbagai masalah negara.
"Nomor satu, kompak. Tidak ada 'Superman' yang ada 'super team'. Semua itu anak buah Presiden, tidak ada yang jagoan sendirian. Semua koordinasi," kata Maruarar.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan juga menyampaikan kesannya selama digembleng 3 hari di Akmil Magelang oleh Prabowo Subianto.
Veronica menyebut, dia dan anggota Kabinet Merah Putih diajarkan kedisiplinan, baris-berbaris, hingga hidup sehat.
"Baris-berbaris simpel, karena kita adalah komponen cadangan jadi kita belajar gerak jalan, hidup sehat, kita disiplin, bekerja panggilan dan kita ditatar otak dan otot," kata Veronica.
Eks istri Basuki Thajaja Purnama (Ahok) ini mengatakan, kepada seluruh anggota kabinet, Prabowo berpesan agar para pemimpin harus bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Harus melayani, seorang pemimpin itu harus mementingkan kepentingan rakyat. Jadi kita bekerja untuk itu, untuk kesejahteraan rakyat," ucapnya.