Sosok Jenderal Paling Sepuh Tak Disalami Jokowi Walau Sudah Berdiri di HUT ke-79 TNI, Rekam Jejaknya Tak Sembarangan
Sosok jenderal sepuh TNI jadi sorotan usai Presiden Jokowi kedapatan tak menyalaminya.
Video merekam momen saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menyalami mantan Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI Jenderal (Purn) Try Sutrisno, ramai jadi perbincangan warganet di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Jokowi tengah menyapa para tamu kehormatan yang hadir dalam perayaan HUT TNI ke-79 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
- Penjelasan Istana Alasan Jokowi Tak Salami Jenderal Sepuh Try Soetrisno saat HUT TNI
- Momen Jenderal Sepuh Ini Tidak Disalami Jokowi Meski Sudah Berdiri Dalam HUT ke-79 TNI
- Jokowi Mendadak Sopiri Panglima TNI dan Kapolri, Dua Jenderal Bintang 4 Senyum Lebar jadi Penumpang
- Terungkap, Ini Sosok Jenderal TNI Usulkan Prabowo Jadi Bintang Empat ke Jokowi
Dalam rekaman video, Jokowi tampak menyapa beberapa tamu undangan yang duduk sejajar dengannya di mimbar kehormatan. Seperti Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), Wapres ke-11 Boediono, hingga istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah.
Namun, Jokowi justru terlihat melewati dan tidak menyalami Try Sutrisno beserta istri yang duduk di sebelah Boediono. Padahal, saat itu Try sudah berusaha untuk bangun dari tempat duduknya.
Jokowi tanpa sengaja melewati Try dan istrinya, yakni Tuti Setiawati dan langsung bersalaman dengan Sinta Nuriyah yang duduk bersebelahan dengan Tuti. Setelah itu Jokowi kembali ke kursinya.
Video merekam momen saat Jokowi melewati dan tak menyalami sosok jenderal paling sepuh di TNI saat ini pun langsung ramai jadi sorotan.
Sosok Try Sutrisno
Try Sutrisno adalah purnawirawan perwira tinggi TNI yang pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) periode 1988 sampai 1993.
Saat ini, Try menjadi jenderal paling sepuh di TNI. Diketahui jika kebanyakan rekan-rekan satu angkatannya sudah tiada.
Try Sutrisno menyelesaikan pendidikan militernya pada tahun 1959, ketika ia lulus dari ATEKAD. Pada tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Sejak saat itu, karir militernya pun terus meroket.
Soeharto disebut sangat suka dengan kinerja Try Sutrisno. Selama berkarir di militer, berbagai pos jabatan penting pernah diduduki olehnya. Berikut riwayat jabatannya:
- Tahun 1979 - Panglima Kodam IV/Sriwijaya
- Tahun 1982 - Panglima Kodam V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
- Tahun 1985 - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)
- Tahun 1986 - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Saat itu Try Sutrisno memulai Badan Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD untuk memudahkan prajurit AD membeli rumah sendiri
- Tahun 1988 - Puncak karir militer, ditunjuk menjadi Panglima ABRI menggantikan L.B. Moerdani
- Tahun 1993 - Masa jabatan Try Sutrisno sebagai Panglima ABRI berakhir pada Februari
Setelah purna dari jabatan Panglima ABRI, karir Try Sutrisno tak lantas berakhir. Di bulan Februari 1993, dia dicalonkan menjadi Wakil Presiden untuk mendampingi Soeharto.
Tak tanggung-tanggung, ia dicalonkan oleh anggota fraksi MPR. Tahun 1998, Try memutuskan tidak akan melanjutkan masa jabatannya sebagai wakil presiden setelah Soeharto dilengserkan dari jabatannya.