Tak Tanggung-Tanggung Anak Presiden RI Beli Pabrik Lamborghini
Ternyata, perusahaan Lamborghini pernah dibeli oleh anak Presiden RI. Saat itu, dia join dengan seorang konglomerat.
Tak Tanggung-Tanggung Anak Presiden RI Beli Pabrik Lamborghini
Lamborghini Mobil Sport Mewah
Siapa yang tak tahu mobil Lamborghini? Di Indonesia, para 'sultan' tajir melintir banyak yang memilikinya. Mobil berharga miliaran rupiah ini memberi cap pemiliknya adalah orang tajir. Namun rupanya pabrik Lamborghini memiliki sejarah dengan orang Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pabriknya pernah dibeli oleh putra Presiden RI.
Anak Presiden RI Gandeng Konglomerat Beli Perusahaan Lamborghini
Pada Januari tahun 1994 silam perusahaan berlogo 'banteng ngamuk' itu resmi dibeli oleh anak dari Presiden ke-2 RI Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Bersama dengan konglomerat Indonesia Setiawan Jody, Tommy menggelontorkan uang sebesar US$ 40 juta untuk membeli perusahaan Lamborghini melalui perusahaan Megatech. "Megatech juga bermaksud menggunakan teknologi mesin Lamborghini untuk membangun sebuah mobil komersial di Indonesia, " kata ketua Mycom, Yap yong Seong dikutip dari Liputan6 (10/3).
- PDIP Respons Relawan Anies Teriak AMIN Presiden di Depan Rumah Megawati
- Iring-iringan Pasangan Anies-Cak Imin Lewat Depan Rumah Megawati Menuju KPU, Ada Teriakan 'AMIN Presiden'
- Berpangkat Kolonel dan Jabatan Dirut Pertamina, Tokoh Ini Besarkan Mercedes-Benz dan Mitsubishi di Indonesia
- Mendunia, Divisi Balap Supercar Lamborghini Kembali Kolaborasi dengan Pertamina Lubricants
Cerita Pembelian
Perusahaan supercar ini dijual karena Chrysler sebagai pemilik Lamborghini tidak kuat meneruskan kepemilikan perusahaan ini di tengah tekanan ekonomi. Pada 21 Januari 1994, Lamborghini pun beralih ke sebuah perusahaan berbasis di Bermuda bernama Megatech.
Akhir Kepemilikan
Setelah resmi memiliki Lamborghini, Djody langsung menunjuk Mike Kimberly sebagai presiden dan direktur pelaksana. Kepemilikan perusahaan supercar Lamborghini berakhir di tangan Tommy dan Jody pada tahun 1998, saat Indonesia mengalami krisis moneter. Lamborghini kemudian dipegang VW-Audi hingga kini. Meski dijual, Megatech pada saat itu disebut justru mendapatkan untung besar. Sebab, mereka menjual perusahaan Lamborghini dengan harga 110 juta dolar AS dan nilainya menjadi berkali-kali lipat mengingat tingginya nilai dolar saat krisis moneter itu.