Tata Cara Wudhu Saat Puasa yang Benar, Supaya Tidak Batal
Secara syar'i, wudhu menempati posisi terpenting dalam ibadah.
Tata cara wudhu saat puasa wajib diketahui oleh umat muslim. Sebagian besar orang Islam merasa khawatir puasanya menjadi batal saat mengambil wudhu.
Sebagaimana diketahui bersama, berkumur dengan sungguh-sungguh (al-mubalaghah) salah satu yang harus dilakukan saat wudhu. Di saat itu pula ketika berpuasa merasa takut kumur-kumur membatalkan puasa.
-
Bagaimana cara wudhu yang benar menurut Islam? Tata Cara Wudhu Sebelum membahas tentang doa wudhu, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui tata cara wudhu sesuai dengan syariat Islam. Berikut ini adalah tata caranya: 1. Niat wudhu2. Setelah membaca doa, wudhu bisa diawali dengan mengucap basmalah.3. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali.4. Berkumur tiga kali.5. Menghirup air ke dalam hidung sebanyak tiga kali.6. Membasuh seluruh bagian wajah yang terlihat sejumlah tiga kali.7. Membasuh kedua tangan hingga siku, mulai dari yang kanan, sebanyak tiga kali.8. Mengusap kepala tiga kali.9. Membasuh kedua telinga tiga kali, dengan diawali yang kanan.10. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, juga dimulai dari kanan.11. Membaca doa setelah wudhu.
-
Bagaimana tata cara berwudhu yang benar? Tata Cara Berwudhu 2. Setelah membaca doa, wudhu bisa diawali dengan mengucap basmalah.3. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali.4. Berkumur tiga kali.5. Menghirup air ke dalam hidung sebanyak tiga kali.6. Membasuh seluruh bagian wajah yang terlihat sejumlah tiga kali. 7. Membasuh kedua tangan hingga siku, mulai dari yang kanan, sebanyak tiga kali.8. Mengusap kepala tiga kali.9. Membasuh kedua telinga tiga kali, dengan diawali yang kanan.10. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, juga dimulai dari kanan.11. Membaca doa setelah wudhu.
-
Bagaimana cara yang benar untuk berwudhu? Berikut ini adalah tata caranya:1. Niat wudhu2. Membaca basmalah3. Berkumur-kumur4. Mencuci lubang hidung5. Mencuci muka tiga kali6. Mencuci kedua belah tangan sampai siku7. Mengusap kepala8. Membersihkan kedua telinga9. Mencuci kedua kaki hingga di atas mata kaki10. Membaca doa wudhu
-
Bagaimana cara berwudhu yang benar? Umat Muslim wajib mengetahui tata cara melakukan wudhu yang baik dan benar, langkah demi langkah. Berikut di antaranya: 1. Membaca Niat Tata cara wudhu yang pertama adalah membaca doa niat wudhu Latin dan Arab seperti yang tertera di atas. Niatkan bahwa segala ibadah yang dilakukan hanya diniatkan untuk Allah SWT semata. Setelah niat, dilanjutkan dengan membaca Bismillah. HR Bukhari menuliskan bahwa: "Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48). 2. Berkumur-Kumur Kumur-kumurlah sebanyak 3 kali guna membersihkan gigi dan sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut. 3. Mencuci Lubang Hidung Cuci lubang hidung 3 kali untuk mengeluarkan dan membersihkan kotoran yang ada di dalamnya. Disunnahkan pula untuk muncuci lubang hidung dengan cara menghirup air serta mengeluarkannya dengan memencet hidung. 4. Membasuh Wajah Basuh wajah sebanyak 3 kali dan mulailah melakukannya dari ujung kepala tempat tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. 5. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku Membasahi tangan hingga siku adalah gerakan wudhu yang sudah tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 6 sesuai dengan perintah Allah SWT. 6. Membasuh Kepala Usaplah kepala dari depan hingga ke bagian belakang kepala sebanyak satu kali. Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (HR. Sahih Abu Dawud no.106). 7. Membersihkan Telinga Caranya, masukan jari telunjuk ke dalam telinga lalu ibu jari mengusap kedua daun telinga. Lakukan hal ini secara bersamaan antar telinga kanan dan telinga kiri. 8. Cuci Kaki Mencuci kedua kaki dan membasuhnya hingga ke atas mata kaki adalah hal terakhir dalam rangkaian wudhu dan dilakukan sebanyak 3 kali, dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu. Dalam HR Bukhari, dahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Dan saat membasuh kaki, Rasulullah menggosok jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki (HR. Bukhari; Fathul Baari, dan Muslim).
Baca juga: Tata Cara Wudhu Di Saat Puasa Yang Benar Supaya Tidak Batal
Secara syar'i, wudhu menempati posisi terpenting dalam ibadah. Sehingga alangkah baiknya, dapat mengikuti setiap runtutan dan langkah tata cara wudhu yang benar dengan baik. Baik saat sedang berpuasa maupun tidak.
Berikut tata cara wudhu saat puasa yang benar, supaya tidak batal sesuai sabda Nabi SAW.
Dalil Wudhu dalam AlQuran dan Hadis
Sebaiknya, tata cara wudhu yang benar sudah diajarkan sejak dini, supaya terbiasa hingga dewasa kelak. Betapa luar biasa kebiasaan mensucikan diri tersebut bagi kesehatan, maupun ketenangan jiwa.
Dalam kitab suci AlQuran surat Al-Maidah ayat 6, Allah berfiman : "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki".
Kemudian tata cara wudhu disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui setiap sabda beliau.
Dalam keterangan yang lain Utsman bin Affan radiyallahu'anhu berkata: "Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan salatnya sebagai tambahan pahala baginya." Hadits riwayat Muslim.
Tata Cara Wudhu Saat Puasa
1. Menghirup Air ke Hidung Tidak Terlalu Kencang
Tata cara wudhu orang yang berpuasa, sama dengan cara wudhu pada umumnya. Artinya tetap melakukan kumur-kumur dan menghirup air dalam hidung. Boleh menghirup air melalui hidung, namun tidak terlalu kuat. Karena dikhawatirkan akan ada air yang mengalir masuk ke daerah kerongkongan dan lambung. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad bersabda, "Sempurnakanlah wudhu, bersungguh-sungguhlah ketika istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), kecuali ketika kamu sedang puasa." (HR. Abu Dawud 142 dan An-Nasai).
©2016 islamic-literatures.com
2. Berkumur Tidak Terlalu Banyak
Melansir dari NU online, berkumur dengan bersungguh-sungguh (al-mubalaghah) tidak disunnahkan bagi orang yang sedang menjalani ibadah puasa. Bersungguh-sungguh maksudnya, berkumur terlalu kencang atau terlalu banyak. Karena kekhawatiran akan membatalkan puasanya.
Sementara, istinsyaq dan berkumur tetap harus dilakukan dalam wudhu maupun mandi. Karena keduanya merupakan kewajiban dalam bersuci, baik sedang berpuasa maupun tidak.
Menurut Imam Syafii, sebagaimana keterangan dalam kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab:
"Imam Syafii berkata bahwa besungguh-sungguh dalam berkumur adalah mengambil air (dari tangan, pent) dengan kedua bibir kemudian menjalankannya (memutar-mutar) di dalam mulut lantas memuntahkannya. Sedang bersungguh-sungguh dalam menghirup air ke dalam hidung adalah mengambil air melalui hidung kemudian menghirupnya dengan nafas lantas mengeluarkannya" (Lihat Muhyidin Syarf an-Nawawi, al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 1, h. 355).
Tata Cara Wudhu yang Benar
1. Niat Wudhu
Segala hal harus dimulakan dengan niat, layaknya mengerjakan pekerjaan dan beribadah. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Bukhari dalam hadis,
"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48.
Bacalah niat dengan tulus dan kesungguhan hati :
"NAWAITUL WUDHUU-A LIRAF'LL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILAAHI TA'AALAA"
Artinya :
"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
Membaca niat bisa dilakukan sebelum mengambil air wudhu. Atau saat Anda hendak membasuh wajah.
2. Membaca Basmalah Sembari Membasuh Tangan
Membasuh kedua telapak tangan, disunahkan sembari membaca taawudz dan basmalah. Menyeka setiap sela-sela jari sebanyak 3 kali untuk kedua telapak tangan. Jikalau Anda lupa membaca basmalah, wudhu tetap dianggap sah.
brilio.net ©2020 Merdeka.com
3. Berkumur-kumur
Langkah selanjutnya, berkumur-kumur sebanyak 3 kali. Memutar-mutar air dalam rongga mulut untuk membersihkan gigi dari sisa makanan dan mengeluarkannya. Pastikan bila Anda sedang berpuasa, berkumur sebentar dan tidak terlalu banyak.
4. Membersihkan Lubang Hidung
Membersihkan lubang hidung Anda sebanyak 3 kali untuk mengeluarkan kotoran di dalamnya. Disunnahkan dengan cara menghirup air, kemudian mengeluarkannya dan dipencet hidungnya. Sama halnya dengan berkumur, saat berpuasa dan hendak istinsyaq, air secukupnya saja dan hirup tidak terlalu kencang.
5. Membilas Seluruh Wajah
Setelah itu membilas seluruh wajah hingga ke garis tepi dekat rambut. Mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga dagu.
Saat langkah ini, dikutip dari NU online, Al-Mawardi mendifinisikan niat dengan qasdu syai'in muqtarinan bifi'lihi. Yakni menyengaja niat berbarengan dengan pelaksanaan. Menampung air sambil membaca niat dan membasuh wajah.
6. Mencuci Kedua Tangan Hingga Siku
Tata cara wudhu berikutnya membilas kedua tangan sebanyak 3 kali, hingga siku. Dimulai dari tangan sebelah kanan dahulu, baru dilanjutkan tangan kiri.
7. Mengusap Kepala
Mengusapkan kepala dari depan hingga ke belakang sebanyak satu kali. Bukan semata-mata dicolek-colek sebagian rambut depan saja.
Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." Hadits riwayat Sahih Abu Dawud no.106.
Ada yang memperbolehkan dengan cara membasuh kening hingga ujung kening, atau sebagian kepala sebanyak 3 kali. Semuanya sama-sama termasuk tata cara wudhu yang benar sesuai dalam ajaran Nabi SAW melalui hadis beliau.
8. Membersihkan Kedua Telinga
Langkah selanjutnya membersihkan kedua daun telinga. Dilakukan secara bersamaan antara kanan dengan kiri. Cara membasuhnya, masukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga dari bagian bawah ke arah atas sebanyak 3 kali.
9. Membasuh Kaki Hingga Atas Mata Kaki
Tata cara wudhu yang benar berikutnya ialah membasuh kedua kaki hingga di atas mata kaki, sebanyak 3 kali. Dimulai dari kaki kanan terlebih dahulu, baru kaki kiri.
Dalam hadis lain oleh Imam Bukhari, "Dahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Dan saat membasuh kaki, Rasulullah menggosok jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki." (HR. Bukhari; Fathul Baari, dan Muslim).
Pastikan bahwa setiap lipatan di sela jari dan tumit belakang, seluruh bagian mendapat basuhan air. Gosoklah kaki Anda supaya seluruh telapak kaki basah sempurna.
10. Membaca Doa Wudhu
Setelah seluruh proses wudhu dari awal niat hingga akhir sudah selesai, disunnahkan membaca doa. Sebaiknya menghadap ke arah kiblat dan mengangkat kedua tangan, membaca dengan tenang dan khusyu':
"Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahummaj'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina."
Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh."
Syarat Wajib Wudhu
- Beragama Islam.
- Suci dari hadast kecil dan besar.
- Dapat membedakan yang baik dan buruk.
- Tidak ada apapun yang dapat mengubah sifat air dan mencegah air masuk pada tubuh, seperti riasan anti air, cat kuku, dan sebagainya.
- Mengetahui mana yang sunnah dan mana yang wajib.
- Air untuk berwudhu merupakan air bersih dan suci (tidak berbau, kotor, memiliki rasa, air bekas wudhu, ataupun tercampur bahan lainnya).
© Pixabay
Hal yang Membatalkan Wudhu
Wudhu kita bisa menjadi batal atau tidak dianggap sah lagi, jika melakukan beberapa hal berikut :
- Mengeluarkan sesuatu dari dua lubang kemaluan (qubul dan dubur), seperti kentut, buang air besar, dan kencing.
- Hilang akal karena gila, tertidur, pingsan, atau mabuk.
- Menyentuh bagian kemaluan (kubul atau dubur) dengan telapak tangan atau jari yang tidak memakai penutup atau kain yang menghalangi.
- Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya antar kulit atau tidak memakai penutup.
- Memakan daging unta, makan babat, hati, lemak, atau ginjal, juga bisa menyebabkan wudhu menjadi batal dan harus mengambil wudhu lagi.