Tendang & Injak Kepala Pria Muslim di Bandara, Begini Nasib Polisi Inggris Arogan & Rasis
Polisi yang melakukan penyerangan di bandara Manchester akhirnya mendapatkan hukuman.
Tendang & Injak Kepala Pria Muslim di Bandara, Begini Nasib Polisi Inggris Arogan & Rasis
Polisi di Manchester menendang dan menginjak kepala pria Muslim hingga mengalami cedera yang serius. Momen tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Publik mengutuk polisi tersebut dan menganggap bahwa tindakan tersebut adalah salah satu bentuk rasisme terhadap seorang Muslim dan orang Asia.
Kejadian itu bermula ketika polisi mendapatkan laporan bahwa terjadi penyerangan di bandara Manchester.
Seorang polisi lantas langsung menyerang seorang pria dengan menendang dan menginjak kepalanya. Padahal pria itu sudah menurut saat diminta tiarap.
Saat pria Muslim itu tergeletak di lantai, polisi masih menendang dan menginjak kepalanya sampai tidak berdaya. Kecaman datang dari berbagai pihak akibat kejadian tersebut.
Lantas, bagaimana nasib polisi yang melakukan kekerasan terhadap pria Muslim di bandara Manchester itu? Simak ulasannya sebagai berikut.
- Tangkap 22 Orang, Polisi Ungkap Ada Perkumpulan Gengster sebelum Temukan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi
- Polisi Sholat di Tengah Lapangan di Sela-sela Tugas Jaga Konser, Aksinya Bikin Salut
- Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya
- Remaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Polisi Dihukum Skors
Setelah melakukan penganiayaan terhadap dua pria Muslim di bandara Manchester, polisi itu pun akhirnya mendapatkan hukuman.
Sementara, polisi tersebut telah diskors setelah sebelumnya muncul kabar bahwa ia diberhentikan dari tugasnya.
Hukuman skors itu diberikan kepada polisi Manchester itu karena telah melakukan penganiayaan yang tidak biasa.
Pengacara keluarga korban mengatakan jika penganiayaan itu membuat kondisi medis korban semakin memburuk. Bahkan di otak korban terdapat kista setelah dilakukan pemeriksaan.
Greater Manchester Police (GMP) mengaku bahwa sangat terkejut dengan kejadian tersebut dan menambahkan bahwa kepolisian telah sukarela merujuk The Independent Office for Police Conduct (IOPC) untuk melakukan penyelidikan.
"Kami menghargai rekaman yang dibagikan di media sosial telah menarik perhatian dan keterkejutan yang luas. Sangat penting bagi kami untuk menyelidiki semua keadaan seputar insiden tersebut," kata pihak Kepolisian yang dikutip dari cnn, Jumat (26/7/2024).
Kecaman dan Reaksi Publik
Sementara itu, menanggapi viralnya kasus polisi yang melakukan kekerasan terhadap dua Muslim Asia di bandara Manchester, kelompok Stand Up To Racism mengumumkan akan mengadakan demonstrasi di pusat kota Manchester.
Mereka menyerukan orang-orang untuk datang dan menyampaikan pesan agar tidak tinggal diam dalam kekerasan polisi yang dianggap rasis tersebut.
Sementara itu, The Muslim Council of Britain atau Dewan Muslim Inggris mengatakan jika mereka sangat terkejut dengan kejadian tersebut.
Terlebih, rasisme di institusi kepolisian Inggris ternyata telah terjadi selama bertahun-tahun lamanya.
Tahun lalu, muncul sebuah laporan resmi ke Kepolisian Metropolitan di London yang menuduh organisasi tersebut mengabadikan budaya internal yang misoginis, seksis, rasis, dan homofobik.
Sampai sekarang, beberapa pejabat Inggris seperti perdana menteri dan wali kota mengatakan bahwa ia memahami kekhawatiran publik tentang video penyerangan tersebut.
Maka dari itu, mereka menyayangkan kejadian itu dan menekankan pentingnya polisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Masyarakat juga berhak menerapkan standar tinggi kepada polisi yang bertugas menjaga keamanan mereka.