Theodore Gomgom Lulusan Terbaik Akpol 2024 Ternyata Sempat 'Dibisiki' Pesan sama Kapolri, Isinya Begitu Penting

Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima berhasil menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 2024 sekaligus meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Theodore berhasil menjadi yang terbaik dari 247 Taruna Akpol tingkat IV angkatan 55 Batalyon Satya Dharma.

Penghargaan diberikan di upacara penutupan yang diselenggarakan di Akpol, Semarang pada Kamis (27/6) lalu oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pada kesempatan itu, Kapolri yang didampingi Kalemdiklat Polri Komjen Pol Purwadi Arianto dan Gubernur Akademi Kepolisian Irjen Krisno Halomoan Siregar turut menyematkan penghargaan kepada Brigadir Taruna Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima.

Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, Kapolri sampai mendatangi langsung Theodore Gomgom seusai acara rampung.

Tak sendirian, Theodore bersama rekannya bernama Khalifah Nasif menghadap sang jenderal bintang empat.

Kedua Brigadir Taruna ini lantas mengucapkan rasa terima kasih serta syukurnya atas kehadiran Kapolri dalam acara tersebut.

"Kami sangat berbangga hati terutama angkatan kami, Angkatan 55 Batalyon Satya Dharma karena bapak Kapolri menghadiri upacara penutupan kami," ujar Theodore Gomgom.

Diberi Pesan Penting oleh Kapolri

Di sela perjumpaan dengan Kapolri, Theodore mengaku diberi banyak pesan oleh Listyo Sigit Prabowo.

Melansir kanal YouTube Akademi Kepolisian, Rabu (10/7) Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira.

"Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan," kata Theodore.

Sebagai peraih Adhi Makayasa, Kapolri memberikan wejangan untuk bisa menjadi polisi yang lebih baik mengingat tantangan ke depan akan semakin sulit.

"Waktu itu Bapak Kapolri menyampaikan tantangan Polri ke depan itu semakin berat. Bagaimana caranya saya sebagai Adhi Makayasa punya tanggung jawab untuk merangkul teman-teman saya satu angkatan memberikan dampak atau aura yang baik, pengertian bahwa tantangan Polri ke depan itu sangat berat."

"Seiring dengan perkembangan jaman, kejahatan-kejahatan di masyarakat semakin kompleks. Bagaimana seorang perwira polri yang punya anggota bisa punya kemampuan-kemampuan yang bisa menimbulkan terobosan kreatif untuk mencegah atau menangani kasus yang terjadi," lanjutnya.

Ingin Masuk Korps Brimob

Pada kesempatan tersebut, Listyo sempat menanyakan rencana dinasnya. Theodore pun mengaku bahwa ia ingin masuk Korps Brimob seperti sang ayah.

"Siap izin Jenderal, Korps Brimob Polri Jenderal," ujar Theodore.

Belakangan, Theodore menjelaskan lebih jauh alasannya ingin masuk ke Korps Brimob Polri.

"Saya memberi alasan ke Bapak Kapolri bahwa sebuah kehormatan bagi saya sebagai seorang anak bisa berdinas dengan orang tua saya. Di mana tempat saya dilahirkan adalah di Korps Brimob Polri di Kelapa Dua. Saya kecil dari sana dan memang dari saya sendiri ingin penempatan pertama saya di Korps Brimob," sambungnya.

Menurut informasi, sang ayah Kombes Deonijiu de Fatima berasal dari Korps Brimob. Saat ini Kombes Deonijiu menjabat sebagai Kepala Biro Operasi Polda NTT.

Sedangkan ibunya merupakan seorang perwira polwan bernama Endang Longla berpangkat AKP.