Tiga Perwira Tinggi Satu Angkatan di Bursa Panas Calon Kapolri
Berdasarkan data yang dirilis oleh Indonesia Police Watch (IPW), terdapat beberapa nama yang diprediksi siap menggantikan posisi Idham Azis.
Masa jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis akah berakhir pada awal 2021 nanti. Sejumlah nama masuk dalam bursa panas calon Kapolri.
Indonesia Police Watch (IPW) merilis sejumlah nama potensial yang diprediksi siap menggantikan posisi Idham Azis.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Siapa yang ikut bernyanyi bersama Kapolri? Kapolri pun mengambil posisi sebagai vokalis bersama Armand Maulana, sedangkan Panglima TNI mengambil gitar untuk mengiringi.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
Muncul tiga nama perwira tinggi Polri jebolan Akademi Kepolisian (Akpol). Mereka sama-sama lulusan 1988 B.
Berikut sejumlah nama yang dinilai layak jadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono
Dari sederet nama yang muncul dalam bursa Kapolri, Gatot Eddy Pramono menjadi salah satu nama yang paling santer dikabarkan untuk memiliki peluang besar sebagai pengganti Idham Azis. Sebelum menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolri), Gatot disebut pernah dipertimbangkan Presiden Jokowi untuk menduduki kursi Kapolri.
©2020 Merdeka.com/Nur Habibie
Pria berusia 55 tahun ini merupakan alumni Akpol pada tahun 1988B. Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat ini pernah menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri tahun 2018.
Selain itu, Gatot juga pernah memegang jabatan strategis seperti Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya, dan Wakapolda Sulawesi Selatan.
Komjen Rycko Amelza Dahniel
Perwira tinggi lulusan Akpol selanjutnya yang digadang-gadang calon Kapolri adalah Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel. Pria berusia 54 tahun ini merupakan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Kabaintelkan) sejak Mei 2020.
©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Sebelum resmi dilantik sebagai Kabaintelkan, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini pernah menjabat beberapa posisi penting seperti Wakapolda Jabar, Kepala STIK Lemdikpol, Kapolda Sumatera Utara, Gubernur Akpol, hingga Wakapolda Jabar.
Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar
Nama lain yang mencuat ke publik sebagai pengganti Idham Azis adalah Jenderal Boy Rafli Amar. Pati yang juga alumni Akpol tahun 1988 B ini merupakan sosok petinggi dengan sederet pengalaman dan jabatan.
©ANTARA FOTO/Saptono
Pria berusia 55 tahun yang menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut penah menjabat posisi strategis di tubuh Polri. Beberapa jabatan tersebut antara lain sebagai Kapolda Banten, Kadiv Humas Polri, hingga Waklemdiklat Polri.
Kompolnas Beri Rekomendasi
Sejauh ini Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah memberikan masukan kepada Presiden Jokowi terkait rekam jejak para calon Kapolri. Berbagai hal yang menjadi pertimbangan Kompolnas tersebut ialah mengenai deretan perwira yang masih aktif hingga jenjang karier. Hal itu tak lain merupakan pembuktian dari deretan pengalaman para perwira saat mengembang tugas.
"Kompolnas akan melihat data track record dan prestasi calon-calon Kapolri, dan akan memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk calon-calon yang track record dan prestasinya terbaik," ujar anggota Kompolnas Poengky kepada merdeka.com, Kamis pekan lalu.