10 Tahun Memimpin, Jokowi Bangun Jalan Tol Baru Sepanjang 2.700 Kilometer
Jokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan capaian pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir. Terbaru Jokowi telah menyelesaikan sejumlah proyek penting di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Beberapa infrastruktur (IKN) Kementerian PUPR yang telah selesai dan diresmikan oleh Presiden Jokowi antara lain Bendungan Sepaku Semoi, Jembatan Pulau Balang, Plaza Seremoni, dan Taman Kusuma Bangsa," kata Zainal dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (18/8).
- Jokowi Banggakan Bangun 2.433 Km Jalan Tol dalam 10 Tahun: Dulu 40 Tahun Hanya Bangun 780 Km
- 10 Tahun Jokowi Bangun 366.000 Km Jalan Desa dan 2.700 Km Jalan Tol
- Jokowi Siapkan Rp15 Triliun untuk Pembangunan Jalan Rusak di Tahun 2024
- Habiskan Biaya Rp561 Miliar, Ini 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan di Kaltim yang Diresmikan Jokowi
Di infrastruktur jalan, Jokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik. Selain itu, Kepala Negara ini juga berhasil merampungkan pembangunan jalan nasional sepanjang 6.000 km yang juga terus dilanjutkan.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dalam 10 tahun terakhir ialah pembangunan 61 bendungan. Saat ini, realisasi pembangunan di era Presiden Jokowi telah selesai 43 bendungan.
Infrastruktur Lainnya
Pembangunan bendungan juga diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1,1 juta hektar dan rehabilitasi 4,3 juta hektar. Pembangunan infrastruktur irigasi ini meningkatkan luas cakupan sawah yang air irigasinya berasal dari bendungan dari semula 11 persen di tahun 2014 menjadi 19 persen di tahun 2024, dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 1,5 di tahun 2014 menjadi 2,5 di tahun 2024.
"Selain itu, kita juga telah melaksanakan pembangunan infrastruktur air minum dalam mendukung akses air minum layak bagi masyarakat sebesar 92 persen hingga 2023 melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)," imbuh Zainal.
Untuk akses sanitasi layak, saat ini mencapai sebesar 82 persen melalui pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T). Di bidang perumahan dilakukan melalui Program Sejuta Rumah (PSR) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan capaian 8,2 juta unit rumah.
Pada tahun 2025, Kementerian PUPR juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN. Dia meminta seluruh jajaran pegawai PUPR untuk tetap berintegritas atas tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur juga semakin tinggi.
"Saya minta para insan PUPR untuk menanamkan karakter kuat, berani dan berjiwa seni. Kuat karena kompeten, berani karena berintegritas, berjiwa seni karena membutuhkan inovasi dan improvisasi dalam bekerja," tegasnya.