Presiden Jokowi Pamer Capaian 10 Tahun, Bangun 2.700 Km Jalan Tol Baru
Selain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah capaian Indonesia dalam membangun sebuah pondasi san peradaban baru selama dirinya menjabat atau 10 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada Sidang Tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR-DPD RI, Jumat (16/8).
"Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," kata Jokowi, Jakarta, Jumat (16/8).
Ia pun menyebut, sampai saat ini telah membangun 366.000 kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional.
Selain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
"Sehingga, kita berhasil menurun-kan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% di tahun 2023. Sehingga, kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024," sebutnya.
Sehingga, Indonesia dikatakannya mampu memperkuat persatuan, karena akses yang lebih merata dan berkeadilan. Apalagi, Indonesia sebagai negara yang tangguh ketika menghadapi virus Covid-19.
"Selain itu, ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan kota dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas," ujarnya.
"Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%," ungkapnya .
Dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta menjelaskan, untuk inflasi juga terkendali pada kisaran 2-3 persen. Hal ini terjadi disaat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%.
"Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023," ucapnya.
Tak hanya itu, tingkat pengangguran dipastikannya juga mampu ditekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.
"Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat, selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia," paparnya.
"Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun ini telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai dari SD sampai SMA/SMK di seluruh Tanah Air Indonesia," tambahnya.
Lalu, sebesar Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.
"Dan mba Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Tanah Air Indonesia. Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama," ungkapnya.
"Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama," pungkasnya.