180 Karyawan Railink bisa mengakses kredit dari Bank BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) memberikan fasilitas kredit kepada 180 karyawan PT Railink, guna meningkatkan pertumbuhan kredit di Indonesia. Selain itu, nasabah Bank BTN juga dapat menggunakan kartu kredit dan debit perseroan untuk membeli tiket kereta api bandara.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) memberikan fasilitas kredit kepada 180 karyawan PT Railink, guna meningkatkan pertumbuhan kredit di Indonesia.
Managing Director Consumer Banking Bank BTN, Handayani mengatakan perseroan terus menggenjot kolaborasi dengan berbagai institusi dan perusahaan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan keuangan dari Bank BTN.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
"Setidaknya akan ada 180 karyawan Railink yang bisa menikmati kredit dari Bank BTN. Dengan kemitraan ini, juga dapat memacu penyaluran kredit konsumer di Bank BTN," kata Handayani di Menara BTN, Jakarta, Jumat (13/10).
Beberapa fasilitas kredit konsumer yang bisa dinikmati karyawan Railink, yakni KPR Non-Subsidi, KPR Subsidi, Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) BTN, Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN, Kredit Ringan BTN (Kring BTN), Kredit Swadana, KPR BTN Subsidi dengan skema syariah dan KPR BTN Non-Subsidi dengan skema syariah.
Dengan fasilitas tersebut, karyawan anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) bisa mendapatkan pinjaman dengan uang muka mulai dari 1 persen, bunga dan margin mulai 5 persen, jangka waktu pinjaman hingga 25 tahun, perlindungan asuransi, serta berbagai program menarik lainnya.
Selain kemudahan fasilitas kredit tersebut, nasabah Bank BTN juga dapat menggunakan kartu kredit dan debit perseroan untuk membeli tiket kereta api bandara.
"Berbagai promosi menarik tersebut sejalan dengan langkah Bank BTN terus meningkatkan produk dan layanan bagi nasabahnya. Dengan peningkatan transaksi melalui kartu Bank BTN, juga akan mendukung peningkatan fee based income kami," imbuhnya.
Handayani menjelaskan pihaknya akan terus mengeksplorasi layanan jasa perbankan yang bisa diberikan kepada Railink. Menurutnya, Railink memiliki potensi yang besar apalagi di tengah pemerintah yang tengah fokus menggenjot pembangunan insfrastruktur termasuk transportasi.
Hingga Agustus 2017, pertumbuhan kredit konsumer di emiten berkode saham BBTN ini terus mencatatkan laju positif. Per Agustus 2017, BBTN telah menyalurkan kredit konsumer (anaudited) senilai Rp 143,99 triliun. Posisi tersebut terpantau naik 19 persen secara tahunan (year-on-year) dari Rp 121,05 triliun pada Agustus 2016.
"Pada akhir 2017 nanti, kami meyakini kredit akan melaju sesuai target yang kami bidik," pungkasnya.
Baca juga:
Tumbuh di atas rata-rata industri, ini strategi BNI genjot kredit
Semester I-2017, kredit macet Bank DBS turun ke posisi 1,85 persen
Ikuti Bank Indonesia, Bank Permata akan turunkan suku bunga kredit
OJK sebut penurunan 7-days repo rate bisa dorong pertumbuhan kredit perbankan
Suku bunga BI turun, ADB prediksi pertumbuhan kredit membaik di 2018
BI: Pertumbuhan kredit perbankan di Juli 2017 masih rendah
Fokus pertumbuhan kredit, BTN resmikan Kanwil Jakarta Banten