3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok di pasaran. Strategi ini telah diterapkannya saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Strategi yang pertama adalah data, strategi kedua peta komoditas, dan strategi ketiga berupa penyediaan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani.
"Yang pertama kedataan, lahan petani dan petaninya, maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia. InsyaAllah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," kata Ganjar dikutip Antara, Senin (18/12).
Selain itu, diperlukan peta komoditas Indonesia karena keberagaman komoditas dibutuhkan agar tidak terfokus dalam satu jenis makanan yang diproduksi.
"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal, kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," ujarnya.
Jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan. Strategi ketiga adalah pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi dan sarana produksi pertanian kepada para petani.
Merdeka.com
"Sampai titik itu kita mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya, maka modernisasi juga dilakukan termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian selama proses sampai keluar menjadi produk," katanya.
Merdeka.com
Selain kualitas dan kuantitas produksi, Ganjar juga akan mengembalikan fungsi Bulog agar pangan tidak bisa diliberalisasi sehingga keberadaan Bulog mampu menjaga stabilitas harga dari produsen hingga pasar.
"Bulog dikembalikan pada fungsi awal yakni Bulog yang akan membeli produksi langsung dari petani sehingga tidak bisa diliberalisasi, dan bisa menjaga kestabilan harga," ujarnya.
Dia pun akan terus mendorong Indonesia menjadi negara yang berdikari pada bidang pertanian.
"Kalau kita bisa produksi kenapa tidak, itulah berdikari. Inilah yang pernah kita praktikkan di Jawa Tengah," katanya.