3 Proyek infrastruktur Indonesia raih utang AIIB Rp 2,8 triliun
Indonesia telah menjadi anggota dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sejak 2016. Di mana bank tersebut telah mendanai sebanyak 12 proyek infrastruktur besar untuk negara-negara anggotanya. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dari 12 proyek tersebut, 3 di antaranya merupakan proyek infrastruktur di RI.
Indonesia telah menjadi anggota dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sejak 2016. Di mana bank tersebut telah mendanai sebanyak 12 proyek infrastruktur besar untuk negara-negara anggotanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dari 12 proyek tersebut, 3 di antaranya merupakan proyek infrastruktur di Indonesia. Meliputi sektor urban dan multi sektor.
"Pembangunan ramah lingkungan dan menarik swasta itu dibutuhkan berbagai macam intervensi, policynya harus baik, tahun ini mulai mengumpulkan preferensi project fund atau disebut Kemenkeu dana persiapan untuk infrastruktur," kata Menteri Sri di Kantornya, Jakarta, Senin (19/6).
Di sektor urban terdiri dari dua proyek, yakni Peningkatan Permukiman Kumuh Nasional di Indonesia dengan dana pinjaman dari AIIB sebesar USD 216,5 juta atau setara Rp 2,8 triliun dan Bank Dunia sebesar USD 216,5 juta. Sedangkan multi sektor meliputi Proyek Dana Pembangunan Infrastruktur Daerah dan Proyek Perbaikan dan Keselamatan Operasional Damage Tahap II.
Dengan adanya pembiayaan ini, Menteri Sri berharap agar tercapai pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Mengingat, keanggotaan bank ini tidak hanya berasal dari negara Asia, namun juga negara lain, seperti Afrika, dan Amerika Latin.
"Ini penting dengan tema konektivitas, yaitu bagaimana pembangunan infrastruktur setiap negara dan daerah serta region itu bisa dikoneksikan. Tidak hanya mengunakan biaya infrastruktur. Tapi dengan angka dana yang dia miliki untuk bisa attract swasta juga," pungkasnya.