3 Tips Jitu Menjadi Pengusaha Sukses ala Bos Kadin
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, membagikan tiga tips jitu untuk menjadi seorang pebisnis andal. Pertama ialah mampu menikmati proses, mengingat setiap kegiatan berusaha kerap dihadapkan pada kondisi tak menentu dalam proses meraih kesuksesan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, membagikan tiga tips jitu untuk menjadi seorang pebisnis andal. Pertama ialah mampu menikmati proses, mengingat setiap kegiatan berusaha kerap dihadapkan pada kondisi tak menentu dalam proses meraih kesuksesan.
"Yang bisa saya sampaikan memang setiap bisnis itu ada circlenya ada masa mulainya, puncaknya, turunnya itu ada masa circlenya. Jadi kita harus nikmati prosesnya, itu kuncinya," ujar dia dalam Acara Festival UMKM, Rabu (28/10).
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
Kedua, menjadi seorang pengusaha ulung juga harus mampu membaca tren pasar. Menyusul tren pasar bersifat dinamis sehingga dapat pebisnis dituntut adaptif untuk menghadapi situasi di lapangan yang dengan cepat akan berubah-ubah.
"Kita mesti melihat ini baru di tren awal atau udah mulai puncak atau malah menurun. Jadi tidak serta merta kalau lagi ngetren ayo kita masuk ke sana, jadi mesti pintar melihat trennya," paparnya.
"Kalau saya sih lebih banyak ke bisnis yang tidak lagi ngetren. Karena kita coba masuk ke dunia usaha yang mungkin belum saatnya ngetren tetapi kita lihat prospeknya masih ada," imbuh dia.
Selanjutnya
Terakhir, berani mengambil resiko. Menyusul kegagalan adalah sebuah hal yang lumrah dalam berbagai kegiatan berusaha.
"Yang paling penting yang tadi pak Erick (Menteri BUMN) bilang kita dunia usaha itu memang harus berani melangkah mengambil risiko. Karena kalo pengusaha tidak berani melangkah ya jangan jadi pengusaha," tegasnya.
(mdk/bim)