4 Trik membeli rumah agar tak ditipu pengembang
Membeli rumah dari pengembang memang lebih mudah ketimbang membangun rumah sendiri.
Setiap orang yang sudah mapan bekerja tentu ingin membeli rumah yang layak untuk membangun kehidupan mereka. Namun, membeli rumah juga tidak mudah, Anda perlu perencanaan yang tepat sebelum bisa memutuskan untuk membeli rumah.
Dilansir dari Rumah.com, Minggu (9/8), membeli rumah dari pengembang memang lebih mudah ketimbang membangun rumah sendiri. Dengan uang muka 20 persen sampai 30 persen dari harga rumah, konsumen dapat memiliki rumah dan mencicil sisanya selama 15 – 20 tahun.
Akan tetapi, membeli rumah dari pengembang bukan tanpa risiko. Dalam beberapa kasus, tidak sedikit konsumen dirugikan ulah pengembang nakal.
Agar tak dicurangi pengembang, Direktur Eksekutif Banking Property and Business Law Research Center (BPBRC), Juneidi D, Kamil, memberi empat tips.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Apa saja tips menabung yang bisa diterapkan untuk membeli rumah? Berikut adalah 7 tips ampun menabung untuk bisa membeli rumah: 1. Buat Rencana dan Target Dengan Jelas: Pertama-tama, buatlah rencana yang jelas tentang kapan Anda ingin membeli rumah dan berapa jumlah uang yang harus ditabung. Tentukan target yang realistis dan buatlah rencana langkah demi langkah untuk mencapainya. 2. Tentukan Jumlah Uang yang Harus Ditabung: Hitung berapa jumlah uang yang harus ditabung setiap bulannya untuk mencapai target beli rumah Anda. Pertimbangkan penghasilan, pengeluaran rutin, dan juga tabungan yang sudah ada. Lakukan perhitungan secara teliti agar Anda bisa menentukan jumlah tabungan yang wajar. 3. Pisahkan Rekening: Buatlah rekening khusus untuk menabung dan jangan menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain selain membeli rumah. Dengan memisahkan rekening, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan dengan mudah melacak kemajuan tabungan Anda. 4. Menyisihkan Tabungan Di Awal Bulan: Prioritaskan menabung sejak awal bulan sebelum mengeluarkan uang untuk keperluan lain. Dengan cara ini, Anda akan memiliki disiplin dalam menabung dan membatasi pengeluaran. 5. Mengurangi Pengeluaran Tidak Perlu: Evaluasi pengeluaran rutin Anda dan cari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, mengurangi makan di luar, membatasi belanja barang-barang yang tidak diperlukan, atau mencari alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari. 6. Menabung Dengan Nominal Tertentu: Selain menabung secara rutin, buatlah kebiasaan menabung dengan nominal tertentu setiap kali menerima penghasilan tambahan, seperti bonus atau tunjangan. Hal ini akan membantu meningkatkan jumlah tabungan secara signifikan. 7. Tentukan Besar Cicilan Sesuai Kemampuan: Jika memilih untuk membeli rumah dengan menggunakan fasilitas kredit, pastikan untuk menghitung dengan cermat berapa besar cicilan yang bisa Anda bayar setiap bulannya. Jangan melebihi kemampuan keuangan Anda agar cicilan tetap terjangkau dan tidak memberatkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan tampilan properti untuk menarik pembeli? Menurut Adabashi, kesan pertama sangat penting. Meningkatkan tampilan properti melalui pembaruan strategis seperti pengecatan atau renovasi membantu mempertahankan nilainya dan menarik pembeli. Menambahkan tanaman hijau, memperbaiki pencahayaan, dan menata ulang ruang tamu juga merupakan beberapa solusi cepat dan hemat biaya.
-
Siapa yang bisa mendapatkan manfaat dari tips nama toko unik ini? Bagi Anda yang ingin membuat online shop, beberapa nama toko unik dan lucu berikut bisa menjadi pilihan.
-
Bagaimana cara membuat kemeja terlihat lebih menarik? Tambahan dekoratif pada kemeja memainkan peran utama dalam menciptakan tampilan yang berbeda dari kemeja polos. Sebagai contoh, lengan balon, di mana bagian lengan menggembung seperti balon. Fitur lengan balon dapat memberikan kesan lebih berisi pada tubuh yang mungil.
-
Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan rumah tangga? Kebahagiaan dalam rumah tangga pasti akan datang pada waktu yang tepat. Sebab, kebahagiaan bukan sesuatu hal yang diraih dengan biaya mahal. Justru kebahagiaan bisa datang dengan cara yang sederhana.
Periksa penjual
Penjual (developer) harus diketahui track record-nya dan harus dipastikan kerja sama developer dengan pihak-pihak lain.
Hal ini penting karena setiap penjualan properti terutama rumah, developer umumnya didukung dengan fasilitas modal kerja konstruksi dan komitmen dukungan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari perbankan.
Jika mendapatkan dukungan kredit modal kerja konstruksi dan KPR dari bank, maka sudah terdapat perjanjian kerjasamanya. Perlu diingat, bank bersedia bekerjasama dengan developer apabila dinilai laik.
Kelayakan dinilai dari aspek legalitas developer selaku badan hukum dan bidang usaha, bonafiditas developer dari sisi kemampuan permodalan, legalitas perizinan (izin lokasi dan IMB) dan legalitas hak atas tanah lokasi proyek, marketabilitas dari lokasi, serta konsep yang direncanakan.
Selain dengan bank, developer juga lazimnya bekerjasama dengan Notaris/PPAT. Pastikan siapa bank dan notaris yang telah menjalin kerjasama dengan developer, karena kedua instansi itu merupakan sumber informasi paling baik dan terpercaya bagi calon pembeli memperoleh informasi.
Jika developer sudah mendapatkan kredit modal kerja dari Bank A, maka sebaiknya konsumen juga menggunakan fasilitas KPR dari Bank A. Dengan demikian, potensi permasalahan dalam pemecahan sertifikat atas nama pembeli dapat diminimalkan.
Hak atas tanah
Pastikan status hak atas tanah proyek yang hendak dibeli tersebut. Apakah Hak Milik, HGB, atau Hak Pakai.
Hak Milik biasanya dipegang bila ada joint operation atau KSO (kerjasama operasi) dengan pemilik tanah perorangan.
Bila tanah berupa HGB, harus dipastikan juga asal persil HGB-nya. Apakah dari tanah yang langsung dikuasai negara atau dari Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Sebaiknya pilih tanah yang langsung dikuasai negara. Jika berasal dari HPL, maka untuk perpanjangan jangka waktu HGB memerlukan persetujuan dari pemegang HPL. Juga harus dipastikan sisa jangka waktu HGB, apakah jangka waktunya masih panjang atau sudah hampir berakhir.
Proses transaksi
Pertama, ketika proses pemesanan (booking fee) minta lah dicantumkan secara tertulis dalam surat pemesanan yang dibuat pengembang apa saja yang dijanjikan. Sehingga calon pembeli tidak hanya mengantongi janji-janji muluk dari developer.
Kedua, saat penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Harus dipastikan para pihak yang akan menandatangani PPJB termasuk status perusahaan developer, apakah badan hukum atau pribadi.
Beberapa poin yang dicantumkan dalam PPJB antara lain harga jual dan biaya-biaya lain yang harus ditanggung pembeli, waktu serah terima, spesifikasi bangunan, dan beberapa ketentuan lain seperti kewajiban para pihak berikut sanksi (denda).
Serah terima
Ketika serah terima properti dari developer, pastikan spesifikasi rumah dari mulai lokasi, luas, bentuk dan bahan material yang diperlihatkan sesuai dengan yang tercantum dalam PPJB. Oleh karena itu, teliti dan kritislah saat pembuatan PPJB.
Seandainya ada ketidaksesuaian, maka pembeli berhak untuk menolak menandatangani berita acara serah terima fisik sebelum developer menyelesaikan semua kewajiban sesuai ketentuan PPJB. Bila pengembang wan prestasi atau tidak bersedia memenuhi seluruh kewajiban, pembeli dapat menempuh jalur hukum.