50 Persen Kantor Cabang BCA Siap Beroperasi Saat Masa Kenormalan Baru
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku sudah mendapat banyak pelajaran dari aktivitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut dianggap dapat menjadi bekal pengalaman pada fase kenormalan baru atau new normal pandemi virus corona (Covid-19).
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku sudah mendapat banyak pelajaran dari aktivitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut dianggap dapat menjadi bekal pengalaman pada fase kenormalan baru atau new normal pandemi virus corona (Covid-19).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaadmatja, mengatakan pihaknya telah merancang pengaturan kerja selama masa kenormalan baru nanti. Termasuk tetap membuka kegiatan operasi di sekitar 50 persen kantor cabangnya.
-
Apa masalah utama yang dialami nasabah BCA? M-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024). Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi.
-
Kenapa M-Banking BCA mengalami gangguan? "Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan system di BCA mobile sehingga tidak dapat diakses sementara Waktu," tulis pemberitahuan di dalam M-Bangking BCA setelah login.
-
Apa saja inovasi yang dikeluarkan BNI agar tetap dipercaya nasabah? Di usianya yang hampir satu abad, Bank BNI sudah mengeluarkan berbagai inovasi yang membuatnya tetap dipercaya nasabah.
-
Apa yang baru dari penampilan BCL? Biasa tampil mempesona dengan rambut panjang, kini BCL tampil percaya diri dengan gaya rambut pendek.
-
Kapan BNI mulai menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
"Namanya bank tidak mungkin bisa 100 persen work from home. Sebagian besar karyawan kita cabang-cabang, mungkin 40-50 harus tetap buka. Tidak bisa work from home semua," ujarnya dalam sesi siaran pers virtual, Rabu (27/5).
Menurut dia, Bank BCA beserta kantor-kantor cabangnya tetap harus bersiaga selama tahap kenormalan baru nanti. Itu lantaran pihak perbankan belum mengembangkan pemakaian uang virtual.
"Jadi kita mau tidak mau harus menyiapkan social distancing antara karyawan maupun antar nasabah yang datang ke cabang-cabang. Ini tugas kita menyediakan sanitizer, masker, juga test temperature, itu suatu hal yang harus kita lakukan," tegasnya.
Dorong Nasabah Gunakan Layanan Digital
Kendati demikian, Jahja mendorong pihak konsumen untuk mau belajar tentang penggunaan internet banking dan mobile banking. Dia tak menampik bahwa masih banyak konsumennya yang belum menyentuh dunia digital banking.
Melihat situasi tersebut, BCA selama masa pandemi ini disebutnya belum mau menggelontorkan uang besar-besaran untuk pengembangan layanan digital, seperti pada dompet digital Sakuku.
"Bagaimana Sakuku? Itu buat endus-endus saja. Kita tidak mungkin gelontorkan dana besar sekali, jor-joran sama pay pay ini. Biarkan mereka bermain di playground-nya sendiri," ucap Jahja.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com