567 Penerbangan terhambat, AP II sebut delay Lion Air terparah
Angkasa Pura memperkirakan operasional Lion Air baru bisa berjalan normal pada Senin besok.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmojo mengatakan aktivitas penerbangan Lion Air hingga saat ini masih belum berjalan normal. Total terdapat 567 penerbangan masih mengalami keterlambatan atau delay.
"Masih ada delay, belum selesai recover sejak rabu (18 Februari 2015) hingga siang ini (pukul 12.00 WIB)," ujar Djoko kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/2).
Djoko menilai, banyak faktor sebuah penerbangan bisa terlambat dari jadwal, termasuk oleh Lion Air. Sayangnya, pihak maskapai milik politisi PKB Rusdi Kirana tersebut belum menjelaskan sebab musabab keterlambatan penerbangan kepada AP II.
Lantaran, peristiwa delay kali ini merupakan yang terparah, maka Djoko menegaskan Lion Air bisa dikenakan sanksi dari UU perlindungan konsumen.
"Ini kejadian paling parah, sanksinya itu sanksi masyarakat. Selain itu juga UU perlindungan konsumen, berapa kali Lion dituntut dengan UU itu. Tapi di UU penerbangan, delay tidak bisa dikenakan sanksi karena bersifat privat," tegasnya.
Akibat keterlambatan yang dialami Lion Air sejak rabu (18/2) lalu, lanjut Djoko, maka membutuhkan waktu selama tiga hari untuk membuat jadwal penerbangan kembali normal. "Lion Air butuh waktu dari 3 hari dari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Senin paling sudah selesai," tandasnya.
Sebelumnya, kasus keterlambatan 'berjamaah' maskapai penerbangan Lion Air membuat pembelian tiketnya menurun. Banyak penumpang takut kasus serupa menimpa dirinya dan memilih beralih menggunakan pesawat lain.
Direktur Operational Chresna Group Tour & Travel Hendri Harjo mengaku sudah tiga hari semenjak kasus delay tersebut banyak pelanggannya membeli tiket penerbangan lain. Namun demikian, pihaknya tetap membuka layanan tiket maskapai milik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Rusdi Kirana itu.
"Penjualan tiket Lion Air turun. Tapi kita tetap membuka layanan pembelian tiket untuk Lion Air," kata Hendri kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (22/2).