Ada Fintech, Bank Tak Perlu Buka Cabang di Daerah
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, banyaknya populasi penduduk Indonesia turut membantu akselerasi keuangan digital, termasuk perbankan dan pembiayaan.
Kehadiran Financial Technology (fintech) kini tengah marak. Apalagi saat pandemi, banyak masyarakat yang beralih ke sistem pembiayaan digital yang dinilai lebih mudah. Selain lebih mudah dan cepat, pemanfaatan fintech juga dapat meminimalisir adanya kontak fisik.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, banyaknya populasi penduduk Indonesia turut membantu akselerasi keuangan digital, termasuk perbankan dan pembiayaan.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Dengan pemanfaatan teknologi digital ini, Wimboh mengatakan perbankan tidak perlu lagi membuka cabang di daerah-daerah. Hal ini karena layanan digital dianggap sudah mampu memfasilitasi keperluan nasabah atau konsumen. Mulai dari pembuatan rekening baru, transfer, hingga setor dan tarik tunai.
"Perbankan tidak perlu buka cabang di daerah-daerah. Platform digital sudah menjangkau di mana-mana,” ujarnya dalam Indonesia Fintech Summit dan Pekan Fintech Nasional 2020, Rabu (11/11).
Bahkan, lanjut Wimboh, dalam alokasi bantuan sosial di daerah pun sudah menggunakan platform digital. Lebih jauh, Wimboh menilai kehadiran fintech ini sebagai salah satu solusi bagi masyarakat yang semula tak dapat mengakses layanan keuangan akibat kendala fisik dan geografis.
Kemudahan ini utamanya untuk meningkatkan layanan perbankan dan pembiayaan untuk menumbuhkan ekonomi kecil dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di daerah-daerah.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
4 Pekerjaan Rumah Indonesia untuk Menjadi Ekonomi Terbesar Dunia
Menko Airlangga: Fintech Pemain Penting dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan
Presiden Jokowi Minta Pelaku Fintech Waspada Tinggi Potensi Kejahatan Siber
Di IFS 2020, Jokowi Minta Inovator Fintech Turut Gerakkan Literasi Keuangan
Jokowi Akui Fintech Berkontribusi Positif ke Perekonomian Indonesia
Pemerintah Harap Fintech Dukung UMKM Guna Buka Lapangan Kerja